Klinik Apollo – Ketahui tahap sifilis yang sering banyak orang abaikan dengan pemeriksaan medis.
Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang berbahaya namun sering luput dari perhatian karena gejalanya berkembang perlahan dan kerap tidak terasa.
Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa merusak organ tubuh secara permanen.
Waspadai! Ini 4 tahap sifilis yang sering mereka abaikan, agar Anda dapat mendeteksi lebih dini dan segera melakukan pengobatan.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
1. Tahap Primer, Luka Tak Nyeri yang Menipu
Tahap awal sifilis tandanya dengan munculnya luka (chancre) di area genital, mulut, atau anus.
Luka ini biasanya tidak nyeri, berwarna merah, dan memiliki dasar keras.
Karena tidak sakit, banyak orang mengabaikannya, mengira hanya iritasi biasa atau lecet ringan.
Luka ini bisa sembuh sendiri dalam 3 hingga 6 minggu meski tanpa pengobatan, tetapi itu bukan tanda kesembuhan!
Bakteri Treponema pallidum tetap aktif dan menyebar ke seluruh tubuh.
2. Tahap Sekunder, Ruam Kulit dan Gejala Mirip Flu
Beberapa minggu setelah luka sembuh, sifilis memasuki tahap sekunder.
Gejala yang muncul antara lain:
- Ruam berwarna merah kecokelatan, terutama di telapak tangan atau kaki.
- Demam ringan, nyeri otot, sakit tenggorokan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Luka di mulut atau area genital.
Karena gejalanya mirip flu atau reaksi alergi, banyak yang tidak menyadari bahwa ini adalah sifilis tahap lanjut.
Tanpa pengobatan, sifilis akan masuk ke fase laten.
3. Tahap Laten, Diam Tapi Mematikan
Pada tahap ini, tidak ada gejala fisik sama sekali.
Namun, bakteri tetap aktif di dalam tubuh dan bisa bertahan bertahun-tahun.
Ini yang paling berbahaya, penderitanya merasa sehat padahal infeksi terus berkembang dan bisa menyerang organ vital kapan saja.
Tahap laten bisa berlangsung lama, dan pada sebagian orang, sifilis tidak berkembang lebih jauh.
Tapi pada banyak kasus lainnya, sifilis akan memasuki tahap akhir yang sangat berisiko.
4. Tahap Tersier, Kerusakan Organ yang Parah
Jika tidak terobati, sifilis akan berkembang menjadi tahap tersier yang bisa muncul 10 hingga 30 tahun setelah infeksi awal.
Gejalanya meliputi:
- Kerusakan pada jantung dan pembuluh darah (sifilis kardiovaskular).
- Gangguan otak dan sistem saraf (neurosifilis).
- Kelumpuhan, kebutaan, gangguan mental, hingga kematian.
Tahap ini tidak bisa sembuh secara total karena kerusakan yang terjadi sudah permanen.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Sifilis?
Sifilis terkenal sebagai penyakit dengan seribu wajah karena gejalanya menyerupai banyak penyakit lain. Tanpa tes laboratorium, sulit membedakan sifilis dari masalah kesehatan lain.
Inilah sebabnya mengapa deteksi dini dan pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual. Klinik Apollo Jakarta, kami menyediakan pemeriksaan sifilis yang cepat, akurat, dan rahasia.
Dengan dukungan dokter spesialis kulit dan kelamin, serta metode pengobatan modern, sifilis bisa sembuh dengan efektif jika tertangani sejak dini. Privasi pasien terjamin, tidak perlu khawatir atau malu berkonsultasi. Kami melayani dengan penuh empati dan profesionalisme.
Jangan tunggu hingga sifilis berkembang menjadi ancaman serius. Waspadai! Ini 4 tahap sifilis yang sering terabaikan bisa menjadi pengingat untuk segera bertindak. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh total tanpa komplikasi.
Baca juga: Ciri Sifilis Pria yang Sering Diabaikan, Ini Gejala Awalnya
Solusi Atasi Tahap Sifilis di Klinik Apollo
Mulai dari luka tak terasa sakit hingga kerusakan organ yang membahayakan jiwa, sifilis berkembang diam-diam dan sering luput dari perhatian. Jangan tunggu sampai terlambat!
Klinik Apollo Jakarta siap membantu Anda dengan pemeriksaan akurat, penanganan cepat, dan pengobatan efektif langsung dari dokter ahli atau spesialis kulit dan kelamin.
Segera konsultasikan sekarang sebelum sifilis berkembang ke tahap berbahaya!
Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.