Klinik Apollo, Jakarta – Dubur merupakan organ tubuh yang ternyata dapat dihinggapi kutil. Kutil kelamin di anus dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada wanita dan pria.
Jika tidak berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual, virus dapat menghinggapi area kemaluan. Orang yang terinfeksi, tetapi mendiamkan penyakit ini akan mengalami komplikasi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai kutil kelamin di anus yang mencakup penyebab, gejala, dan pengobatan. Berikut informasinya.
Penyebab Kutil Kelamin di Anus
Kutil kelamin adalah penyakit menular seksual yang menular akibat virus Human papillomavirus (HPV). Terdapat empat jenis HPV yang lazim menginfeksi alat kemaluan, yakni 6, 11, 16, dan 18.
Kutil yang tumbuh seperti jengger ayam ini dapat tumbuh di area skrotum, penis, anus, vagina, serviks, dsb. Benjolan dengan bentuk tersebut menjadi ciri khas dari kondiloma akuminata.
Selain berhubungan intim melalui vaginal, oral, dan anal, ada sejumlah faktor yang mendorong perkembangan virus HPV sehingga kutil kelamin di anus terjadi:
- Pernah menderita infeksi menular seksual sebelumnya. Misalnya, sifilis.
- Tidak memahami hubungan seksual yang sehat sehingga melakukan persanggamaan secara sembarangan.
- Berusia muda, tetapi sudah aktif secara seksual.
- Imunitas tubuh tidak mendukung, biasanya dimiliki oleh penderita HIV/AIDS.
Baca Juga: Penyakit Kutil Akibat HPV yang Menyerang Kelamin Lelaki
Gejala Kutil Kelamin yang Muncul di Lubang Anus
Infeksi virus HPV yang mendatangkan benjolan harus benar-benar ditangani dengan tepat. Selain pertumbuhan kutil kelamin yang cepat, ukuran dan volumenya sulit diprediksi.
Pasalnya, kutil kelamin bisa tumbuh di lubang anus secara berkelompok atau tunggal. Selain itu, pengidap dapat merasakan gejala seperti berikut ini:
- Gatal atau iritasi di area pelepasan.
- Sensasi tidak nyaman pada dubur.
- Sensasi terbakar di tempat yang terinfeksi.
- Jika kutil terluka atau teriritasi, darah akan mengalir ke luar terutama setelah berhubungan seks.
Kondiloma akuminata termasuk penyakit yang cukup berbahaya. Dengan kta lain, orang yang terinfeksi HPV tidak boleh membiarkannya.
Jika mengalami serangkaian tanda-tanda di atas, sebaiknya pengidap melakukan pemeriksaan segera, agar dokter bisa menangani kondisi tersebut dengan perawatan yang tepat.
Pengobatan Kondiloma Akuminata yang Tumbuh di Anus
Kondiloma akuminata harus ditangani agar sel kanker tidak tumbuh pada individu yang terinfeksi meskipun kutil bisa hilang sendirinya.
Jika gejala yang muncul sangat mengganggu, tenaga medis ahli akan menerapkan langkah penyembuhan untuk kutil kelamin.
Hal itu dapat dilakukan setelah identifikasi kutil selesai, yang biasanya melibatkan beberapa metode diagnosis, yaitu pemeriksaan fisik dan biopsi.
Berikut adalah pengobatan kondiloma akuminata yang tumbuh di sekitar anus penderita:
- Krim oles yang mengandung bahan topikal, penggunaannya melibatkan dokter spesialis, dan tidak boleh sembarang.
- Krioterapi, metode medis yang menerapkan pembekuan benjolan menggunakan nitrogen cair dengan suhu yang rendah.
- Electrocautery, tindakan ini dapat menghancurkan kutil hingga tidak tersisa dengan menggunakan arus listrik.
- Operasi laser yang sesuai dengan namanya, tindakan ini melibatkan sinar laser untuk menghancurkan kutil kelamin.
- Eksisi bedah, pengangkatan kutil di anus dengan ukuran yang cukup besar. Dokter akan mengangkat kutil menggunakan pisau bedah atau laser.
Anjuran dan Pantangan
Setelah melakukan pengobatan, ada beberapa tindakan yang baik untuk dilakukan dan wajib dihindari.
Karena bagian anus sangat rentan terhadap HPV, bagian tersebut harus dibersihkan secara rutin. Selain itu, berikut adalah beberapa anjuran yang perlu Anda terapkan:
- Gunakan celana berbahan katun agar bagian anus tidak teriritasi.
- Konsumsi makanan yang bergizi, seperti ubi jalar dan tomat.
- Berolahraga secara teratur.
- Istirahatkan batin dan fisik dengan menerapkan pola tidur yang sehat.
Sementara itu, pantangan bagi penderita kutil kelamin adalah sebagai berikut:
- Jangan berhubungan intim terlebih dahulu sebelum sembuh.
- Hindari rokok dan alkohol karena kedua produk tersebut mengandung bahan yang mengurangi sistem kekebalan tubuh.
- Melakukan meditasi atau kegiatan yang dapat menghilangkan stres.
Anda bisa melakukan konsultasi dengan Dokter Klinik Apollo agar mendapatkan solusi, seperti pengobatan jika mengalami gejala-gejala yang mengganggu seperti di atas.
>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<