Klinik ApolloPenyebab kondiloma pada wanita yaitu oleh infeksi HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual. Meski tidak berbahaya, kondiloma dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan memengaruhi kualitas hidup.

Penanganan yang tepat dan langkah pencegahan seperti vaksinasi dan penggunaan kondom (pengaman atau pelindung) sangat penting untuk mengatasi dan mencegah kondiloma.

Pada wanita, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang penyebab kondiloma pada wanita serta bagaimana cara menanganinya!

Kondiloma terjadi akibat infeksi HPV, terutama tipe 6 dan 11 yang bersifat rendah risiko kanker. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kondiloma antara lain:

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman (Kondom atau Pelindung)

Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom (pengaman atau pelindung) dapat meningkatkan risiko penularan HPV.

2. Berganti-ganti Pasangan Seksual

Semakin banyak pasangan seksual, semakin besar pula kemungkinan terpapar virus ini.

3. Sistem Imun yang Lemah

Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti penderita HIV atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif, lebih rentan terhadap infeksi HPV.

4. Riwayat Infeksi HPV Sebelumnya

Jika sebelumnya sudah terinfeksi HPV, risiko terkena kondiloma lebih tinggi.

Gejala Kondiloma pada Wanita

Gejala kondiloma tidak selalu langsung terlihat.

Pada beberapa wanita, kutil kelamin bisa muncul dalam beberapa minggu atau bahkan bulan setelah terpapar virus.

Gejala yang umum meliputi:

  • Benjolan kecil berwarna daging atau abu-abu pada area genital atau sekitar anus.
  • Benjolan yang terasa kasar atau berbentuk seperti kembang kol.
  • Gatal atau rasa tidak nyaman di area genital.
  • Kadang-kadang, perdarahan saat berhubungan seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penanganan Kondiloma

Penanganan kondiloma bertujuan untuk menghilangkan kutil yang ada dan mencegah penyebaran infeksi.

Berikut beberapa metode yang biasanya digunakan:

1. Pengobatan Topikal

Krim atau salep dapat diresepkan oleh dokter ahli untuk mengatasi kondiloma.

2. Prosedur Medis

Jika pengobatan topikal tidak efektif, dokter ahli mungkin merekomendasikan prosedur seperti:

  • Cryotherapy, membekukan kutil dengan nitrogen cair.
  • Elektrokauter, membakar kutil menggunakan alat listrik.
  • Eksisi bedah, mengangkat kutil secara langsung melalui operasi kecil.
  • Laser, menggunakan sinar laser untuk menghancurkan jaringan kutil.

3. Terapi Imun

Pada beberapa kasus, terapi yang bertujuan untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap HPV dapat dilakukan.

Cara Mencegah Kondiloma

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Vaskinasi HPV, vaksin HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi tipe virus yang menyebabkan kondiloma dan kanker serviks.
  • Menggunakan kondom (pengaman atau pelindung), meskipun tidak sepenuhnya melindungi, kondom (pengaman atau pelindung) dapat mengurangi risiko penularan HPV.
  • Hindari berganti-ganti pasangan seksual, menjalani hubungan monogami dapat mengurangi risiko tertular virus ini.
  • Pemeriksaan rutin, melakukan pap smear dan tes HPV secara rutin membantu mendeteksi dini adanya infeksi HPV.

Baca juga: Ketahui! Penyakit Kondiloma Akuminata Menular Lewat Apa?

Solusi Tepat Atasi Kondiloma pada Wanita di Klinik Apollo

Kondiloma pada wanita dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kualitas hidup. Klinik Apollo Jakarta hadir untuk memberikan solusi terbaik dengan pengobatan modern dan aman.

Didukung oleh dokter-dokter ahli berpengalaman, kami siap membantu Anda mengatasi masalah ini secara efektif. Jangan biarkan kondiloma memengaruhi keseharian Anda!

Konsultasikan masalah Anda dengan kami di Klinik Apollo Jakarta. Hubungi sekarang untuk jadwalkan konsultasi untuk informasi lebih lanjut!

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.