Klinik Apollo, Jakarta – Apakah balanitis bisa sembuh sendiri? Balanitis merupakan penyakit yang bisa dialami oleh siapa pun baik anak-anak hingga orang dewasa.

Kulit kepala penis akan mengalami kemerahan dan gatal jika terjangkit penyakit balanitis. Tidak hanya orang yang belum disunat, individu yang sudah berkhitan pun dapat mengalaminya.

Tidak hanya tanda-tanda seperti kulit yang memerah atau rasa gatal, tetapi balanitis biasanya akan membuat pengidap merasakan perih saat pipis dan penumpukan cairan pekat di penis.

Waspadai Penyebab Balanitis

Balanitis sering sekali terjadi karena infeksi jamur, seperti Candida albicans. Sekalipun demikian, infeksi, seperti bakteri penyebab gonore dapat mengakibatkan kondisi ini.

Balanitis bukanlah infeksi menular seksual, bahkan peradangan ini tidak menular kendati penyakit kelamin dapat memicu gangguan tersebut.

Selain infeksi seksual, Anda harus mewaspadai penyebab lain dari balanitis seperti pada berikut ini:

  • Seriawan
  • Kurangnya kebersihan yang memicu penumpukan smegma atau zat berwarna putih di kemaluan pria (penis).
  • Iritasi kulit karena terlalu sering menggunakan sabun mandi atau gel yang tidak cocok.
  • Iritasi di area bawah kulup sebab membuang air kemih.
  • Gangguan kulit seperti eksim, lichen sclerosus, dan psoriasis.

Tidak hanya mewaspadai sejumlah pemicunya, setiap laki-laki pun, sebaiknya menghindari kondisi atau kebiasaan berikut ini agar menurunkan risiko terkena balanitis:

  • Anak laki-laki yang memiliki kulup yang belum disunat.
  • Kelebihan berat badan, terutama obesitas morbid.
  • Lingkungan di panti jompo, di mana kebersihan mungkin sulit dipertahankan dan infeksi lebih mudah terjadi.
  • Penggunaan kateter kondom.

Baca Juga: Meresahkan, Beginilah 2 Cara Mengobati Balanitis secara Alami

Balanitis Bukan Penyakit yang Serius dan Bisa Sembuh Sendiri

Balanitis bukan penyakit yang berbahaya dan bisa sembuh sendiri tanpa obat jika penyebabnya adalah iritasi ringan atau reaksi alergi yang sementara.

Sebaliknya, apabila jamur, bakteri, atau mikroba lain yang menginfeksi kulup penis, penderita balanitis memerlukan penyembuhan medis dari dokter yang tepat.

Diagnosis sangat diperlukan untuk mendeteksi kuman atau mikroorganisme yang mengkontaminasi kulup penis pria.

Dokter dapat mendiagnosis pengidap dengan beberapa metode berikut ini:

  • Riwayat medis dan gejala: dokter akan bertanya tentang gejala yang penderita rasakan, seperti peradangan, kemerahan, bengkak, gatal, nyeri, atau keluarnya cairan dari penis. Selain itu, dokter mungkin meminta riwayat penyakit dari pasien.
  • Pemeriksaan anatomi: dokter memeriksa bagian tubuh pria yang meliputi kulup, penis, dan kepala penis.
  • Tes kultur: sampel cairan atau jaringan dari area yang terkena akan diuji di laboratorium untuk dianalisis guna mendeteksi adanya infeksi bakteri atau jamur.
  • Tes pemutihan: tes yang berguna untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi kulit, seperti vitiligo atau psoriasis yang mungkin menyerupai gejala balanitis.
  • Tes alergi: dokter dapat melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi zat penyebab alergi kalau kemunculan balanitis akibat reaksi alergi.
  • Tes darah: tes darah untuk memeriksa adanya infeksi menular seksual yang mungkin terkait dengan peradangan.

Pasca mengidentifikasi penderita, dokter mungkin akan memberikan obat berupa krim, antibiotik oral, atau antiseptik tertentu.

Selesaikan penyembuhan karena balanitis umumnya sembuh dalam beberapa hari. Perlu Anda ingat, habiskan obat meskipun tandanya telah hilang.

Pencegahan Berulang

  • Jauhi penggunaan sabun yang berbahan keras atau dapat menyebabkan iritasi. Setelah mencuci, pastikan untuk mengeringkan genital menggunakan handuk bersih dengan lembut.
  • Saat berhubungan, gunakan kondom karena benda ini membantu melindungi dari infeksi menular seksual yang berpotensi menyebabkan balanitis.
  • Setelah mandi atau beraktivitas fisik, pastikan untuk mengeringkan daerah kemaluan dengan baik.
  • Menjalani gaya hidup yang sehat dengan menjaga pola makan yang baik, istirahat yang cukup, dan mengelola stres.

Komplikasi 

  • Balanitis yang berulang atau kronis dapat menyebabkan jaringan parut yang mengakibatkan kulup menjadi lebih ketat sehingga kulup tidak tertarik (fimosis).
  • Paraphimosis, kondisi darurat yang memerlukan penanganan secepatnya karena dapat mengganggu aliran darah ke kepala penis dan menyebabkan jaringan mati.
  • Penderita merasakan sakit saat berhubungan intim dengan pasangan.

Demikian artikel yang menjawab pertanyaan balanitis bisa sembuh sendiri atau tidak. Jika kulit penis mengalami kemerahan, segera hubungi Dokter Klinik Apollo untuk berkonsultasi secara gratis.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment