Iritasi Pada Miss V? Begini Cara Mengatasinya!

Klinik Apollo, Jakarta – Bagaimana cara mengatasi iritasi pada miss v? Biasanya gejala iritasi pada miss v ditandai seperti rasa gatal, terbakar dan keluar cairan yang tidak biasa.

Faktor utama yang menyebabkan iritasi pada miss v yaitu karena adanya infeksi. Salah satu pemicu yang menyebabkan iritasi adalah produk sabun beraroma.

Berikut ini Klinik Apollo akan membahas mengenai bagaimana cara mengatasi iritasi yang terjadi pada miss v.

Apa yang Menyebabkan Iritasi Pada Miss V?

Img: klinikapollojakarta.com

Istilah medis untuk iritasi pada miss v adalah vaginitis. Biasanya kebanyakan wanita akan mengalami vaginitas setidaknya selama satu kali selama hidupnya.

Penyebab iritasi miss v biasanya karena sejenis ragi, bakteri yang hidup pada area sekitar miss v bersamaan dengan bakteri sehat.

Tetapi jika bakteri tumbuh lebih dari biasanya, hal ini dapat menyebabkan iritasi.

Ada beberapa hal yang membuat bakteri ini berkembang, yaitu:

• Konsumsi pengobatan antibiotik.
• Sedang hamil.
• Menderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.
• Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan jika pernah menjalani kemoterapi atau mengalami human immunodeficiency virus (HIV).
• Menggunakan jeli atau krim spermisida.

Iritasi pada miss v biasanya tidak dapat menyebabkan masalah dalam jangka panjang. Tetapi ada beberapa wanita mengalaminya berulang atau kambuh.

Dokter tidak sepenuhnya yakin beberapa jenis kontrasepsi, seperti pil kontrasepsi kombinasi yang dapat meningkatkan risiko terkena iritasi.

Jika iritasi terus berulang atau kambuh, hal ini akan menjadi pengganggu terutama dalam berhubungan seksual.

Segera konsultasikan kepada dokter terkait masalah tersebut, pengobatan lebih awal akan mencegah komplikasi penyakit lainnya. Jika sudah parah, hal ini bisa mengganggu kehidupan yang berdampak stress.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Vaginitas Pada Wanita

Gejala Iritasi Pada Vagina

Saat terjadi iritasi pada miss v, biasanya Anda tidak akan menyadari hal tersebut dan tentunya butuh pengobatan.

Berikut beberapa gejala iritasi pada miss v secara umum, yaitu:

• Merasa gatal dan sakit pada bagian luar miss v (vulva).
• Keputihan yang kental dan berwarna putih (kemungkinan terlihat seperti keju).
• Sakit saat berhubungan seksual.
• Rasa sakit saat buang air kecil.
• Kulit berwarna merah, pecah-pecah atau rusak (jika iritasi parah).

Jika Anda menderita gejala seperti di atas, ada baiknya melakukan konsultasi kepada dokter, agar diberikan saran yang terbaik.

Jika Anda pernah mengalami iritasi dengan gejala lebih dari 4 kali dalam satu tahun, itu dikenal sebagai infeksi berulang atau kambuh.

Cara Mendiagnosis Iritasi

Jika tidak ada gejala iritasi, ada baiknya Anda melakukan tes  untuk mengetahui sesuatu yang lain. Biasanya dokter dapat mendiagnosis iritasi hanya dengan bertanya saja.

Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan riwayat menderita iritasi.

Jika sudah terjadi dan pengobatan tidak bisa membantu, maka dokter akan melakukan tes usap.

Atau dengan melakukan tes swab, tes ini khusus kepada orang yang terkena iritasi, bukan jenis infeksi lain.

Tes swab hanya akan dilakukan jika:

• Infeksi iritasi sangat buruk.
• Berisiko mengalami infeksi yang berbeda.
• Pengobatan tidak berhasil.
• Gejala terus kambuh.

Jika aktif secara seksual, dokter kemungkinan mengambil lebih banyak swab untuk tes infeksi lain secara bersamaan.

Cara Mengatasi Iritasi

Mengatasi iritasi dengan obat-obatan biasanya bisa sembuh paling lama selama satu atau dua minggu.

Obat ini berbentuk tablet yang dikonsumsi atau sebuah krim pada miss v. Pengobatan ini biasanya dilakukan pada malam hari.

Terdapat efek samping dalam pengobatan tersebut, yaitu:

• Obat-obatan yang dikonsumsi bisa membuat sakit kepala dan diare.
• Pengobatan menggunakan krim hanya menyebabkan iritasi dan reaksi kulit.

Apa pun jenis pengobatannya, sebisa mungkin lakukan hingga selesai. Jika gejala iritasi tidak kunjung membaik, segera periksa ke dokter spesialis kelamin.

Segera Konsultasi di Klinik Kelamin Jakarta

Img: klinikapollojakarta.com