Klinik Apollo, Jakarta – Cystitis adalah kondisi medis yang umum terjadi di mana terjadi peradangan pada kandung kemih.

Kondisi ini dapat mempengaruhi siapa saja, baik pria maupun wanita, tetapi lebih umum terjadi pada wanita. Cystitis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gejala yang mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, diagnosis serta opsi pengobatan yang tersedia untuk mengatasi cystitis.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Cystitis

Cystitis sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih. Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri dari saluran kemih atau daerah sekitarnya naik ke kandung kemih.

Bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi kandung kemih adalah Escherichia coli (E. coli). Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cystitis meliputi:

  • Anatomi wanita

Wanita memiliki uretra yang lebih pendek yang membuat bakteri lebih mudah masuk ke dalam kandung kemih.

  • Aktivitas seksual

Aktivitas seksual dapat menyebabkan pergerakan bakteri dari area genital ke saluran kemih.

  • Menopause

Perubahan hormon pada wanita menopause dapat membuat dinding kandung kemih lebih rentan terhadap infeksi.

  • Obtruksi saluran kemih

Batu saluran kemih atau pembesaran prostat pada pria dapat menghambat aliran urine dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Gangguan kekebalan tubuh

Contohnya sistem kekebalan tubuh yang melemah dapat membuat tubuh sulit melawan infeksi.

Gejala Cystitis

Gejala cystitis dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan mungkin meliputi:

  • Nyeri atau sensasi terbakar saat kencing.
  • Frekuensi kencing yang lebih sering.
  • Urgensi untuk kencing.
  • Nyeri di bagian bawah perut atau di sekitar area kandung kemih.
  • Sensasi umum kelelahan atau sakit tubuh.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Diagnosis Cystitis

Dokter ahli akan melakukan diagnosis cystitis melalui beberapa langkah, termasuk:

  • Riwayat medis

Dokter ahli akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan Anda.

  • Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik mungkin meliputi pemeriksaan abdomen dan area genital.

  • Tes urine

Sampel urine dapat diambil untuk memeriksa adanya infeksi atau tanda-tanda peradangan.

  • Kultur urine

Tes ini dapat mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi dan membantu memilih pengobatan antibiotik yang sesuai.

Baca juga : Cystitis tak kunjung sembuh? begini pengobatannya!

Pengobatan Cystitis

Pengobatan cystitis biasanya melibatkan penggunaan pengobatan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Penting untuk mengikuti instruksi dokter ahli dan menyelesaikan seluruh dosis pengobatan antibiotik yang diresepkan, bahkan jika gejala sudah mereda.

Selain itu, beberapa langkah yang dapat membantu meredakan gejala dan mencegah infeksi berulang (kekambuhan) meliputi:

  • Hindari pemakaian produk iritan

Dengan pemikiran ini hindari penggunaan produk berbau kuat atau berbahan kimia tajam di area genital.

  • Kebersihan yang baik

Contohnya pastikan untuk menjaga kebersihan area genital dengan benar.

Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri dengan gejala yang dapat mencakup nyeri saat kencing, frekuensi kencing yang meningkat dan lain-lain.

Seperti yang sudah dijelaskan diagnosis dilakukan melalui riwayat medis, pemeriksaan fisik dan tes urine.

Pengobatan melibatkan penggunaan pengobatan antibiotik dan perubahan gaya hidup untuk mencegah infeksi berulang (kekambuhan).

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment