Klinik Apollo, Jakarta – Apa sajakah gejala trikomoniasis? Salah satu dari penyakit menular seksual, trikomoniasis, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.

Gejala trikomoniasis sering kali tidak muncul pada penderita. Ketahuilah bahwa masalah ini bisa menjadi ancaman karena individu yang terinfeksi bisa saja menyebarkan infeksi tanpa sadar.

Gejalanya hampir sama dengan gejala PMS lainnya sehingga sulit untuk dibedakan. Untuk mendapatkan kepastian terkait indikasinya, penderita memerlukan pemeriksaan dokter.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gejala-Gejala Penyakit Trikomoniasis

Tidak hanya wanita atau pria saja, penyakit trikomoniasis bisa menyerang keduanya. Akan tetapi, penyakit ini lebih sering menginfeksi wanita yang berusia 40 sampai 49 tahun.

Penyakit ini bisa menginfeksi ibu hamil. Trikomoniasis pada ibu hamil dapat menularkan infeksinya kepada bayi apabila tidak diobati.

Waktu inkubasi saat Trichomonas vaginalis menginfeksi hingga timbul gejala berada dalam rentang 5 hingga 28 hari.

Trikomoniasis mungkin tidak menimbulkan efek setelah infeksi secara langsung. Namun, semuanya bisa berkembang seiring waktu.

Ada perbedaan gejala trikomoniasis antara pria dan wanita. Berikut adalah gejala-gejala yang penting untuk diketahui.

Gejala Trikomoniasis pada Pria

Penjelasan dari ciri-ciri pada pria terkait dengan penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Kulup bengkak

Trikomoniasis dapat menyerang bagian penis, yakni kulup atau ujung penis. Kulup yang terinfeksi parasit akan terasa sakit, kemerahan, dan bengkak.

  • Cairan putih

Selain gatal, kemerahan, dan bengkak, trikomoniasis yang terjadi pada laki-laki dapat memunculkan cairan kuning atau hijau dari penis. Cairan tersebut, kemungkinan berbau busuk.

  • Sakit dan sering buang air kecil

Pengidap trikomoniasis pun dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil, yang jelas berbeda saat berada dalam kondisi normal.

Perubahan tersebut dapat disertai dengan rasa sakit atau nyeri, yang terasa saat penderita membuang air kemih.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gejala Trikomoniasis pada Wanita

Wanita yang mengalami trikomoniasis dapat merasakan berbagai dampak negatif sebagaimana berikut ini.

  • Aroma tidak sedap

Aroma yang tidak sedap pada Miss V yang terinfeksi trikomoniasis, seringnya berkembang dari yang ringan sampai kuat. Aroma yang timbul bisa saja amis atau busuk. Bau itu tercium setelah mandi atau mencuci vagina.

  • Gatal-gatal yang kuat

Gatal-gatal di dalam dan sekitar area kelamin bisa mereka rasakan saat mengalami kondisi ini. Rasa gatal ini dapat muncul sesekali dan meluas. Bahkan, sensasi tersebut bisa terjadi di lipatan bibir vagina.

  • Iritasi atau luka

Iritasi dan luka pada area keintiman wanita yang terinfeksi parasit dapat muncul sebagai hasil dari penggosokan yang dilakukan oleh penderita.

Mungkin, itu muncul sebagai respons terhadap sensasi gatal yang dirasakannya. Dalam situasi yang lebih serius, trikomoniasis bisa menyebabkan pembentukan benjolan merah di bawah permukaan kulit.

Baca Juga: Halau Penularan, Begini Pencegahan Trikomoniasis yang Efektif

  • Keputihan

Keputihan memang bisa datang dari faktor mana pun. Namun, berbeda dengan keputihan yang disebabkan trikomoniasis. Pengidap bisa mengalami keputihan yang tidak normal.

Tekstur dari cairan yang keluar lembut hingga sedikit berbusa. Warna dari kondisi ini bisa kuning, hijau, ataupun abu-abu. Tanda  ini umumnya muncul dalam waktu sepekan setelah parasit menyerang.

Bagi wanita yang mengalami trikomoniasis dengan tingkat infeksi lanjutan, bintil merah dapat mulai meluas di bagian dalam dinding area vagina.

Ini disebabkan oleh pertumbuhan lebih lanjut dari infeksi parasit. Kehadiran benjolan tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri selama berhubungan intim dan juga mengakibatkan sensasi sakit di bagian bawah perut.

Usai sudah penjelasan mengenai gejala trikomoniasis. Bagaimana, bervariasi, bukan? Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir.

Jika memiliki kekhawatiran atau keluhan, konsultasikan saja kepada kami. Kami dapat melayani Anda secara profesional. Silakan klik tautan di halaman ini untuk mendapatkan pelayanan dari kami.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment