Klinik Apollo, Jakarta – Kehamilan merupakan momen membahagiakan bagi para ibu, tetapi keadaan hamil termasuk masa yang rentan terkena penyakit, salah satunya adalah herpes.

Sebagai penyakit menular seksual, herpes memang sangat rentan menginfeksi wanita, terutama saat mengandung. Infeksi ini berisiko menular kepada bayi yang dikandung.

Selain itu, herpes menjadi penyakit yang umum terjadi, tetapi apakah kondisi ini berbahaya bagi janin atau tidak?

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang herpes pada ibu hamil, gejala, kemungkinan dampaknya pada janin, dan pencegahan yang perlu diambil. Berikut pembahasannya.

Gejala Penyakit Herpes pada Ibu Hamil

Gejala penyakit herpes pada penderita menunjukkan keberagaman. Secara umum, herpes dapat menyebabkan timbulnya kelompok lenting-lenting kecil.

Lentingan-lentingan tersebut dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, sensasi perih, dan rasa nyeri seperti terbakar pada pengidapnya.

Selain itu, virus herpes yang menginfeksi seseorang juga akan menimbulkan gejala, seperti sakit otot, demam, mual, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa kelelahan berlebih.

Dampak dari ciri-ciri ini sangat mengganggu kualitas hidup penderita meskipun umumnya tidak mengancam nyawa. 

Namun, hal ini tidak berlaku untuk kasus penyakit herpes pada ibu hamil. Ternyata, penyakit herpes yang diderita saat hamil dapat berdampak sangat fatal bagi kesehatan bayi yang akan lahir.

Mengapa? Hal Ini karena bayi yang baru dilahirkan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal sehingga infeksi herpes yang terjadi pada tahap awal kehidupannya dapat membahayakan.

Baca Juga: Apakah Herpes Pada Vagina Bisa Sembuh? Begini Pengobatannya!

Bahaya Herpes bagi Janin yang Ditularkan Ibu Hamil

Herpes dapat menimbulkan kondisi serius bagi janin yang sedang dikandung (fetus) apabila seorang ibu terinfeksi virus herpes, terutama herpes kelamin, selama kehamilan atau saat melahirkan.

Beberapa bahaya yang berkemungkinan muncul pada janin akibat herpes pada ibu hamil adalah sebagai berikut.

1. Herpes Neonatal

Seorang ibu yang mengalami herpes genital aktif ketika melahirkan, maka berisiko tinggi untuk menularkan virus herpes kepada bayi selama proses kelahiran.

Herpes neonatal, infeksi herpes pada bayi baru lahir yang sangat serius dan berpotensi berbahaya bagi nyawanya.

Infeksi tersebut dapat menimbulkan masalah kulit, mata, atau mulut pada bayi. Gejalanya mungkin muncul dalam beberapa hari setelah ia lahir.

2. Meningitis

Bayi yang mengalami infeksi karena tertular dari ibu hamil dapat menderita meningitis. Meningitis dapat menyebabkan peradangan.

Peradangan akibat meningitis ini meliputi bagian otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi tersebut bisa mengancam nyawa.

Apakah Herpes Bisa Sembuh?

Ketika seorang ibu mengalami herpes dan janin tertular herpes dari ibunya, peluang kesembuhan tergantung pada berbagai faktor.

Hal ini termasuk jenis herpes yang terlibat, tingkat keparahan infeksi, dan seberapa cepat tindakan pengobatan setelah dokter mendiagnosa.

Ingatlah bahwa herpes tergolong sebagai infeksi virus yang kronis dan tidak dapat sembuh secara keseluruhan. Namun, gejala dari infeksi herpes dapat dikurangi dengan pengobatan yang tepat.

Jika seorang perempuan hamil memiliki herpes genital aktif saat melahirkan, ada risiko tinggi penularan virus kepada bayi selama proses kelahiran.

Penularan herpes dari ibu ke bayi dapat menyebabkan herpes neonatal, suatu kondisi yang memerlukan penanganan segera untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Biasanya, pengobatan herpes pada ibu hamil atau bayi yang terinfeksi herpes neonatal melibatkan penggunaan obat antivirus. 

Jangan pernah mengonsumsi atau menggunakan obat secara sembarangan. Artinya, penderita membutuhkan resep yang sesuai dari dokter spesialis.

Apabila Anda menyadari gejala herpes, jangan menunda waktu. Segera lakukan pemeriksaan ke balai penyembuhan penyakit kelamin. Misalnya, Klinik Apollo. Hal ini agar tidak memperparah kondisi Anda.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment