Klinik Apollo, Jakarta – Fimosis adalah kondisi medis yang tandanya oleh ketidakmampuan untuk menarik kulup (prepusium) yang melapisi kepala penis (glans penis) ke arah belakang secara penuh atau sempurna.

Kondisi ini terutama terlihat pada pria dan anak laki-laki. Fimosis dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan seksual penderitanya.

Artikel ini akan menjelaskan pengertian fimosis, penyebabnya, gejala yang mungkin muncul serta pilihan pengobatan yang tersedia.

Fimosis terjadi ketika kulup yang menutupi kepala penis tidak dapat Anda tarik dengan mudah atau sama sekali.

Ini bisa terjadi karena kulup terlalu ketat, kaku atau tidak bisa ditarik kembali karena adanya jaringan parut atau peradangan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Fimosis

Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya meliputi:

  • Faktor genetik

Kondisi ini dapat memiliki komponen genetik. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini, kemungkinan Anda juga dapat mengalami kondisi serupa.

  • Infeksi atau peradangan

Infeksi kulit atau peradangan pada area genital dapat menyebabkan kulup mengalami penyempitan dan mengakibatkan fimosis.

  • Kurangnya kebersihan

Kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan area genital dapat menyebabkan penumpukan kotoran di bawah kulup yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan.

  • Trauma atau cedera

Trauma pada area genital bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut yang membuat kulup sulit ditarik.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gejala Fimosis

Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, termasuk:

  • Kesulitan membersihkan area genital

Pembersihan area genital menjadi sulit karena sulitnya menarik kulup ke arah belakang.

  • Nyeri atau ketidaknyamanan

Saat melakukan aktivitas seperti kencing atau berhubungan seksual, penderitanya bisa merasakan nyeri atau ketidaknyamanan.

  • Peradangan atau infeksi berulang (kekambuhan)

Kulup yang sulit Anda bersihkan dapat menyebabkan risiko peradangan atau infeksi yang berulang (kambuh).

Pengobatan Fimosis

Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Perawatan non bedah

Jika ini tidak mengganggu kesehatan atau kenyamanan, dokter ahli mungkin akan merekomendasikan perawatan non bedah, seperti menjaga kebersihan yang baik atau menggunakan krim kortikosteroid untuk meredakan peradangan dan membantu kulup lebih mudah Anda tarik.

Baca juga : Fimosis setelah sunat, apakah berbahaya?

  • Operasi bedah

Dengan pemikiran ini jika kondisi ini parah dan mengganggu fungsi normal atau kenyamanan, operasi bedah mungkin perlu. Prosedur seperti sirkumsisi yaitu pengangkatan sebagian atau seluruh kulup, dapat dokter ahli rekomendasikan.

Terdahulu kondisi ini adalah kondisi medis di mana kulup penis sulit atau tidak dapat Anda tarik ke arah belakang. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari faktor genetik hingga peradangan atau infeksi.

Terutamanya gejala ini dapat mencakup kesulitan membersihkan area genital, nyeri dan risiko infeksi berulang (kekambuhan).

Contohnya pilihan pengobatan meliputi perawatan non bedah atau operasi bedah, tergantung pada tingkat keparahan dan dampak kondisi tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan, jika Anda mengalami gejalanya, konsultasikan dengan dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment