Klinik Apollo, Jakarta- Penis bau sebenarnya merupakan hal yang normal. Namun, ada yang perlu diperhatikan terkait dengan situasi ini.

Jika bau yang berasal dari penis semakin kuat atau berubah, mungkin itu pertanda bahwa Mr. P tidak sehat.

Untuk kondisi yang tidak serius, seperti penumpukkan sel kulit di bawah kulup karena tidak disunat, maka itu dapat diobati dengan mudah.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kenapa Penis Bisa Bau?

Pada umumnya, rutin membersihkan area penis bisa meminimalisir aroma yang mungkin muncul.

Meski demikian, terdapat situasi tertentu yang bisa mengubah aroma penis menjadi tidak enak atau berbau busuk.

Adapun beberapa penyebab penis mengeluarkan bau busuk atau tidak sedap adalah sebagai berikut.

  • Smegma (Bercak Putih)

Smegma atau bercak putih yang berasal dari sel-sel kulit mati, minyak, keringat, dan kotoran yang menumpuk bisa muncul jika Anda tidak membersihkan area penis secara rutin.

Biasanya, penumpukan ini lebih umum terjadi pada penis yang tidak disunat karena terbentuk di sekitar kepala alat kelamin.

Selain aroma, smegma juga bisa memerahkan dan mengiritasi kulit. Tidak hanya itu, smegma pun dapat menghambat gerakan kulup saat penis ereksi dan risiko infeksi bakteri.

  • Infeksi Ragi

Infeksi ragi atau jamur Candida bisa mengakibatkan genital mengeluarkan aroma yang tak sedap. Risiko pria terserang infeksi jamur pada penis meningkat apabila lalai menjaga kebersihan organ intim.

Yang paling utamanya adalah ketika Anda tidak sunat. Infeksi ragi bisa menular, loh. Penularannya melalui hubungan intim dari pasangan wanita yang memiliki infeksi yang serupa.

Infeksi ragi  dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut apabila pengidap tidak mengobatinya. Jadi, segera pergi kepada dokter untuk mendapatkan penyembuhan yang tepat.

  • Infeksi Menular Seksual

Beberapa bakteri, seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae memungkinkan penis penderita berbau disertai gejala lain.

Kedua mikroorganisme tersebut berasal dari infeksi menular seksual, yakni klamidia dan gonore.

Bagi yang mengalami klamidia, beberapa gejalanya, antara lain cairan putih yang encer, sakit di testis, dan perih sewaktu berkemih.

Sementara pengidap gonore, kemungkinan mengeluarkan cairan yang berwarna kuning, hijau, atau putih. Tidak hanya itu, penderita pun dapat merasakan peradangan di kulup dan sakit saat kencing.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

  • Peradangan Kulup atau Kepala Penis

Peradangan kulup atau kepala penis, dalam dunia medis disebut sebagai balanitis. Balanitis biasa menyerang kepala penis (glans) milik lelaki yang belum bersunat.

Penyakit yang salah satu pemicunya adalah infeksi ini dapat menimbulkan serangkaian gejala, seperti nyeri, kemerahan, bengkak, mengeluarkan bau tidak sedap, serta terasa sakit ketika buang air kecil.

Tidak hanya belum bersunat, orang akan rentan terkena balanitis apabila berhubungan intim tanpa kondom, ada tumpukan kotoran, memakai sabun berpewangi kimia, dan jarang membersihkan alat kemaluan.

  • Infeksi Saluran Kemih

Meskipun lebih sensitif terhadap wanita, infeksi saluran kemih bukan berarti tidak bisa dialami oleh kaum Adam.

Para pria bisa berisiko mengalami infeksi saluran kemih apabila aktif berhubungan seks, cedera kandung kemih, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pada saat saluran kemih terinfeksi, pria yang mengalaminya dapat merasakan panas, perih, atau nyeri. Sensasi-sensasi tersebut terasa pada saat berkemih.

Baca Juga: Penyebab Penis Keluar Cairan Lengket dan Berbau Tidak Sedap

Cara Menghilangkan Bau di Penis

Gangguan pada penis, termasuk aroma yang tidak enak dicium, dapat menurunkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, bau tersebut harus dihilangkan.

Berikut adalah cara yang dapat Anda terapkan untuk menghilangkan bau yang ringan di penis:

  • Membersihkan area keintiman pria dan sekitarnya pada saat mandi.
  • Mengeringkan penis setelah selesai buang air kecil atau buang air besar.
  • Jangan menggunakan produk-produk perawatan alat kelamin yang mengandung pewangi.
  • Mengganti celana setiap hari dan memilih celana dengan ukuran yang pas.
  • Tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan atau penderita penyakit menular seksual.
  • Lindungi kelamin dengan alat kontrasepsi ketika berhubungan seksual.

Jika aroma tak sedap pada penis disertai kemunculan nanah dan rasa gatal, itu pertanda bahwa penderita harus memeriksakan diri ke dokter. Sebab, daerah tersebut, barangkali terinfeksi bakteri, jamur, atau parasit.

Selain menimbulkan aroma yang tidak enak, infeksi dapat mengancam kesehatan alat reproduksi. Oleh karena itu, masalah tersebut harus segera ditangani.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment