Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis pada tahap tersier merupakan tahapan yang paling parah di antara jenis lainnya. Infeksi menular seksual tersebut tergolong sebagai jenis yang paling akhir.
Individu yang terinfeksi akan mengalami sifilis tersier dengan berbagai gejala yang menyakitkan hingga membuat penderita kehilangan jiwanya.
Lantas apakah sifilis pada tahap tersier bisa disembuhkah? Sebelum mengulas pertanyaan tersebut, simak penyebab dan gejalanya berikut ini.
Apa Itu Penyakit Sifilis?
Sifilis (terkadang ditulis sipilis) adalah penyakit menular seksual yang sering kali menular melalui hubungan intim via vaginal, onal, dan anal.
Umumnya, sifilis merupakan penyakit bergejala yang berawal dengan luka di sekitar penis, vagina, dubur, ataupun mulut.
Awal kemunculan luka sifilis di mulut, misalnya, rasa nyeri cenderung tidak menyertai tanda tersebut.
Terkadang pengidap tidak langsung menyadari tanda dari sifilis karena luka yang tidak terasa nyeri. Meskipun begitu, penderita tetap bisa menularkan infeksinya ke orang lain.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengobati Sifilis Tersier?
Mengapa Sifilis Tahap Tersier Bisa Terjadi?
Sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum ini memiliki beberapa tahap yang bergejala sesuai tingkatannya.
Tahapan-tahapan tersebut, yaitu sifilis primer, sekunder laten, dan tersier. Jika tidak mengobatinya sejak awal infeksi, gejala akan semakin parah.
Mengenai sifilis pada tahap tersier yang muncul di tubuh penderita, penyebab munculnya kondisi ini karena tidak ada pengobatan yang pengidap lakukan, bahkan jauh sebelum gejala muncul.
Karena terkadang, ada saja seseorang yang mungkin mengalami gejala awal sifilis, tetapi memilih untuk tidak mencari perawatan medis karena alasan pribadi, ketakutan, dsb.
Penundaan pemeriksaan dan pengobatan memperpanjang periode infeksi yang tidak terkendali, meningkatkan risiko perkembangan sifilis sehingga masuk ke tahap tersier.
Gejala yang Muncul pada Penderita Sifilis Tersier
Infeksi tersier ini merupakan tahapan dalam penyakit sifilis yang paling berbahaya, sesuai yang telah kami sampaikan sebelumnya.
Tahap tersier biasanya muncul 10 sampai dengan 30 tahun setelah infeksi primer. Jika penyakit raja singa ini muncul, penderita harus berhati-hati.
Hal itu karena sifilis pada tahap tersier ditandai dengan gumma atau tumor kecil pada bagian tubuh tertentu. Contoh, muncul di kulit.
Di lain kondisi, infeksi akhir ini juga dapat berdampak pada organ tubuh lain, seperti jantung, otak, mata, hati, serta pembuluh darah.
Karena itulah, penderita sifilis tersier mudah untuk terjangkit penyakit jantung dan stroke.
Apakah Sifilis Tahap Tersier Bisa Sembuh?
Sifilis dengan tahapan apa pun bisa sembuh dengan perawatan yang baik dan benar, tetapi sebaiknya lakukan pemeriksaan sejak infeksi awal.
Pemeriksaan sifilis dilakukan oleh dokter dengan memeriksa darah pasien di laboratorium. Dokter melakukan pemeriksaan tersebut untuk menemukan antibodi terhadap Treponema pallidum.
Setelah selesai mendiagnosis, dokter mungkin akan langsung memberikan pengobatan yang sesuai dengan tahapannya, seperti pengobatan antibiotik primer dan sekunder yang melalui jarum suntik.
Orang yang positif mengalami sifilis tersier, umumnya dokter memberikan antibiotik melalui jalur infus (intravena), begitu pun dengan penyembuhan pada ibu yang terkena penyakit raja singa.
Lazimnya, setelah dokter mengobati, penderita sifilis wajib melakukan pemeriksaan ulang demi memastikan kesembuhan.
Demikian pembahasan mengenai sifilis pada tahap tersier yang meliputi penyebab, gejala, dan lain sebagainya. Bila mengalami benjolan berair, demam, nyeri, lesu, segera berkonsultasi dengan dokter.
Sebagai upaya menyembuhkan sifilis, Anda dapat berkonsultasi dengan Dokter Klinik Apollo baik secara langsung maupun online melalui tautan di bawah ini.
>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<