Klinik Apollo, Jakarta – Tahukah Anda bahwa penyakit herpes terbagi atas beberapa jenis. Infeksinya sangat berdampak pada manusia.

Beberapa jenis herpes diketahui ada yang menyerang kulit dan tentunya sangat merugikan penderita dengan ruam atau lepuhan yang muncul.

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai tiga jenis herpes. Berikut pembahasannya.

Berbagai Jenis Penyakit Herpes yang Menyerang Kulit

Herpes merupakan penyakit yang dapat memberikan efek signifikan di kulit manusia. Terbagi menjadi banyak jenis, seperti herpes simpleks dan varicella-zoster, keduanya memiliki siklus replika yang pendek.

Selain replika yang pendek, kedua golongan herpes tersebut memiliki kisaran inang yang luas. Adapun herpes simpleks, yakni tipe 1 dan 2 yang menyerang mulut dan kelamin.

Sementara varicella-zoster merupakan virus yang menyebabkan herpes zoster. Ketahuilah bahwa ketiganya dapat merugikan orang lain karena penularannya yang sangat mudah.

Berikut adalah penjelasan mengenai tiga jenis herpes yang terdiri atas labialis, genital, dan zoster.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terkena Herpes?

  • Herpes Labialis

Herpes labialis adalah infeksi dari virus yang dapat menyebabkan lepuh (luka dingin) pada bibir, mulut, atau area sekitar wajah.

Infeksi yang bernama herpes labialis ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).

Meskipun jarang  terjadi, herpes bibir juga bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) yang biasanya terkait dengan infeksi herpes kelamin.

HSV-1 dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Contohnya, melalui cumbuan, makanan, minuman, atau berbagi barang-barang pribadi.

Barang-barang personal, seperti sikat gigi atau lipstik. Setelah terinfeksi, virus akan menetap dalam tubuh secara permanen dan dapat menyebabkan kambuh di kemudian hari.

Orang yang terinfeksi HSV-1 di area mulut, maka akan merasakan gatal dan terbakar. Tidak hanya itu, lepuhan pun juga akan muncul, menyertai kedua gejala tersebut. 

Setelah muncul, luka lepuh pecah, kemudian membentuk bekas luka yang akan sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari.

Untuk mendapatkan kesembuhan yang cepat, penderita memerlukan perawatan langsung dari dokter.

  • Herpes Genital 

Herpes genital adalah infeksi yang menimbulkan luka di vagina, vulva, penis, dan anus . Penyebab dari penyakit menular seksual ini adalah virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).

HSV-1 dan HSV-2 masih saling berkaitan. Dengan kata lain, beberapa kasus dari herpes golongan ini pun dapat disebabkan oleh HSV-1,

Virus ini sangat menular dari satu orang ke orang lain. Penularannya melalui pasangan yang terinfeksi, termasuk hubungan seks vaginal, anal, atau oral.

Setelah terinfeksi, gejalanya tidak selalu muncul secara langsung atau dapat muncul dalam beberapa waktu setelah terpapar virus.

Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala sama sekali atau memiliki gejala yang sangat ringan sehingga sulit untuk dikenali.

Kalaupun gejala menyertai penderita, umumnya mereka akan mengalami kesulitan saat buang air kecil, muncul rasa tidak nyaman di area genital, dan tentunya luka lepuh di beberapa titik.

Herpes genital termasuk infeksi seksual yang dapat mengontaminasi siapa pun, tidak peduli usia dan jenis kelamin, terutama saat ada lesi aktif atau tidak ada gejala yang tampak.

  • Herpes Zoster

Herpes zoster adalah penyakit cacar yang umumnya menyerang anak-anak. Memiliki sebutan cacar ular atau cacar api, penyakit ini merupakan infeksi yang datang dari reaktivasi virus varicella-zoster.

Virus tersebut tetap berada dalam tubuh dalam keadaan laten di dalam saraf setelah individu sembuh dari cacar air. Namun, virus tersebut dapat menjadi aktif kembali dan menyebabkan infeksi herpes zoster.

Penyakit ini muncul dengan tanda herpes pada umumnya, yakni ruam kulit yang menyakitkan. Ruam ini mengikuti pola dermatom (jalur saraf) tertentu di tubuh. 

Tanda tersebut umumnya terjadi pada satu sisi tubuh, biasanya pada dada atau punggung, tetapi bisa juga muncul di wajah atau bagian tubuh lainnya. 

Tidak hanya bintil-bintil merah, virus ini dapat menimbulkan rasa nyeri, gatal, terbakar, hingga kesemutan di daerah yang terkena.

Beberapa orang yang terkait dengan kasus herpes zoster juga ada yang mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.

Infeksi herpes ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti akibat penuaan, stres, penyakit kronis, atau pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Individu yang sebelumnya belum pernah terkena cacar pun dapat mengalami penyakit ini.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Herpes

Pengobatan untuk herpes labialis (luka dingin), genital, dan zoster melibatkan pendekatan yang serupa dalam mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan penyakit herpes yang umum digunakan

  • Obat antivirus oral: dokter bisa memberikan obat antivirus tipe oral untuk mengurangi gejala dan mengurangi risiko komplikasi. Pemakaian obat antivirus ini paling efektif jika pengidap memulai penagnanan segera pada tahap awal infeksi.
  • Salep topikal: oleskan salep topikal yang bersifat antivirus pada luka agar rasa sakit dan gatal berkurang.
  • Obat pereda nyeri: herpes labialis, genital, dan zoster, dokter dapat mengobati ketiganya dengan obat pereda nyeri jenis tertentu.
  • Kortikosteroid: pengidap yang berpotensi terhadap komplikasi herpes zoster, maka dokter dapat mengatasinya dengan terapi tersebut.
  • Perilaku mandiri: pengidap bisa mempraktikkan perilaku mandiri agar penyakit tidak semakin parah, seperti tidak memencet atau menggaruk lepuh.

Jika memang sudah sembuh atau belum mengalami herpes sama sekali, alangkah baiknya untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini:

  • Vaksinasi: Vaksinasi adalah langkah pencegahan utama untuk herpes zoster. Vaksin herpes zoster hidup sangat direkomendasikan, terutama bagi orang yang berusia 50 tahun ke atas untuk mengurangi risiko terkena herpes zoster.
  • Membiasakan seks yang aman:kurangi jumlah pasangan seksual dan penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan herpes genital.
  • Jangan menyentuh luka: jangan pernah menyentuh luka yang timbul dari herpes zoster atau labialis terutama yang masih aktif, dan jangan memakai barang dari orang yang terinfeksi.
  • Kebiasaan baik: jagalah kebersihan, termasuk mencuci tangan secara teratur yang dapat membantu mencegah penyebaran virus.

Meskipun cara-cara ini bisa membantu mengurangi risiko penularan dan kambuhnya herpes, tidak ada tips untuk sepenuhnya mencegah infeksi tersebut.

Demikian pembahasan mengenai tiga jenis herpes dan informasi terkait lainnya, Sungguh sangat penting bagi kita untuk menjaga kebersihan dan mengelola aktivitas seksual agar terhindar dari virus herpes.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mencurigakan terkait dengan penyakit tersebut terutama herpes genital, segera lakukan pemeriksaan. Kami dapat membantu Anda. Jika ingin berkonsultasi, silakan klik link di bawah ini.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment