Klinik ApolloInfeksi menular seksual (IMS) dapat menular melalui berbagai cara, termasuk kontak seksual vaginal, oral, dan anal, serta melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi dan luka terbuka.

Menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti penggunaan kondom (pengaman atau pelindung), vaksinasi, dan pemeriksaan rutin, sangat penting untuk melindungi diri dan pasangan dari risiko IMS.

Jika Anda menduga telah terpapar IMS atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dengan pemikiran ini artikel ini akan menjelaskan berbagai cara penularan IMS dan langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Kontak Seksual Vaginal

Penularan IMS paling umum terjadi melalui hubungan seksual vaginal.

Terutamanya bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan IMS dapat menular melalui cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, atau darah yang masuk ke tubuh selama hubungan seksual.

IMS yang ditularkan, gonore (kencing nanah), klamidia, sifilis (penyakit raja singa), HIV, herpes genital, HPV (human papilloma virus) dan trikomoniasis.

2. Kontak Seksual Oral

IMS juga bisa menular melalui seks oral, baik dari mulut ke alat kelamin maupun sebaliknya.

Contohnya infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka terbuka di mulut atau alat kelamin.

IMS yang ditularkan, herpes simplex virus (HSV), gonore (kencing nanah), klamidia, sifilis (penyakit raja singa) dan HPV (human papilloma virus).

3. Kontak Seksual Anal

Seks anal memiliki risiko penularan IMS yang lebih tinggi daripada dengan seks vaginal karena lapisan dalam anus lebih mudah robek, sehingga memudahkan masuknya pathogen (parasit).

Seperti yang sudah dijelaskan, IMS bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh selama hubungan anal.

IMS yang ditularkan, HIV, gonore (kencing nanah), klamidia, HPV (human papilloma virus), sifilis (penyakit raja singa) dan herpes genital.

4. Kontak dengan Cairan Tubuh yang Terinfeksi

Beberapa IMS dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, atau sperma.

Contohnya, HIV dapat menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, termasuk melalui transfusi darah atau berbagi jarum suntik.

IMS yang ditularkan, HIV, hepatitis B dan C serta sifilis (penyakit raja singa).

5. Kontak Kulit ke Kulit

Beberapa IMS, seperti herpes dan HPV (human papilloma virus), bisa menular melalui kontak kulit ke kulit, bahkan tanpa adanya penetrasi atau pertukaran cairan tubuh.

Dengan pemikiran ini, infeksi ini dapat terjadi jika kulit yang terinfeksi bersentuhan dengan kulit orang lain.

IMS yang ditularkan, herpes genital, HPV (human papilloma virus), sifilis (penyakit raja singa) melalui luka atau chancres.

6. Penggunaan Alat Seksual yang Tidak Steril

Penggunaan alat bantu seksual yang tidak steril atau berbagi alat seksual dengan orang lain dapat menjadi media penularan IMS.

Contohnya bakteri, virus, atau jamur dapat menempel pada permukaan alat dan menyebar ke pengguna berikutnya.

IMS yang ditularkan, gonore (kencing nanah), klamdia, trikomoniasis dan HPV (human papilloma virus).

7. Penularan dari Ibu ke Bayi

Beberapa IMS dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, persalinan pervaginam, atau menyusui.

Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, seperti kelainan bawaan, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.

IMS yang ditularkan, HIV, sifilis (penyakit raja singa), herpes genital dan hepatitis B.

8. Kontak dengan Luka Terbuka atau Ulkus

IMS seperti sifilis (penyakit raja singa) atau herpes dapat menular melalui kontak dengan luka terbuka atau ulkus yang penyebabnya oleh infeksi tersebut.

Kontak langsung dengan luka ini dapat menyebarkan infeksi ke orang lain.

IMS yang ditularkan, sifilis (penyakit raja singa) dan herpes genital.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Langkah-Langkah Pencegahan IMS

1. Menggunakan Kondom (Pengaman atau Pelindung)

  • Efektivitas, penggunaan kondom (pengaman atau pelindung_ yang benar setiap kali berhubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan IMS.
  • Kondom lateks atau poliuretan, pilih kondom (pengaman atau pelinding) yang terbuat dari lateks atau poliuretan untuk perlindungan terbaik.

2. Vaksinasi

  • Vaksin HPV (human papilloma virus) direkomendasikan untuk mencegah infeksi HPV (human papilloma virus) yang bisa menyebabkan kanker serviks dan kutil kelamin.
  • Vaksin hepatitis B dapat dapat mencegah infeksi hepatitis B yang merupakan salah satu IMS.

3. Praktik Seksual Aman

  • Monogami, memiliki satu pasangan seksual yang bebas dari IMS dapat mengurangi risiko infeksi.
  • Hindari seksual dengan banyak pasangan seksual, meminimalkan jumlah pasangan seksual dapat mengurangi risiko terpapar IMS.

4. Tes IMS Secara Teratur

  • Pemeriksaan rutin, lakukan tes IMS secara rutin, terutama jika Anda memiliki pasangan seksual baru atau beberapa pasangan seksual. Pemeriksaan ini penting untuk deteksi dini dan pengobatan IMS sebelum menimbulkan komplikasi.
  • Konseling seksual, konsultasikan dengan dokter ahli tentang riwayat seksual dan lakukan pemeriksaan secara berkala.

5. Menghindari Berbagi Alat Seksual

  • Gunakan alat seksual yang steril, pastikan alat bantu seksual yang Anda gunakan bersih dan steril sebelum Anda gunakan. Jangan berbagi alat seksual dengan orang lain untuk mencegah penularan IMS.
  • Gunakan kondom (pengaman atau pelindung) pada alat seksual dan ganti kondom (pengaman atau pelindung) sebelum pasangan seksual lain gunakan.

6. Hindari Penggunaan Obat-Obatan Terlarang

  • Berbagi jarum suntik, hindari penggunaan obat-obatan terlarang, terutama dengan jarum suntik, karena berbagi jarum dapat menyebarkan IMS seperti HIV dan hepatitis.
  • Terutamanya dukungan dan rehabilitasi, jika Anda menggunakan obat-obatan terlarang, cari dukungan dan layanan rehabilitasi untuk mengurangi risiko IMS.

7. Edukasi dan Kesadaran

  • Contohnya kesadaran diri, edukasi diri tentang IMS, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahan. Mengetahui risiko dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih aman.
  • Komunikasi dengan pasangan seksual, diskusikan status IMS dengan pasangan seksual Anda dan buat kesepakatan untuk saling menjaga kesehatan.

Baca juga: Pahami Gejala Infeksi Menular Seksual pada Pria dan Wanita, Tak Cuma Gatal!

Solusi Terbaik Atasi IMS di Klinik Apollo Jakarta

Penularan infeksi menular seksual (IMS) dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk kontak seksual vaginal, oral, anal, serta kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Dengan pemikiran ini jangan biarkan diri Anda atau pasangan seksual berisiko terkena IMS! Lindungi kesehatan Anda dengan langkah pencegahan yang tepat dan perawatan yang optimal.

Seperti yang sudah dijelaskan, Klinik Apollo Jakarta menawarkan pengobatan efektif untuk berbagai jenis IMS, dokter ahli mendukung dengan teknologi medis terkini.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.