Klinik Apollo, Jakarta – Kaum Hawa baik remaja maupun dewasa bisa terinfeksi sipilis dengan berbagai tanda. Terdapat ciri-ciri sipilis pada wanita yang bisa menyertai penderitanya.
Mudah atau tidaknya bakteri Treponema pallidum masuk ke tubuh wanita, hal tersebut didasarkan pada beberapa faktor, seperti hubungan intim tanpa kondom dan biseksual.
Semakin sering berhubungan seksual, maka bakteri akan lebih mudah dan pelaku menjadi rentan terhadap mikroba.
Setelah terinfeksi, akan muncul serangkaian ciri-ciri sipilis pada wanita. Apa sajakah itu> Berikut pembahasannya.
Apa Sajakah Ciri-Ciri Sipilis yang Muncul pada Wanita?
Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang menimbulkan gejala melalui berbagai tahap, di antaranya primer, sekunder, laten, tersier.
Setiap tahap yang ada menunjukkan dampak yang berbeda-beda. Akan tetapi, gejala yang muncul tidak selalu bersamaan dan berurutan.
Wanita yang terinfeksi Treponema pallidum akan mengalami gejala pada tiga minggu setelah terkontaminasi bakteri dan bisa terus berkembang selama tidak mengobati infeksi sipilis.
Tidak peduli dewasa atau remaja, berikut adalah ciri-ciri sipilis pada wanita yang perlu diketahui.
1. Luka yang Tidak Perih
Luka sipilis sering kali tidak berbahaya dan tidak menyebabkan perih. Luka-luka yang ada pada tubuh dapat terlihat seperti borok terbuka, bisul, atau cedera yang tidak sembuh.
Banyak pengidap yang tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi Treponema pallidum karena luka (chancre) yang tidak sakit saat muncul.
2. Ruam di Kulit
Ruam kulit adalah salah satu ciri yang umum terjadi pada pengidap sipilis. Bintil-bintil merah ini biasanya muncul pada tahap kedua penyakit setelah beberapa minggu atau bulan pasca terinfeksi.
Rupa dari ruam ini seperti bintik merah atau cokelat yang tidak gatal. Tanda-tanda ini bisa muncul di area tubuh yang berbeda, termasuk telapak tangan, telapak kaki, lengan, kaki, atau seluruh tubuh.
Dengan ukuran yang berbeda-beda, tanda merah di kulit tersebar secara simetris di berbagai bagian tubuh. Mereka mungkin muncul di area yang terpapar langsung dengan kontak seksual, seperti alat kelamin, anus, atau mulut.
3. Rambut Rontok secara Berlebihan
Saat masuk ke tahap sekunder, penderita juga akan mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.
Penderita yang mengalami kerontokan pada rambutnya perlu mewaspadai ciri tersebut karena luka-luka di kepala yang mungkin menjadi penyebabnya.
Luka yang berupa bintik-bintik botak di kepala disebut dengan alopecia sifilis. Namun, kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi ini karena rambut bisa diobati dan tumbuh kembali.
4. Pembengkakan di Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi di sekitar area infeksi primer (chancre) yang muncul pada tahap awal sipilis.
Chancre ini biasanya terjadi di daerah vagina, vulva, atau leher rahim meskipun dapat terjadi juga di mulut atau anus melalui kontak seksual oral atau anal.
Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya tidak terasa sakit dan bisa terasa seperti benjolan atau tonjolan yang membesar.
Apa yang Terjadi bila Penyakit Sipilis Tidak Diobati?
Penyakit sipilis yang tidak mendapatkan pengobatan akurat akan mengalami peningkatan infeksi.
Bakteri akan semakin gencar dalam mengkontaminasi organ-organ, termasuk ibu hamil yang berujung pada bayinya.
Pengobatan sipilis yang paling umum, yakni obat antibiotik, berfungsi sebagai penghilang gejala dan pembunuh bakteri.
Adapun bentuk obatnya, antibiotik sipilis ada yang obat oral dan suntikan. Masing-masing memiliki peran yang penting baik dalam penanganan primer, sekunder, tersier, dan kongenital.
Jika tidak mengobati bakteri sipilis yang menginfeksi sampai benar-benar parah, wanita yang terinfeksi akan mengalami komplikasi berikut ini:
- Penyakit jantung koroner.
- Neurosifilis, menyebabkan pusing, gangguan keseimbangan, kelemahan otot, perubahan emosional, dan gangguan kognitif.
- Masalah, seperti uveitis, iritis, atau keratitis yang mengganggu penglihatan hingga membuat seseorang mengalami kebutaan.
Kesimpulannya, empat ciri-ciri sipilis pada wanita dapat diobati dengan antibiotik yang tepat. Selain kesembuhan, keamanan pengidap dan pasangan akan terjamin. Namun, hindari hubungan intim yang berisiko agar sipilis tidak berpotensi kembali.
Jika Anda curiga dengan infeksi sipilis atau memiliki risiko tertular penyakit menular seksual lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Manfaatkan konsultasi gratis dengan Dokter Klinik Apollo melalui tautan di bawah ini.
>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<