Klinik Apollo, Jakarta – Berhubungan intim menjadi kebutuhan biologis yang dilakukan pasangan suami-istri, tetapi tetap harus menggunakan alat pengaman. Misalnya, kondom.

Sebab, berhubungan tanpa pengaman termasuk aktivitas seksual yang tidak sehat, dan itu bisa menyebabkan penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS) dengan berbagai akibat.

Lalu penyakit kelamin apa saja yang bisa muncul akibat melakukan hubungan seks tanpa kondom?

Sebelum masuk ke penjelasannya, simak alasan di balik berhubungan yang tidak pakai pengaman terlebih dahulu, ya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Mengapa Berhubungan Seks Tanpa Alat Pengaman Berisiko?

Penyakit kelamin merupakan infeksi yang menyebar melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual pada pria dan wanita termasuk problematik.

Dampak dari kondisi yang merusak tersebut bisa terasa dalam jangka panjang, seperti kemandulan, epididimitis, dan bahkan kematian dalam kasus HIV/AIDS yang tidak diobati.

Berikut merupakan beberapa alasan yang terkait dengan risiko berhubungan seks tanpa menggunakan alat kontrasepsi:

  • Penularan langsung: saat berhubungan intim secara tidak sehat dengan pengidap PMS, dapat terjadi kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti sperma, darah, atau lendir vagina.
  • Tidak ada perlindungan: tidak ada penghalang fisik yang dapat mencegah bakteri masuk atau keluar dari tubuh. penularan meningkat secara signifikan tanpa kondom.
  • Infeksi tanpa gejala: beberapa penyakit kelamin, seperti klamidia dan gonore, dapat berkembang tanpa gejala yang jelas. Yang berarti, individu mungkin tidak menyadari, infeksi sudah masuk dan menularkan penyakit kepada pasangan secara tidak sengaja.
  • Risiko penularan ganda:melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual. Setiap pasangan yang terlibat dalam hubungan seks yang tidak ada pengamannya bisa membawa potensi penularan penyakit mereka sendiri.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Berbagai Jenis Penyakit Kelamin Akibat Berhubungan Tanpa Pengaman

Seks bebas dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin berbahaya. Contohnya, gonore, klamidia, dan kondiloma akuminata.

Tentu beberapa dari Anda mengetahui bahwa penyakit-penyakit tersebut muda menular baik melalui vaginal, oral, maupun anal.

Berikut adalah penjelasan dari beberapa jenis penyakit kelamin akibat berhubungan tanpa pengaman.

  • Gonore

Gonore alias kencing nanah adalah penyakit yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut dapat menyebar kepada orang lain.

Penyebaran gonore terjadi saat sperma, cairan pelumas, dan cairan vagina menyentuh atau masuk ke dalam area kelamin, anus atau mulut.

Gonore bahkan dapat disebarkan sekalipun penis tidak masuk seluruhnya ke vagina atau anus. Tidak hanya orang dewasa, bayi juga bisa terkena gonore. Penularannya melalui ibu yang melahirkannya.

Laki-laki yang mengalami penyakit kencing nanah, maka bisa mengalami sakit tenggorokan, lubang penis bengkak, muncul cairan seperti nanah, buah zakar bengkak, dan nyeri testis.

Pada wanita, gejalanya mencakup cairan dari organ kewanitaan, sakit saat berkemih, terasa panas sewaktu buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, dan lain-lain.

  • Klamidia 

Penyakit berikutnya yang menjadi dampak dari seks tanpa kondom adalah klamidia. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis.

Infeksi utama Chlamydia trachomatis ditularkan saat ada hubungan intim. Akan tetapi, laki-laki tidak harus mengeluarkan cairan ejakulasi untuk bisa menularkan infeksi.

Pria tau wanita yang mengalami penyakit ini bisa merasakan gejala ringan hingga berat. Gejalanya muncul beberapa hari hingga minggu setelah infeksi.

Akan tetapi, penyakit ini lebih sering tidak bergejala. Dengan kata lain, infeksi klamidia sangat mudah menular karena individu tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Apabila menunjukkan gejala, yang terjadi pada wanita, yaitu keputihan berwarna kekuningan, perih saat membuang air kecil, perdarahan di antara dua siklus haid, sakit perut, perih saat berhubungan, dsb.

Jika penyakit tersebut terjadi pada laki-laki, tanda-tandanya meliputi keluar nanah dari alat kemaluan, sakit ketika berkemih, testis nyeri, dan pembengkakan skrotum.

Baca Juga: Kumpul Kebo Mendatangkan Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis!

  • Kondiloma Akuminata

Anda mungkin tidak asing dengan istilah kutil kelamin. Ya, kutil kelamin atau kondiloma akuminata tergolong sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh virus.

Human papillomavirus (HPV), bisa menular melalui persanggamaan. Penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita.

Pada perempuan, kutil bisa tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara genitalia eksterna dan anus, lubang anus, dan juga leher rahim.

Sedangkan pada pria, kutil bisa bersarang di ujung penis, skrotum, atau anus. Apabila tumbuh di mulut atau tenggorokan, berarti penderita sudah berhubungan seks melalui jalur oral.

Kondiloma akuminata memiliki ciri-ciri sebagai berikut: benjolan berwarna keabuan, kutil tumbuh berdekatan, serupa dengan kembang kol, gatal, dan perdarahan sewaktu berhubungan intim.

Jadi, para pembaca sekalian, hindari berhubungan tanpa pengaman untuk meminimalisir risiko penyakit menular seksual. Selalu gunakan kondom saat ingin melakukan kontak seksual dan bersihkan area intim agar senantiasa terjaga. Demikian informasi.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment