Klinik Apollo – Orkitis adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan rasa sakit serta gangguan pada fungsi reproduksi pria jika tidak terobati. Mengetahui cara penularan orkitis sangat penting untuk mencegah infeksi ini.

Jika terkena orkitis, segera lakukan pengobatan yang dokter ahli andrologi anjurkan agar kondisi tidak memburuk.

Orkitis biasanya terkait dengan infeksi virus atau bakteri, dan sangat penting untuk memahami cara penularannya agar dapat mencegah penyakit ini.

Artikel ini akan membahas 5 cara penularan orkitis pada pria serta bagaimana pengobatannya untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Infeksi Virus Gondongan (Mumps)

Salah satu penyebab paling umum orkitis pada pria adalah infeksi virus gondongan, terutama pada pria yang belum mendapatkan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella).

Sebagian pria yang terkena gondongan setelah masa pubertas berisiko mengalami orkitis.

Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada testis sekitar 4 hingga 7 hari setelah pembengkakan kelenjar ludah yang merupakan gejala khas gondongan.

Cara mencegahnya vaksinasi MMR adalah langkah paling efektif untuk mencegah infeksi gondongan yang bisa menyebabkan orkitis.

Pastikan Anda mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal yang dokter ahli andrologi anjurkan.

2. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Orkitis juga penyebabnya oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia dan gonore (kencing nanah).

Infeksi ini terjadi ketika bakteri dari saluran uretra menyebar ke testis, menyebabkan peradangan dan infeksi.

Pria yang aktif secara seksual dan tidak menggunakan perlindungan, seperti kondom (pengaman atau pelindung), lebih berisiko mengalami orkitis akibat IMS.

Cara mencegahnya gunakan kondom (pengtaman atau pelindung) setiap kali berhubungan seksual, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki banyak pasangan seksual.

Hindari perilaku seksual berisiko untuk menurunkan peluang terkena IMS.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Untuk infeksi saluran kemih (ISK) pada pria, terutama infeksi yang tidak diobati, dapat menyebar ke organ reproduksi, termasuk epididimis (saluran di dekat testis) dan testis, sehingga menyebabkan orkitis.

Dan infeksi ini lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua, terutama mereka yang memiliki masalah prostat atau menggunakan kateter urine dalam jangka panjang.

Cara mencegahnya menjaga kebersihan area genital, konsumsi banyak air mineral, dan segera mengobati infeksi saluran kemih (ISK) dapat mencegah penyebaran infeksi yang berpotensi menyebabkan orkitis.

4. Infeksi Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Meskipun jarang, orkitis juga dapat terjadi akibat penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyebabkan tuberkulosis.

Infeksi ini dapat menyebar dari paru-paru atau organ lain melalui darah ke testis, menyebabkan peradangan.

Cara mencegahnya pastikan Anda mendapatkan pengobatan TBC secara tepat jika terdiagnosis menderita penyakit ini.

TBC yang tidak terobati dapat menyebar ke organ tubuh lainnya, termasuk organ reproduksi pria.

5. Penyebaran Infeksi dari Organ Lain

Infeksi bakteri dari organ lain, seperti prostat (prostatitis) atau uretra, dapat menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan orkitis.

Hal ini sering terjadi jika infeksi di bagian lain tubuh tidak segera tertangani atau terobati dengan benar.

Cara mencegahnya segera obati setiap infeksi yang muncul di tubuh Anda, terutama yang terkait dengan sistem saluran kemih atau reproduksi.

Mencegah infeksi menyebar ke organ lain adalah langkah penting untuk menghindari orkitis.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengobatan Orkitis

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala orkitis, seperti nyeri pada testis, pembengkakan, demam, atau gejala infeksi lainnya, sangat penting untuk segera mendapatkan pengobatan.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum berguna untuk mengatasi orkitis:

1. Pengobatan Antibiotik

Jika orkitis penyebabnya oleh infeksi bakteri, dokter ahli orkitis biasanya akan meresepkan antibiotik yang sesuai untuk membasmi bakteri penyebab.

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan antibiotik agar infeksi tidak kambuh.

2. Pengobatan Antiviral

Jika orkitis penyebabnya oleh infeksi virus, seperti gondongan, pengobatan antivirus mungkin tidak efektif, namun dokter ahli andrologi akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti nyeri atau demam, serta menyarankan istirahat.

3. Kompres Dingin

Mengompres area testis dengan es atau kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri.

Jangan gunakan es secara langsung pada kulit, tetapi bungkus dengan kain atau handuk.

4. Penghilang Nyeri

Penggunaan obat-obatan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan yang penyebabnya oleh orkitis.

5. Istirahat

Istirahat total dan penopang skrotum dapat mengurangi rasa sakit serta membantu pemulihan testis yang meradang.

Hindari aktivitas berat selama masa penyembuhan.

Jika Anda merasakan gejala orkitis, seperti nyeri mendadak pada testis atau pembengkakan, segera hubungi dokter ahli andrologi.

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti infertilitas (kemandulan) atau kerusakan permanen pada testis.

Baca juga: Penyakit Orchitis Bersifat Akut, Kenali, Cegah Sebelum Parah

Solusi Terbaik Atasi Penularan Orkitis di Klinik Apollo

Jangan biarkan orkitis mengganggu kesehatan Anda! Orkitis bisa menular melalui infeksi virus, bakteri, hingga PMS, dan dapat menyebabkan rasa sakit serta masalah reproduksi jika tidak terobati dengan cepat.

Klinik Apollo Jakarta siap membantu dengan pengobatan profesional untuk mengatasi orkitis secara tepat dan efektif.

Dapatkan konsultasi langsung dengan dokter ahli andrologi kami dan tangani orkitis sebelum komplikasi serius terjadi.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.