Klinik Apollo, Jakarta – Dewasa ini, sifilis menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat indonesia. Bakteri penyebab penyakit sifilis, Treponema pallidum, ternyata mudah menular, teruma kepada mereka yang senang kumpul kebo (berhubungan intim sebelum waktunya).

Sebab aktivitas tersebut merupakan faktor yang sangat berisiko. Sesuai dengan jenis penyakitnya, yaitu penyakit menular seksual, jelas ini termasuk masalah kesehatan serius.

Memang, bakteri penyebab penyakit sifilis bisa tak memunculkan gejala. Namun, ketidaksadaran yang terus dipertahankan bisa membahayakan.

Alhasil, tidak melakukan pemeriksaan dan mendiamkan Treponema pallidum begitu saja, yang bisa berakhir dengan tahapan yang terus-menerus naik hingga akhir. Tahapan terakhir yang bernama tersier ini, dapat merusak organ-organ penting milik manusia.

Cara Penularan Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa penyebab sifilis, bakteri Treponema pallidum, menularkan penyakit melalui hubungan intim yang berisiko seperti kumpul kebo yang dilakukan dengan orang yang terinfeksi.

Tidak hanya itu, variabel yang berisiko lain, tetapi masih berkaitan dengan kontak seksual, antara lain berhubungan badan tanpa kondom, bersanggama antara pria dengan pria, perempuan dengan perempuan, dan berganti-ganti pasangan.

Jadi, penyakit yang disebut raja singa ini menular melalui aktivitas seks vaginal, anal, dan oral. Ketika melakukan kontak langsung antara luka terbuka atau lesi pada penderita dan selaput lendir pasangan seksualnya, dapat mengakibatkan penularan.

Sifilis berisiko menular ketika ada kontak langsung antara luka dengan organ genital yang terjadi dalam hubungan vaginal. 

Menyentuh mulut yang memiliki lesi bisa menularkan sifilis, begitu juga dengan hubungan seksual anus. Penularan bisa terjadi ketika kelamin dan dubur bersentuhan.

Pada saat seseorang terinfeksi bakteri, dalam waktu 2 hingga 3 minggu, orang tersebut mengalami perubahan di tubuhnya, yakni terdapat chancre, sebuah luka yang tidak menyakitkan.

Fenomena tersebut akan semakin berbahaya jika pengidap tidak melakukan diagnosis sifilis. Diagnosis bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan patogen. 

Setelah itu, mungkin dokter akan melangsungkan beberapa agenda untuk meninjau lebih lanjut sebelum pengobatan.

Bagi Anda yang ingin melakukan tes dan pemeriksaan, ada baiknya untuk membaca tulisan Tes dan Pemeriksaan Bakteri Sifilis terlebih dahulu

Waktu yang Tepat untuk Tes Sifilis

Waktu yang tepat untuk melakukan tes sifilis, yaitu setelah 3 bulan dari risiko penularan penyakit tersebut. Tes pun juga dapat diterapkan pada saat Anda melihat gejala yang dicurigai sebagai penyakit sifilis.

Melakukan tes sangatlah penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi yang mematikan. Komplikasi ini, antara lain tumor, neurologis, dan HIV.

Demikianlah pembahasan mengenai bakteri penyebab penyakit sifilis. Ingatlah bahwa pengobatan dini sangat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba. Sebelum melakukan terapi, Anda perlu berbincang-bincang dengan dokter melalui konsultasi.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment