Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis sekunder adalah tahap kedua dari penyakit raja singa. Sama seperti infeksi tahap lain, sifilis golongan ini disebabkan oleh Treponema pallidum

Penyebaran infeksi dapat terjadi pada pria dan wanita dengan hubungan seks, pun melalui transfusi darah dan jarum suntik yang tidak higienis. Ketika sifilis sudah menginfeksi seseorang, mungkin gejala tertentu bisa atau tidak muncul.

Maka dari itu, melalui pembahasan berikut, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyebab dan gejala sifilis sekunder.

Penyebab Sifilis Sekunder

Sesuai dengan namanya, sifilis sekunder adalah infeksi menular seksual yang tergolong sebagai penyakit sifilis, hanya saja berada di tahap kedua. 

Tahap ini merupakan tahapan setelah primer–bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan tanda-tanda yang bervariasi. 

Mengenai penyebab sifilis tahap sekunder, Treponema pallidum, ini merupakan spesies utama dari subspesies Treponema. Pengidap dapat menularkan mikroba sifilis melalui kontak seksual dengan orang lain atau melalui kontak dengan luka yang muncul di kulit pengidap.

Selain melalui bakteri, sifilis tahap kedua ini dapat dipicu oleh pelaku yang mempraktikkan kebiasaan seksual yang tidak steril, berupa:

  • Bercinta tanpa alat kontrasepsi.
  • Berhubungan seksual dengan orang lain yang bukan pasangan utama.
  • Memakai jarum suntik yang sudah dipakai penderita IMS.

Kebiasaan-kebiasaan di atas yang mungkin dipraktikkan oleh mantan penderita sifilis, dapat menaikkan risiko penularan.

Gejala Sifilis Tahap Sekunder

Gejala sifilis pada tahap sekunder dapat hadir dalam beberapa minggu hingga bulan pasca terinfeksi bakteri Treponema pallidum

Adapun sebagian gejala sifilis tahap sekunder yang umum terjadi pada laki-laki dan perempuan meliputi:

  • Bintik-bintik. Bintik-bintik kulit dengan warna kemerahan biasanya muncul di telapak tangan, telapak kaki, atau di bagian tubuh lainnya. Misalnya, dada, perut, wajah, lipatan ketiak, dan selangkangan. Bintik kulit ini tidak gatal dan tidak menyebabkan rasa sakit. Gejala ini bisa muncul dan lenyap selama beberapa bulan.
  • Lecet di genitalia. luka yang tidak terasa perih di penis atau vagina dapat muncul dan mungkin tidak tampak dengan jelas.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening di seluruh tubuh, contohnya di pangkal paha. Kelenjar dapat membengkak pada tahap ini.
  • Infeksi tenggorokan. Orang yang merasakan sifilis dapat mengalami sakit atau sensasi tidak nyaman di tenggorokan.
  • Rambut mengalami keguguran. Keguguran atau kerontokan rambut dapat terjadi pada tahapan ini. Namun, rambut biasanya tumbuh kembali setelah pengidap menjalani terapi yang tepat.

Gejala sifilis tahap sekunder dapat hilang dengan sendirinya, tetapi penyakit ini akan tetap berlanjut ke tahap berikutnya apabila penderita tidak berusaha menyembuhkannya. 

Jika Anda mengalami infeksi sifilis dengan tahap apa pun, lekas berkonsultasi dengan dokter ahli penyakit kelamin untuk diagnosa dan pengobatan langsung.

 Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganannya sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment