Klinik Apollo, Jakarta – Apakah penyakit sifilis bisa sembuh? Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat diobati dan dapat disembuhkan dengan pengobatan antibiotik.

Jika tidak diobati, lama kelamaan sifilis dapat menyerang otak, sumsum tulang belakang dan organ lainnya.

Terinfeksi sifilis yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko terkena HIV. Sifilis biasanya menular melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.

Sifilis juga dapat menyebar dari ibu yang terinfeksi ke bayinya selama kehamilan. Peningkatan kasus sifilis telah menyebabkan peningkatan risiko sifilis kongenital.

Sifilis kongenital terjadi ketika orang hamil yang terinfeksi sifilis menularkan penyakit ke janin melalui plasenta.

Baca juga: Gonore Bisa Disembuhkan, Begini Caranya!

Bagaimana Cara Menyembuhkan Sifilis?

apakah sipilis bisa sembuh

Img: klinikapollojakarta.com

Sifilis bisa sembuh jika segera mendapat pengobatan, sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Infeksi dapat aktif pada waktu tertentu dan tidak aktif pada waktu lain. Ketika infeksi aktif, biasanya memiliki gejala.

Saat tidak aktif, biasanya tidak memiliki gejala, meskipun masih menderita penyakit sifilis.

Bahkan ketika tidak memiliki gejala, namun dapat menularkan sifilis kepada orang lain. Seseorang tidak harus melakukan hubungan seksual untuk terinfeksi sifilis.

Bakteri penyebab penyakit sifilis biasanya masuk ke tubuh melalui jaringan yang melapisi tenggorokan, hidung, rektum dan vagina.

Seseorang dengan sifilis yang memiliki luka atau memiliki ruam dapat menularkan infeksi kepada orang lain.

Seorang wanita hamil yang terinfeksi juga dapat menularkan sifilis kepada bayinya.

Beberapa hal dapat meningkatkan peluang terkena sifilis , seperti:

  • Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman (tidak menggunakan kondom atau tidak menggunakannya dengan benar). Risiko ini tinggi diantara pria yang berhubungan seksual dengan pria lain.
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual dan tinggal pada area sifilis biasa terjadi.
  • Memiliki pasangan seksual yang menderita penyakit sifilis juga.
  • Berbagi peralatan untuk menyuntikkan, merokok atau menghirup obat-obatan.
  • Memiliki HIV.

Tanda dan Gejala Sifilis

Sifilis bisa sembuh, sebelumnya Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai tanda dan gejala sifilis, tergantung pada tahap infeksi seperti primer, sekunder dan akhir (tersier).

Tahapan sifilis ini memiliki tanda dan gejala yang berbeda, seperti:

  • Tahap Primer

Tanda pertama sifilis adalah luka atau bisul (chancre) di area infeksi, biasanya alat kelamin, anus atau mulut.

Luka kemungkinan tidak menimbulkan rasa sakit dan tersembunyi dari pandangan sehingga kemungkinan tidak terlihat.

Luka biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah infeksi, dan berlangsung sekitar 3 hingga 6 minggu sebelum luka sembuh.

Kondisi ini akan sembuh dengan atau tanpa pengobatan. Namun, tanpa pengobatan seseorang tersebut dapat tetap menularkannya.

  • Tahap Sekunder

Tahap primer yang tidak diobati akan berkembang ke tahap penyakit berikutnya. Tahap sekunder infeksi sifilis memiliki gejala yang berbeda dengan tahap infeksi primer.

Gejala-gejala ini termasuk ruam, seringkali dengan bintik-bintik berwarna merah atau kecokelatan pada telapak tangan dan kaki.

Pada gejala tahap sekunder, bisa terjadi saat luka sembuh atau beberapa minggu setelah sembuh, bisa bertahan hingga 6 bulan dan akan hilang tanpa pengobatan.

Namun, tanpa pengobatan orang tersebut tetap dapat menularkan dan infeksi sifilis dapat berkembang ke tahap akhir (tersier).

  • Tahap Laten

Meski gejalanya hilang, bakteri penyebab penyakit sifilis masih ada di dalam tubuh dan mulai merusak organ dalam.

Tahap ini kemungkinan sesingkat satu tahun atau berlangsung dari 5 hingga 20 tahun.

Seringkali, seorang wanita dengan sifilis tahap laten tidak mengetahui saat memiliki infeksi hingga melahirkan anak dengan sifilis.

  • Tahap Lanjut (tersier)

Jika tidak mendapat pengobatan, orang akan terkena sifilis tahap lanjut (tersier) bertahun-tahun setelah infeksi awal.

Sifilis lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, saraf, mata, pembuluh darah, hati, tulang dan persendian.

Terkadang gejalanya sama dengan gejala infeksi lain. Hal ini dapat menyebabkan seseorang dengan infeksi menunda pengobatan dengan dokter.

Jika sifilis tidak mendapat pengobatan pada tahap awal, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya.

Mendiagnosis Sifilis Agar Bisa Sembuh

Tes darah sederhana digunakan untuk mendiagnosis sifilis. Tes darah kemungkinan tidak dapat mendeteksi tahap awal infeksi dan tes ulang kemungkinan diperlukan.

Sifilis biasanya dapat terobati dengan pengobatan antibiotik intravena.

Lama pengobatan akan bervariasi tergantung pada tahapan infeksi. Tes darah lanjutan mungkin perlu untuk memastikan bahwa pengobatan telah berhasil.

Ada kemungkinan untuk terinfeksi kembali sifilis lagi di masa mendatang, melalui kontak seksual dengan seseorang yang menderita sifilis.

Jika memiliki luka, benjolan, ruam, lepuhan atau kutil pada pada sekitar area genital atau sekitar anus atau jika merasa terkena IMS, konsultasikan dengan dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan akan menanyakan gejala serta riwayat seksual.

Kemungkinan juga akan menjalani beberapa tes darah untuk memeriksa infeksi. Karena luka terbuka dari sifilis membuat infeksi HIV lebih mungkin terjadi, maka juga harus melakukan tes untuk HIV.

Untuk mencegah bayi terkena penyakit sifilis, dokter menganjurkan agar semua ibu hamil melakukan tes darah sifilis.

Dengan Pengobatan, Sifilis Bisa Sembuh

Ketahui, sifilis bisa sembuh dengan pengobatan. Untuk mencegah penyebaran sifilis, dapat melakukan cara berikut:

  • Mempraktikkan seks yang lebih aman termasuk menggunakan kondom atau pengaman oral.
  • Menghindari berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki borok atau luka yang terlihat pada alat kelaminnya.
  • Melakukan pemeriksaan IMS secara teratur untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu.
  • Memberi tahu pasangan seksual jika didiagnosis menderita sipilis agar dapat diperiksa juga dan diobati.

Sifilis adalah salah satu tes darah rutin untuk ibu hamil. Pengobatan penyakit sifilis pada awal kehamilan sangat efektif untuk mencegah penyakit sifilis pada janin.

Penting untuk terus melakukan tes sifilis jika ada risiko infeksi selama kehamilan.

Sifilis bisa sembuh dengan pengobatan antibiotik. Penting untuk diketahui bahwa sifilis bukanlah infeksi yang dapat obati sendiri.

Dengan pengobatan, dapat terhindar dari masalah kesehatan serius lainnya.

Dan pengobatan membuat tidak menyebarkan sifilis ke orang lain. Jika seorang wanita hamil dan menderita sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.

Ini disebut sifilis kongenital. Pada setiap tahap infeksi, pengobatan antibiotik sifilis bekerja dengan baik untuk menyembuhkan.

Pengobatan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang sudah disebabkan oleh sifilis tahap akhir.

Konsultasi di Klinik Kelamin Jakarta

sipilis bisa sembuh di klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah klinik kelamin Jakarta, pasien akan langsung ditangani oleh dokter ahli dan staff medis yang handal dibidangnya.

Selain itu, biaya pengobatan yang sangat terjangkau. Lokasi klinik yang sangat strategis yang berada di Jakarta, Indonesia.

Klinik kami sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasiennya dalam setiap pengobatan dan pelayanannya.

Dan jika mempunyai pertanyaan lainnya seputar penyakit kelamin, Anda bisa menggunakan layanan konsultasi medis online secara gratis.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Klinik Apollo

Layanan Kesehatan Seputar Keluhan Organ Genital Pria Wanita. Tersedia Konsultasi GRATIS 24 Jam, yang Bisa Diakses Melalui Website.

Leave A Comment