Klinik ApolloBalanitis yang tidak terobati dapat menyebabkan komplikasi serius, mulai dari infeksi kronis hingga risiko kanker penis.

Menjaga kebersihan, menggunakan obat-obatan yang diresepkan, dan mempertimbangkan tindakan medis jika diperlukan adalah langkah-langkah utama untuk mencegah dampak buruk dari kondisi ini.

Jika Anda mengalami gejala balanitis, segera konsultasikan dengan dokter ahli andrologi untuk mendapatkan penanganan yang efektif.

Sangat penting untuk segera mengenali gejala dan mencari pengobatan yang tepat sebelum kondisi ini berkembang. Berikut 5 dampak yang bisa terjadi jika balanitis pada pria Anda biarkan tanpa pengobatan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Pembengkakan dan Rasa Nyeri yang Berkepanjangan

Jika balanitis tidak terobati, peradangan pada kepala penis akan terus berlanjut, menyebabkan pembengkakan yang semakin parah.

Pembengkakan ini biasanya beserta dengan rasa nyeri, terutama saat kencing atau berhubungan seksual.

Nyeri berkepanjangan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.

Pada beberapa kasus, pria mungkin merasa tidak nyaman untuk melakukan aktivitas fisik karena rasa sakit yang intens di area genital.

2. Infeksi Berulang (Kambuh) atau Kronis

Balanitis yang tidak terobati bisa menjadi sumber infeksi berulang (kekambuhan).

Bakteri atau jamur yang menyebabkan peradangan bisa berkembang lebih banyak, dan infeksi ini bisa menyebar ke area lain di sekitar genital atau saluran kemih.

Infeksi kronis yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti uretritis (peradangan pada saluran kemih), yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi dan saluran kemih secara keseluruhan.

3. Jaringan Parut dan Fimosis

Jika peradangan pada balanitis Anda biarkan dalam jangka waktu lama, jaringan parut bisa terbentuk di area yang terkena.

Jaringan parut ini dapat menyebabkan fimosis, yaitu kondisi di mana kulup penis menjadi sangat ketat dan tidak bisa Anda tarik ke arah belakang untuk mengekspos kepala penis.

Fimosis bisa menyebabkan ketidaknyamanan, rasa sakit, dan kesulitan dalam membersihkan area genital, yang akhirnya meningkatkan risiko infeksi.

Pada kasus yang parah, fimosis memerlukan tindakan bedah untuk memperbaiki masalah ini.

4. Gangguan Seksual

Balanitis yang tidak terobati dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Nyeri saat ereksi atau penetrasi dapat membuat pria menghindari aktivitas seksual, yang berdampak pada hubungan dengan pasangan seksual.

Gangguan seksual ini bisa menyebabkan stres emosional dan kecemasan, serta mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

Pada jangka panjang, hal ini bisa mempengaruhi hubungan intim dengan pasangan seksual.

5. Risiko Kanker Penis

Salah satu dampak serius dari balanitis yang Anda biarkan adalah meningkatnya risiko kanker penis.

Peradangan kronis pada kepala penis dan kulup dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya sel-sel kanker, terutama jika kondisi ini beserta dengan kebersihan genital yang buruk.

Meskipun risiko kanker penis relatif jarang, pria yang mengalami balanitis kronis tanpa pengobatan memiliki risiko lebih tinggi.

Deteksi dini dan pengobatan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Cara Mengatasi Balanitis

Jika Anda atau pasangan seksual Anda mengalami gejala balanitis, sangat penting untuk segera mencari pengobatan yang tepat.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi balanitis:

1. Menjaga Kebersihan Genital

Membersihkan area genital dengan air hangat secara rutin sangat penting untuk mencegah dan mengatasi balanitis.

Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung pewangi dan bahan kimia keras, yang dapat memperburuk iritasi.

Pastikan untuk mengeringkan area genital dengan baik setelah mencuci untuk mencegah kelembapan berlebih, yang dapat memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.

2. Penggunaan Obat-Obatan Antijamur atau Antibiotik

Jika balanitis penyebabnya oleh infeksi jamur atau bakteri, dokter ahli andrologi mungkin akan meresepkan salep antijamur atau antibiotik.

Pengobatan ini membantu menghilangkan infeksi dan mengurangi peradangan.

Ikuti petunjuk dokter ahli dengan tepat, dan pastikan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala mulai membaik.

3. Pengobatan dengan Kortikosteroid

Jika balanitis penyebabnya oleh iritasi atau reaksi alergi, dokter ahli andrologi mungkin akan meresepkan krim kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal.

Gunakan krim kortikosteroid sesuai anjuran dokter ahli andrologi dan hindari penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis.

4. Sunat (Circumcision)

Pada kasus balanitis kronis yang penyebabnya oleh fimosis atau jaringan parut, sunat bisa menjadi pilihan pengobatan.

Sunat membantu mengurangi risiko infeksi berulang (kekambuhan) dan menjaga kebersihan kepala penis.

Diskusikan opsi sunat dengan dokter ahli andrologi jika balanitis sering kambuh atau tidak membaik dengan pengobatan lain.

Baca juga: 7 Pantangan Makanan Penderita Balanitis, Nomor 6 Waspada!

Penanganan Tepat Mengatasi Balanitis di Klinik Apollo

Balanitis yang Anda biarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi kronis, fimosis, hingga meningkatkan risiko kanker penis.

Jangan abaikan gejala seperti pembengkakan, nyeri, atau kemerahan di area genital. Klinik Apollo Jakarta siap memberikan perawatan yang tepat untuk mengatasi balanitis sebelum kondisi semakin parah.

Konsultasikan dengan dokter ahli andrologi kami untuk pengobatan yang cepat dan efektif. Hubungi Klinik Apollo untuk membuat janji. Kesehatan Anda adalah prioritas kami!

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.