Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis merupakan penyakit yang diidentikkan dengan remaja atau kawula muda, ternyata juga dapat mengancam perempuan dewasa. Sifilis pada perempuan termasuk masalah yang global dalam dunia kesehatan. 

Seiring dengan perubahan perilaku seksual dan kurangnya kesadaran akan pentingnya penggunaan pengamanan seksual, angka kasus sifilis terus meningkat di berbagai negara.

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai sifilis pada perempuan yang meliputi penyebab, pengobatan, dan komplikasi. Berikut pembahasannya.

Mengapa Perempuan Dewasa Bisa Terkena Sifilis?

Penyakit sifilis sangatlah mudah menyebar. Namun, pengobatannya terbilang tidak sulit, terutama yang menunjukkan infeksi awal. 

Mengenai target sifilis, penyakit menular seksual ini dapat menyerang perempuan dewasa.

Ada beberapa penyebab yang kemungkinan terkait dengan perempuan yang dapat terinfeksi sifilis, biasanya mereka melakukan hal-hal berikut.

  • Berhubungan seksual 

Penyakit yang disebut raja singa ini dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak biasa. Jadi, bakteri Treponema pallidum menyebar ketika ada kontak vaginal, oral, maupun anal dengan orang yang terinfeksi.

Selain itu, menyentuh luka dari penderita pun dapat menyebabkan kaum Hawa terkena sifilis.

  • Tidak menggunakan alat kontrasepsi

Ketika berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, penularan sifilis akan meningkat. 

Orang yang terlibat dalam hubungan seksual tanpa pengaman memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terinfeksi Jika pasangan seksual memiliki bakteri dalam tubuhnya. 

  • Berhubungan intim sesama jenis

Perempuan yang melakukan hubungan intim dengan wanita yang menderita sifilis. Ketika kontak berlangsung, bakteri Treponema pallidum dapat masuk ke dalam tubuh melalui organ kelamin.

  • Penularan dari orang tua

Orang tua terutama ibu yang terinfeksi sifilis dapat menularkan penyakitnya kepada buah hati. Bayi yang berada dalam kandungan akan menderita sifilis kongenital.

Sifilis jenis tersebut dapat menyebabkan perubahan bentuk gigi, kulit, dan lain sebagainya. Penyakit ini pun bisa merusak sistem saraf sehingga bayi mengalami kejang-kejang yang berlebih.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Bagaimana Cara Mengobati Sifilis pada Perempuan?

Pengobatan sifilis pada wanita dapat melibatkan pemberian obat antibiotik suntikan untuk menghilangkan bakteri yang menjadi penyebab sifilis. 

Selain antibiotik, berikut beberapa prosedur yang bisa dilakukan dokter agar pasien sembuh dari penyakit sifilis:

  • Tes ulang dan pemantauan: memastikan infeksi telah sembuh sepenuhnya etelah menjalani pengobatan antibiotik dengan tes ulang. Tes ini dapat meliputi tes darah untuk mendeteksi antibodi sifilis atau tes serologis lainnya. Pemantauan rutin dapat membantu memastikan efektivitas pengobatan dan mengidentifikasi apakah ada kemungkinan perluasan infeksi.
  • Pemeriksaan pasangan: berbicaralah secara baik kepada pasangan Anda agar dirinya mau melakukan pemeriksaan. Hal ini penting untuk mencegah penularan ulang atau penularan kepada orang lain.
  • Edukasi dan konseling: edukasi yang memadai tentang sifilis dan cara mencegah penularannya sangat penting untuk diketahui, lo. Selain itu, konselin dapat membantu mengatasi stres, kekhawatiran, dan perasaan yang mungkin timbul akibat diagnosis dan pengobatan sifilis.
  • Pencegahan penularan lainnya: hindari kontak seksual tanpa kondom untuk mencegah kekambuhan atau infeksi tambahan. Penggunaan kondom dalam setiap hubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Apa Saja Komplikasinya?

Tanpa pemakaian obat, penyakit ini dapat menimbulkan serangkaian komplikasi yang merusak tubuh. Beberapa kemungkinan yang terjadi pada penderita penyakit raja singa adalah sebagai berikut:

  • Tumor: tumor (gumma) dapat muncul dan berkembang di kulit, tulang, hati, atua organ lainnya. Benjolan ini biasanya akan hilang setelah penanganan medis.
  • Penyakit kardiovaskular: infeksi dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti jantung dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan aneurisma (pelebaran pembuluh darah), kerusakan pada katup jantung, atau masalah serius lainnya yang dapat mengancam nyawa.
  • Kerusakan sistem saraf: sistem saraf pusat akan rusak jika penderita tidak mengobati sifilis. Gejala meliputi kejang-kejang, gangguan pendengaran atau penglihatan, gangguan motorik, kelemahan otot, kelumpuhan, atau masalah neurologis lainnya.

Itulah informasi mengenai sifilis pada perempuan. Jika Anda benar-benar membutuhkan pertolongan medis, hubungi dokter spesialis. Berkonsultasi dengan dokter akan memudahkan urusan yang berkaitan dengan pengobatan penyakit ini.

Konsultasi Online Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berlokasi strategis, berstandar internasional, serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment