Klinik Apollo, Jakarta – Kulit penis kering merupakan masalah di alat kelamin yang bisa datang dari berbagai penyebab, mulai dari iritasi, aktivitas, hingga penyakit.

Penyebab kulit penis kering tidak bisa disepelekan. Bagi orang yang mengalami kekeringan di alat kelamin pria, terkadang rasa gatal itu ada. Segera lakukan pemeriksaan jika hal ini terjadi.

Anda bisa mengetahui enam penyebab kulit penis kering mulai dari yang biasa hingga membutuhkan perhatian medis.

Dengan pengetahuan ini, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Apa Saja Penyebab Kulit Penis Kering?

Umumnya, kulit yang mengalami kekeringan sering muncul pada bagian tangan, wajah, dan kaki. Akan tetapi, ada kalanya kulit di sekitar area penis bisa mengalami kekeringan.

Kulit kering pada penis bisa menimbulkan gejala seperti rasa gatal, pengelupasan, serta kemerahan sekalipun tidak dianggap sebagai kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan.

Ketiga gejala tersebut tentu saja dapat menimbulkan kecemasan, rasa malu, mengganggu kenyamanan dan aktivitas para pria.

Berikut merupakan enam penyebab kulit penis kering.

Baca Juga: Kenapa Alat Kelamin Pria Gatal? Hati-Hati, Bisa Jadi IMS

1. Alergi terhadap Bahan Lateks

Alergi lateks merupakan respons imun tubuh terhadap protein yang terdapat dalam bahan alami karet. Bahan ini umumnya digunakan dalam proses manufaktur kondom serta beberapa produk lainnya. 

Dampak alergi tersebut mungkin mengakibatkan inflamasi serta iritasi pada kulit apabila ada pria yang mengidap alergi lateks dan terpajan pada substansi ini.

Pada akhirnya, alergi dapat memunculkan gejala kulit kering, sensasi gatal, kemerahan, atau bahkan pengelupasan di daerah penis.

2. Hubungan Seksual

Jika terlibat dalam aktivitas seksual yang mencakup hubungan seks atau mastrubasi, sementara Anda kekurangan pelumas, hal itu dapat meningkatkan kerutan dan kekeringan pada kulit penis.

Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan pelumas. Selain berperan dalam mencegah kekeringan dan potensi luka, pelumas dapat meningkatkan kenyamanan dalam aktivitas seksual.

Optimalnya, pilihlah pelumas yang berbasis air dan bebas dari paraben atau gliserin. Pelumas yang mengandung keduanya dapat berisiko memicu iritasi pada kulit alat kelamin.

3. Pakaian yang Ketat

Penggunaan pakaian atau celasan yang terlalu berisiko menyebabkan gesekan berlebihan pada penis.

Gesekan akibat pakaian yang ketat dapat menghasilkan peradangan dan luka yang dapat mengubah kulit penis menjadi kering.

Tidak hanya itu, pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat juga berpotensi membuat area di bawah kulit kulup penis menjadi lembap.

Selain itu, dapat menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Kondisi semacam ini, mungkin meningkatkan peluang seseorang terkena infeksi.

Sebagai tindakan pencegahan, pilihlah celana dan pakaian dalam berbahan katun yang tidak berisiko, nyaman, dan tidak terlalu sempit agar kesehatan kulit penis terjaga dan tetap sehat.

4. Terinfeksi Jamur

Ketahuilah bahwa penis berjamur terjadi akibat infeksi jamur yang juga dapat memberikan sejumlah dampak bagi kulit penis. Infeksi jamur bisa memberikan kerusakan terhadap lapisan pelindung alami kulit.

Selain itu, infeksi ragi dapat menyebabkan peradangan. Proses ini dapat mengakibatkan kekeringan pada kulit, iritasi, kemerahan, mengelupas, dan sensasi gatal.

Infeksi jamur sering mengganggu keseimbangan mikroorganisme di area kulit, kemudian memengaruhi tingkat kelembaban kulit.

Pada akhirnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap kekeringan dan gejala lainnya yang terkait dengan infeksi jamur.

5. Dermatitis Atopik

Apabila Anda mengalami kondisi kulit kronis yang sering kali disertai dengan kulit kering, gatal, merah, dan meradang, hal itu mungkin menjadi pertanda dari dermatitis atopik atau eksim.

Penyakit kulit ini juga dapat mempengaruhi area genital walaupun sering terjadi di tangan, wajah, atau lipatan kulit.

Pada kasus dermatitis atopik, penghalang kulit alami yang mengalami gangguan dapat menghilangkan kelembaban alami, yang pada gilirannya menyebabkan kulit kering.

Hal ini akan membuat kulit penis menjadi rentan terhadap gatal dan radang. Karena area organ kemaluan sangat sensitif, dampak dermatitis atopik di kulit penis mungkin bisa lebih mengganggu.

6. Penyakit Kelamin

Penyakit kelamin adalah jenis penyakit yang dapat menular melalui hubungan intim dengan pengidap infeksi menular seksual atau sering bercinta tanpa kondom atau bergonta-ganti pasangan.

Infeksi yang menyerang kelamin dan bersifat menular ini tidak hanya satu. Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan kulit penis menjadi kering, luka, dan iritasi.

Beberapa IMS itu, antara lain adalah sifilis dan herpes. Infeksi ini pun dapat menyebabkan penis mengeluarkan nanah.

Sebaiknya, hindari hubungan intim sesama jenis, hubungan badan dengan pasangan yang bergantian secara terus-menerus, dan gunakan alat pengaman agar terhindar dari IMS.

Nah, itulah enam penyebab kulit penis gatal. Apabila mencurigai jamur atau penyakit yang Anda rasakan berpotensi mengeringkan alat kemaluan, konsultasikan dengan kami. Hubungi kami melalui tautan ini.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment