Klinik Apollo, Jakarta – Setiap hari, manusia memiliki frekuensi berkemih sebanyak 4 hingga 8 kali. Namun, bagaimana dengan wanita yang sering kencing, apa penyebab dari kondisi itu?

Penyebab sering kencing pada wanita itu bervariasi. Sebenarnya, sering buang air kecil termasuk problem yang umum terjadi pada banyak orang.

Walaupun bisa menjadi hal yang umum, itu dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Terlebih, apabila Anda kurang minum atau tidak mengonsumsi kafein.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Sering Kencing pada Wanita Itu Apa Saja?

Penyebab sering kencing pada wanita, yaitu infeksi saluran kemih, overactive bladder, apnea tidur, vaginitis, cystitis, dan kecemasan.

Jika keseringan berkemih diakibatkan oleh penyakit tertentu, peningkatan frekuensi dapat disertai dengan sakit saat kencing, air seni berbau tidak sedap, atau muntah-muntah.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai pemicu sering kencing yang telah disebutkan di atas.

  • Infeksi Saluran Kemih

Infeksi dalam saluran kemih timbul akibat bakteri yang masuk melalui uretra. Paling tidak, beberapa wanita akan menghadapi infeksi saluran kemih sekali dalam seumur hidup mereka.

Bahkan, ada kasus di mana wanita bahkan bisa mengalaminya sebelum usia 24 tahun dengan tingkat keparahan yang cukup sehingga memerlukan pengobatan antibiotik.

Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi saluran kemih karena panjang uretra yang lebih pendek. Ini berarti kemungkinan bagi bakteri untuk mencapai saluran kemih menjadi lebih besar.

Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang berkaitan dengan infeksi saluran kemih, yakni menahan buang air kecil terlalu lama, memiliki sedikit cairan dalam tubuh, berhubungan seksual, dan sebagainya.

  • Overactive Bladder

Overactive bladder atau kandung kemih overaktif bisa ditandai dengan seringnya seseorang dalam berkemih.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kandung kemih yang overaktif, mulai dari trauma fisik, gangguan pada sistem saraf, penurunan kadar estrogen akibat menopause, hingga kelebihan berat badan.

Orang yang mengalami overactive bladder bisa mengompol, tidak bisa menahan kencing, dan sering buang air kecil pada malam hari (nokturia), dapat terjadi secara tiba-tiba.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Apnea Tidur

Apnea tidur adalah gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan terganggu, yang disertai dengan berulangnya periode henti napas selama tidur.

Keadaan ini mengakibatkan pasokan oksigen yang mencukupi terhenti kepada otak dan bagian tubuh lainnya.

Individu yang mengalami apnea tidur atau sleep apnea tidak bisa masuk ke tahap deep sleep, tidur nyenyak, ditambah, tingkatan oksigen pada tahap ini menurun drastis.

Level oksigen yang menurun drastis ini dapat membuat ginjal membuang lebih banyak cairan sehingga pengidap sering kali berhasrat untuk berkemih secara terus-menerus.

  • Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan yang terjadi di dalam vagina dan biasanya diindikasikan oleh tanda-tanda seperti sering buang air kecil.

Selain itu, tanda lainnya termasuk rasa gatal di vagina, keputihan yang memiliki konsistensi yang lebih kental dan mungkin berwarna putih atau hijau, serta memiliki aroma yang tidak sedap.

Vaginitis sendiri bisa menjadi lebih rentan pada wanita yang melakukan hubungan seks secara bebas, mengonsumsi narkoba, memakai produk bernikotin, menderita penyakit kelamin, atau kurangnya kebersihan.

  • Cystitis

Mengacu pada peradangan di kandung kemih, cystitis sering terjadi pada wanita. Faktor risikonya pun meningkat pada mereka yang mengalami inkontinensia urine, infeksi saluran kemih, dan sebagainya.

Kandung kemih dapat terinfeksi dan umumnya disebabkan oleh bakteri Escheria coli. Patogen ini sebenarnya normal dan tidak berbahaya jika ada di usus.

Peradangan terjadi apabila bakteri masuk ke kandung kemih. Peradangan tersebut dapat meningkatkan frekuensi berkemih, sakit saat bercinta, lemas, demam, air seni berwarna merah darah, dll.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil di Malam Hari? Begini Cara Mengatasinya

  • Kecemasan

Wanita yang mengalami kecemasan atau anxiety disorder, mungkin penyebabnya ialah lingkungan yang mendorong terjadinya stres dan rasa takut.

Orang yang mengalami gangguan ini akan merasakan tanda-tanda, salah satunya adalah peningkatan dalam frekuensi buang air kecil.

Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan potensi stres dalam tubuh. Tingkat stres yang mencapai level yang tinggi juga dapat menyebabkan tegangnya otot-otot.

Otot-otot yang mengalami penegangan ini, antara lain yang berada di sekitar kandung kemih dan saluran kemih.

Jadi, itulah tadi pembahasan mengenai penyebab sering kencing pada wanita. Jika ada tanda-tanda lain yang mencurigakan, jangan sungkan. Lakukan konsultasi dengan kami tanpa biaya apa pun. Klik tautan di bawah ini.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment