Klinik Apollo, Jakarta – Apa penyebab penyakit trikomoniasis? Trikomoniasis juga terkenal sebagai infeksi menular seksual (IMS) yang penyebabnya oleh parasit protozoa yang terkenal dengan nama Trichomonas vaginalis.

Penyakit ini mempengaruhi saluran reproduksi pada wanita dan pria, tetapi lebih umum terjadi pada wanita.

Trikomoniasis dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kesehatan jika tidak diobati dengan tepat.

Agar lebih memahami penyakit ini, mari kita bahas penyebab utama trikomoniasis.

Baca juga : Pengobatan trikomoniasis : sembuhkan sebelum terlambat!

Penyebab Utama Trikomoniasis

Trichomonas vaginalis adalah parasit protozoa yang bertanggung jawab atas terjadinya trikomoniasis. Parasit ini dapat menginfeksi saluran reproduksi yaitu vagina pada wanita dan uretra pada pria.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Trikomoniasis biasanya menyebar melalui hubungan seksual tanpa penggunaan kondom (pengaman) dengan seseorang yang sudah terinfeksi.

Meskipun trikomoniasis dapat menginfeksi area genital lainnya pada pria, misalnya kelenjar prostat, tetapi pada umumnya infeksi akan berkembang di uretra pria dan vagina wanita.

Salah satu alasan trikomoniasis lebih sering terjadi pada wanita adalah lingkungan pH vagina yang lebih netral (kurang asam) dibandingkan dengan uretra pria yang memberikan kondisi yang lebih baik bagi Trichomonas vaginalis untuk berkembang biak.

Faktor Risiko Trikomoniasis

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi trikomoniasis:

  • Aktivitas seksual

Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau berhubungan seksual tanpa kondom (pengaman) memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular trikomoniasis.

  • Riwayat infeksi

Jika pernah terinfeksi trikomoniasis sebelumnya, risiko kembali terinfeksi meningkat jika tidak diobati dengan tepat.

  • Kondisi kesehatan

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti kekebalan tubuh yang lemah juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi trikomoniasis.

  • Riwayat partner seksual

Jika pasangan seksual memiliki trikomoniasis, ada kemungkinan tinggi Anda juga tertular.

Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Trikomoniasis tidak selalu menimbulkan gejala, terutama pada pria. Namun, jika gejala muncul, mereka bisa meliputi:

  • Pada wanita

Keputihan yang berwarna hijau, kuning atau coklat, bau yang tidak sedap dari vagina, rasa gatal atau terbakar di sekitar vagina dan nyeri saat kencing atau berhubungan seksual.

  • Pada pria

Nyeri saat kencing, peningkatan frekuensi kencing dan keluarnya cairan dari penis.

Jika Anda mencurigai memiliki trikomoniasis atau mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk mencari bantuan medis.

Dokter ahli dapat melakukan tes untuk mendiagnosis trikomoniasis seperti memeriksa sampel cairan dari vagina atau uretra.

Jika Anda terdiagnosis dengan trikomoniasis, penting untuk mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter ahli.

Biasanya, trikomoniasis dapat sembuh dengan pengobatan antibiotik oral. Penting juga untuk memberi tahu semua pasangan seksual Anda tentang infeksi ini sehingga mereka juga dapat dokter ahli tes dan obati jika perlu.

Pencegahan Trikomoniasis

Langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko trikomoniasis meliputi:

  • Penggunaan kondom (pengaman)

Selalu gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual.

  • Tes teratur

Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan seksual, terutama jika Anda memiliki beberapa pasangan seksual.

  • Pengurangan pasangan seksual

Memiliki pasangan seksual yang lebih sedikit dapat mengurangi risiko tertular infeksi menular seksual (IMS).

  • Pengobatan dini

Jika Anda atau pasangan seksual Anda mengalami gejala infeksi menular seksual (IMS), segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Ingatlah bahwa trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat Anda cegah dan obati.

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri Anda dan pasangan seksual dari dampak negatif infeksi ini.

>>>KONSULTASI ONLINE GRATIS DISINI<<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment