Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis stadium 2 merupakan tahapan yang penting pada perkembangan penyakit menular seksual tersebut.

Ketika seseorang menderita infeksi awal dan tidak menyembuhkannya, sifilis tahap kedua berpotensi menyerang dan menyertainya dengan gejala.

Yang mana gejala dari tahap kedua ini sangatlah bervariasi dan dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh.

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai gejala, diagnosis, dan pengobatan sifilis stadium 2. Tanpa berlama-lama, berikut informasinya.

Apa Itu Penyakit Sifilis?

Sifilis adalah jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini memiliki beberapa tahap perkembangan.

Tahapan-tahapan ini, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Keempatnya dapat memengaruhi organ tubuh yang beragam.

Anda harus memahami bahwa sifilis bisa menular dari cara yang tak terduga. Misalnya, melalui luka pada kulit yang terinfeksi serta hubungan seksual yang melibatkan alat kelamin, anus, atau mulut.

Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi sifilis juga berisiko terkena infeksi ini, yang disebut sebagai sifilis kongenital.

Baca Juga: Utamakan Memahami Penyebab Sifilis Sekunder dan Gejalanya

Apa Sajakah Gejala dari Sifilis Stadium 2 (Sekunder)?

Setelah mengetahui pengertian sifilis, Anda pun perlu memahami pengertian dari sifilis sekunder.

Sifilis sekunder atau penyakit raja singa tahap kedua adalah stadium yang semakin berkembang apabila pengidap tidak mengobatinya dengan benar.

Luka yang berawal dari sifilis tahap awal, bisa menghilang dari tubuh penderita. Namun, kesembuhan tidak akan didapatkan penderita. Malahan, luka ini akan semakin berkembang.

Perkembangan dari tanda yang muncul pada sifilis sekunder terjadi pada beberapa pekan setelah luka menghilang.

Setelah itu, serangkaian gejala yang bermacam-macam akan muncul. Umumnya, orang yang mengalami sifilis pada tahap dua ini akan memiliki ruam merah di tangan dan kaki (umumnya).

Namun, ada beberapa gejala lain yang bisa menyertai penderita, seperti pada poin-poin berikut ini:

  • Suhu tubuh meningkat secara drastis (demam)
  • Nyeri di persendian
  • Mengalami pusing atau nyeri di kepala
  • Sakit flu
  • Rambut rontok
  • Peradangan kelenjar yang tidak sakit dan elastis
  • Timbul luka di mulut

Stadium yang Lebih Parah dari Sekunder

Sifilis tersier merupakan tahapan yang terakhir sekaligus yang lebih berbahaya daripada sekunder.

Pada tahap tersier, bakteri dapat menyebar ke organ-organ tubuh yang berbeda dan menyebabkan kerusakan yang serius.

Sifilis tahap tersier ini pun bisa memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk sistem saraf, jantung, pembuluh darah, kulit, tulang, sendi, mata, hati, dan organ tubuh lainnya.

Gejala yang muncul pada tahap ini bisa bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada organ yang terkena.

Beberapa gejala yang mungkin timbul termasuk pembentukan benjolan atau nodul yang disebut gumma, kerusakan tulang yang dapat menyebabkan deformitas, gangguan neurologis seperti neurosifilis, gangguan kardiovaskular, dan kelainan kulit yang parah.

Diagnosis dan Pengobatan Sifilis Tahap 2

Dokter mendiagnosis sifilis dengan berbagai cara, yaitu evaluasi gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.

Tes laboratorium yang dapat mengidentifikasi sifilis, di antaranya tes darah (treponemal dan non-treponemal) serta tes cairan tubuh (tes darkfield atau PCR).

Setelah mendiagnosis, pengobatan yang sangat penting ini harus dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pengobatan untuk penderita sifilis stadium 2 biasanya melibatkan penggunaan antibiotik.

Dosis dan durasi obat akan disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi dan kondisi kesehatan per orangan.

Selain itu, penting juga untuk melakukan tes ulang setelah pengobatan untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya.

Selama pengobatan dan penyembuhan, penting untuk menghindari aktivitas seksual, berbagi jarum suntik, dan berkontak dengan darah yang terkontaminasi untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.

Tidak hanya membaca artikel ini, Anda pun dapat berkonsultasi apabila mengalami infeksi pada stadium berapa pun. Dokter Klinik Apollo siap membantu Anda. Hubungi segera melalui layanan berikut.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment