Klinik Apollo, Jakarta – Ketahui dengan pasti, herpes menular atau tidak. Herpes adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang sering menjadi topik pembicaraan dan perhatian.

Namun, banyak informasi yang keliru atau tidak akurat tentang apakah herpes benar-benar menular atau bagaimana penularannya terjadi.

Artikel ini akan membahas mitos dan fakta seputar penularan herpes serta langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko penularannya.

Herpes disebabkan oleh herpes simpleks virus (HSV) yang dapat ada dalam 2 tipe:

HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 biasanya terkait dengan luka dingin di area mulut dan bibir, sedangkan HSV-2 lebih umum terkait dengan luka di area genital.

Kedua tipe virus ini dapat menimbulkan gejala yang mirip, termasuk luka atau lecet serta gejala seperti demam dan nyeri tubuh.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Mitos dan Fakta tentang Penularan Herpes

Inilah perbedaannya:

  • Mitos : herpes dapat menular melalui udara atau sentuhan.
  • Fakta : penularan herpes terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau cairan tubuh yang terinfeksi.

Virus ini tidak dapat menular melalui udara atau sentuhan pada permukaan benda-benda sehari-hari. Kontak seksual adalah metode utama penularan, terutama saat ada luka terbuka atau lecet di area genital atau mulut.

  • Mitos : hanya orang yang terinfeksi yang menyebarkan herpes.
  • Fakta : penularan dapat terjadi bahkan tidak ada gejala yang muncul.

Orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala atau hanya memiliki gejala ringan (asimptomatik) masih dapat menularkan virus herpes kepada orang lain.

Karena itu, sangat penting untuk berbicara terbuka dengan pasangan seksual tentang status infeksi dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

  • Mitos : herpes hanya dapat menular saat gejala muncul.
  • Fakta : herpes juga dapat menular saat tidak ada gejala.

Meskipun virus herpes lebih cenderung menular saat ada gejala aktif, virus masih dapat bersembunyi dalam sistem saraf dan muncul kembali tanpa gejala. Hal ini dikenal sebagai periode tanpa gejala atau asimtomatik.

  • Mitos : tidak bisa terinfeksi jika tidak melakukan hubungan seksual.
  • Fakta : herpes dapat menular melalui kontak kulit ke kulit.

Meskipun hubungan seksual adalah cara paling umum penularan, kontak langsung antara area yang terinfeksi dan area kulit yang sehat juga dapat menyebabkan penularan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Langkah-Langkah Pencegahan

Inilah pencegahannya:

  • Penggunaan kondom (pengaman)

Menggunakan kondom (pengaman) atau pelindung dental dam saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan herpes.

  • Pemahaman dan komunikasi

Berbicara terbuka dengan pasangan seksual tentang status infeksi, melakukan tes penyakit menular seksual (PMS) secara berkala dan memahami risiko dapat membantu mengurangi risiko penularan.

  • Penghindaran saat gejala aktif

Hindari kontak seksual saat ada gejala herpes aktif.

Baca juga : Penyebab herpes bisa Anda ketahui dengan pemeriksaan dokter

  • Pengobatan dan perawatan

Jika Anda terinfeksi, pengobatan yang tepat dan perawatan medis yang teratur dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan.

Herpes adalah penyakit menular seksual (PMS) yang umum dan penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan area yang terinfeksi.

Meskipun virus ini dapat menimbulkan kekhawatiran dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah pencegahan yang benar, risiko penularan dapat dikendalikan.

Penting untuk menghindari stigmatisasi dan berbicara terbuka dengan pasangan serta profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang herpes atau penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment