Apa itu Disfungsi Seksual Menopause?

Bagaimana cara mengatasi disfungsi seksual menopause?

Hilangnya hormon estrogen dan hilangnya hormon testosteron setelah menopause dapat menyebabkan perubahan pada tubuh wanita dan dorongan seksual.

Wanita menopause dan wanita pascamenopause mungkin menyadari bahwa tidak mudah terangsang dan mungkin kurang sensitif terhadap sentuhan dan belaian.

Itu bisa menyebabkan minat seksual berkurang. Kadar hormon estrogen yang lebih rendah dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke vagina.

Itu dapat mempengaruhi pelumasan vagina dan menyebabkan vagina menjadi terlalu kering untuk seksual yang nyaman.

Pengertian Disfungsi Seksual Menopause

Img: klinikapollojakarta.com

Faktor-faktor lain dapat mempengaruhi tingkat ketertarikan wanita terhadap seksual selama menopause dan setelahnya.

Ini termasuk:

• Masalah kontrol kandung kemih.
• Gangguan tidur.
• Depresi atau kecemasan.
• Tertekan.
• Obat-obatan.
• Masalah kesehatan.

Menopause dan postmenopause tidak melindungi dari penyakit menular seksual.

Seseorang bisa terinfeksi penyakit menular seksual kapan saja dalam hidupnya selama aktif secara seksual.

Risiko ini tidak turun seiring bertambahnya usia atau dengan perubahan dalam sistem reproduksi.

Jika tidak segera mendapat pengobatan, beberapa penyakit menular seksual dapat menyebabkan penyakit serius, sementara yang lain seperti HIV, tidak dapat sembuh dan berakibat fatal.

Bagaimana cara menangani kondisi ini?

Selama menopause dan setelah menopause, kekeringan vagina dapat diobati dengan pelumas yang larut dalam air.

Jangan gunakan pelumas yang tidak larut dalam air, karena dapat melemahkan lateks, bahan yang digunakan untuk membuat kondom.

Anda atau pasangan Anda harus tetap menggunakan kondom sampai dokter memastikan bahwa Anda tidak lagi berovulasi dan untuk mencegah penyakit menular seksual.

Pelumas yang tidak larut dalam air juga dapat menjadi media pertumbuhan bakteri, terutama pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya telah dilemahkan oleh kemoterapi.

Pelembab vagina juga dapat digunakan secara lebih teratur untuk menjaga kelembapan di dalam vagina.

Selain itu juga dapat mengkonsultasikan dengan dokter tentang terapi hormon estrogen vagina.

Pengobatan oral yang dikonsumsi sekali dalam sehari membuat jaringan vagina lebih tebal dan tidak rapuh, sehingga mengurangi rasa sakit pada wanita saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Metode Pencegahan Disfungsi Seksual, Simak Disini…

Hal-Hal yang Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)

Lakukan beberapa langkah dasar untuk membantu melindungi diri dari penyakit menular seksual diantaranya:

• Tidak berhubungan seksual adalah satu-satunya cara pasti untuk mencegah penyakit menular seksual.
• Batasi jumlah pasangan seksual. Semakin banyak pasangan yang dimiliki, semakin besar kemungkinan terkena penyakit menular seksual.
• Praktek monogami. Ini berarti berhubungan seksual hanya dengan satu orang. Orang itu juga harus berhubungan seksual hanya dengan Anda untuk menurunkan risiko.
• Pilih pasangan seksual dengan hati-hati. Jangan berhubungan seksual dengan seseorang yang Anda curigai menderita penyakit menular seksual.
• Dapatkan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual.
• Pasangan seksual potensial untuk diperiksa penyakit menular seksual. Gejala penyakit menular seksual mungkin tidak terlihat atau bahkan dapat menimbulkan gejala apapun bagi pasangan Anda.
• Jika Anda memiliki lebih dari satu pasangan seksual, selalu gunakan kondom.
• Jangan menggunakan alkohol atau obat-obatan sebelum berhubungan seksual. Anda mungkin cenderung tidak melakukan seks yang aman jika Anda sedang mabuk.
• Kenali gejala penyakit menular seksual.

Segera Konsultasi di Klinik Kelamin Jakarta

Img: klinikapollojakarta.com