Klinik Apollo, Jakarta – Dewasa ini, impotensi bukanlah pembahasan yang tidak dikenal orang, termasuk di kalangan anak-anak usia muda.
Diketahui, impotensi di usia muda merupakan masalah yang membuat seorang pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi untuk seks yang memuaskan.
Jika penderita tidak mengobatinya, mereka berpotensi mengalami bahaya impotensi, antara lain tidak bisa ereksi sama sekali, gairah seksual berkurang, dan infertilitas.
Apa saja yang menjadi penyebab impotensi di usia muda baik dari faktor fisik, pola hidup, maupun psikologis? Yuk, simak bersama-sama.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa Sajakah Penyebab Impotensi di Usia Muda?
Pahami bahwa ereksi itu melibatkan otak, saraf, hormon, otot dan sistem peredaran darah. Sistem ini bekerja sama untuk mengisi jaringan di alat kelamin pria dengan darah.
Impotensi atau lemah syahwat itu sendiri terjadi ketika penis tidak memiliki pasokan darah yang cukup untuk membuat ereksi saat berhubungan intim.
Pria dewasa muda bisa dikatakan mengalami impotensi jika hanya sesekali dalam mencapai ereksi, ereksi yang tidak bertahan cukup lama, atau tidak bisa ereksi.
Di samping itu, fisik, pola hidup yang tidak baik, dan psikologis merupakan faktor yang dapat menyebabkan impotensi.
Berikut adalah beberapa penyebab impotensi yang bisa terjadi di usia muda.
1. Penyebab Fisik
Penyebab yang pertama adalah masalah yang timbul akibat kondisi fisik. Selain orang dewasa, kawula muda juga tidak lepas dari berbagai permasalahan medis.
Terlebih yang menargetkan organ reproduksi pria, seperti impotensi. Berikut adalah penyebab impotensi dari segi fisik:
-
Tersumbatnya pembuluh darah
Supaya mencapai serta mempertahankan ereksi, kesehatan sirkulasi darah merupakan faktor kunci. Adanya penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis dapat menyebabkan gangguan ereksi. Selain itu, tekanan darah tinggi juga bisa menjadi faktor penyebab impotensi pada usia muda.
Penting untuk diingat bahwa aterosklerosis, yang merupakan penumpukan plak di dalam arteri, dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ seksual.
Oleh karena itu, menjaga tekanan darah dalam rentang normal dan mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mencegah atau mengelola masalah ereksi.
-
Berat badan yang abnormal
Berat badan yang abnormal, dalam dunia medis terkenal dengan sebutan “obesitas”. Individu yang mengalami obesitas sangat berisiko mengalami penyakit kencing manis dan hipertensi.
Jadi, untuk laki-laki muda yang memiliki berat badan yang berlebih, menerapkan berbagai cara sehat untuk menurunkan berat badan berlebih bisa membantu mengurangi risiko impotensi.
-
Gangguan otak dan saraf
Sistem saraf yang sehat memiliki peran dalam proses ereksi. Jika terjadi gangguan pada bagian ini, kemampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi dapat terganggu.
Seperti pada kasus penyakit parkinson. Parkinson merupakan gangguan saraf degeneratif yang dapat memengaruhi kemampuan kontrol gerakan dan koordinasi saraf, termasuk yang terlibat dalam ereksi.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Pola Hidup yang Tidak Baik
Selain penyakit yang melibatkan fisik, pola hidup yang tidak baik, yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda dapat mengganggu kemampuannya untuk ereksi.
Adapun pola hidup yang dapat menimbulkan masalah impotensi adalah sebagai berikut:
-
Minum alkohol berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah yang sangat banyak atau sering dapat menghambat kemampuan lelaki dalam mencapai atau mempertahankan ereksi.
Hal ini disebabkan oleh gangguan yang terjadi pada komunikasi di otak yang mengontrol aliran darah ke penis.
Selain itu, penurunan produksi hormon testosteron juga bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada masalah ini akibat minum alkohol yang berlebihan.
-
Menghisap rokok
Merokok dapat mengakibatkan impotensi pada pria yang masih berusia 20 tahun. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang timbul oleh rokok pada pembuluh darah di wilayah penis.
Dengan pembuluh darah yang rusak, impotensi terjadi. Selain itu, Anda perlu memahami risiko impotensi akibat merokok tidak terbatas pada umur tertentu.
Merokok dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di alat kelamin. Ini berarti bahwa bahaya impotensi akibat merokok dapat mengancam pria dari berbagai kelompok baya.
-
Mengonsumsi narkoba
Pergaulan memang tidak bisa lepas dari kehidupan, khususnya yang dialami oleh para anak muda. Bentuk dari pergaulan yang bebas, misalnya mengonsumsi narkoba.
Apabila sering mengkonsumsi narkoba, hormon testosteron terganggu. Hormon tersebut sangat penting untuk fungsi seksual yang normal.
Pasalnya, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan masalah ereksi. Alangkah baiknya jika menjauhi segala bentuk narkoba.
3. Perkara Psikologis
Penyebab terakhir adalah masalah psikologis. Masalah-masalah ini adalah sebagai berikut:
-
Stres
Kacaunya emosional seseorang terkait pekerjaan, kondisi keuangan, atau peristiwa kehidupan lainnya juga bisa berkontribusi pada impotensi.
Masalah dalam hubungan yang berujung stres, seperti komunikasi yang berlangsung tidak baik dengan pasangan, juga bisa mengakibatkan disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita.
-
Depresi
Hasrat seksual yang membuat penis ereksi bermula di otak. Kalau Anda merasa sedih atau cemas, hal itu bisa mengganggu proses ini.
Salah satu tanda besar depresi adalah kehilangan minat dalam melakukan hal-hal yang biasanya Anda nikmati, termasuk hubungan intim.
Baca Juga: Impotensi Dini pada Pria dan Strategi Pengobatannya
Cara Mengatasi Impotensi yang Dialami di Usia Belia
Jika mengalami impotensi di umur yang relatif muda atau belia, Anda perlu mengatasinya dengan berolahraga rutin, tidak mengkonsumsi sembarang makanan, membatasi zat-zat (nikotin, alkohol).
Untuk mengatasi impotensi karena penyakit tertentu, dokter akan memberikan obat untuk melancarkan aliran darah ke zakar sehingga dapat membantu seseorang mencapai ereksi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter demi kesembuhan Anda apabila mengalami impotensi.
Dokter akan memberikan solusi yang terbaik agar ereksi terealisasi kembali sehingga Anda dan pasangan bisa memperoleh hubungan seksual yang memuaskan.