Klinik Apollo, Jakarta – Epididimitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran di belakang testis, memiliki fungsi sebagai wadah penyimpanan dan penyaluran sperma ke saluran ejakulasi. 

Saluran ejakulasi akan menjadi bengkak saat terjadi epididimitis sehingga menjadi bengkak. Diketahui bahwa epididimitis mampu menyebar hingga ke buah zakar.

Peradangan ini bisa teralami pada laki-laki berusia berapa saja. Akan tetapi, paling sering dirasakan oleh pria berusia 19 hingga 35 tahun.

Risiko penyakit ini sejatinya lebih besar pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan intim berisiko.

Pengertian Epididimitis

Epididimitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada epididimis, yaitu tabung panjang yang terletak di belakang testis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengangkutan sperma. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar dari saluran kemih atau prostat.

Epididimitis dapat terjadi pada pria dari segala usia, namun lebih umum pada mereka yang aktif secara seksual dan berisiko terkena infeksi menular seksual. Gejala epididimitis meliputi nyeri dan pembengkakan pada skrotum, rasa panas atau terbakar saat buang air kecil, nyeri panggul, dan adanya cairan abnormal dari penis.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti abses epididimis atau kerusakan permanen pada fungsi reproduksi. Untuk mendiagnosis epididimitis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin meminta tes urine, tes darah, atau tes lainnya.

Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Selain itu, istirahat, penggunaan kompres dingin, dan penggunaan analgesik dapat membantu meredakan gejala. Jika Anda mengalami gejala epididimitis atau memiliki kekhawatiran mengenai kondisi ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Upaya Pencegahan Penyakit Epididimitis

Penyebab Epididimitis

Sering kali, kasus epididimitis diakibatkan bakteri yang berasal dari uretra, prostat, atau kandung kemih. 

Penyakit tersebut pun dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain. Adapun penyebab lainnya adalah sebagai berikut:

  • Gondongan, peradangan kelenjar ludah di parotis.
  • Pernah mengalami trauma, seperti terpukul dan terbentur.
  • Adanya air seni di epididimis yang semestinya mengalir ke depan atau arah luar.
  • Mengalami penyakit menular seksual, seperti kencing nanah atau chlamydia.
  • Mengalami infeksi saluran kemih yang menyebar ke epididimis.
  • Tuberculosis.

Epididimitis memiliki 2 jenis yang berdasarkan penyebabnya, yaitu epididimitis yang berhubungan dengan aktivitas seks dan tidak berhubungan.

Setiap penyakit pastinya memiliki faktor risiko dari manusia itu sendiri. Adapun faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Pasangan mengidap infeksi menular seksual (IMS).
  • Tidak menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan intim.
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual.

Kondisi ini bukan hanya berisiko pada orang yang aktif secara seksual saja, tetapi orang yang tidak aktif pun memilikinya. 

Faktor risiko terjadinya penyakit ini untuk orang yang tak aktif secara seksual, yaitu:

  • Tidak sunat.
  • Mempunyai riwayat infeksi saluran kemih.
  • Punya kelainan terhadap saluran kemih atau prostat.
  • Pernah melakukan pemasangan kateter urine atau operasi prostat.

Gejala Epididimitis

Penderita penyakit ini berkemungkinan merasakan gejala, di antaranya:

  • Keluar cairan dari alat kemaluan.
  • Testis mengalami kemerahan, bengkak, dan nyeri.
  • Merasa sakit pada bagian perut bawah.
  • Terdapat darah di cairan sperma.
  • Mengalami demam atau meriang.
  • Sakit ketika buang air kecil.

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan meremehkan epididimitis karena dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit tersebut.

Demi menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan tes wawancara terkait dengan faktor risikonya. Dokter akan memeriksa bagian sensitif laki-laki yang meliputi testi dan penis. 

Dokter kemungkinan pun akan melakukan pemeriksaan sampel cairan alat kelamin pria. Hal itu bertujuan untuk mengetahui bakteri penyebab penyakit menular seksual. 

Yang selanjutnya, mungkin dokter akan melakukan pemeriksaan darah guna mengetahui infeksi yang ada dalam tubuh dan pemeriksaan air kemih untuk mengidentifikasi infeksi saluran kemih pasien.

Atau mungkin, dokter akan melakukan pemeriksaan bernama ultrasonografi (USG) demi mendapat gambaran torsio testis, pembesaran pada prostat.

Pasangan Anda pun sebaiknya diberikan pengobatan agar tak saling menularkan (fenomena pingpong) apabila epididimitis yang dialaminya terbukti disebabkan oleh infeksi menular seksual.

Jika tidak diobati, kondisi tersebut bisa menyebabkan komplikasi berupa nanah dalam skrotum, berkembang menjadi epididimitis kronis, terjadi epididimo-orkitis, hingga kesuburan yang menurun.

Periksa dan Konsultasi di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah klinik kelamin Jakarta yang berstandar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Lakukan pengobatan segera ke Klinik Apollo apabila Anda memiliki masalah dengan penyakit epididimitis, andrologi, atau penyakit kelamin lainnya  agar diatasi dengan cepat dan tepat.

Dokter dan staf medis yang profesional akan menangani Anda secara langsung. Anda tidak perlu khawatir karena biaya pengobatan begitu terjangkau. Lokasi klinik strategis, berada di Jakarta, Indonesia.

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Selain itu, Anda dapat menggunakan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun chat secara langsung dengan gratis jika memiliki pertanyaan lainnya terkait dengan penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment