Klinik Apollo, Jakarta – Penis merupakan organ reproduksi yang warnanya bisa berubah menjadi merah. Ini termasuk masalah pada pria yang dapat menghasilkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Penis merah di bagian kulit merupakan masalah yang begitu umum. Jika alat kelamin mengalami kemerahan, Anda tidak perlu khawatir dan panik. Sebab, dapat diatasi dengan pengobatan medis.

Penis yang memerah bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Sebaiknya, Anda tidak perlu menebaknya. Cukup periksakan diri kepada dokter ahli. Lantas apa penyebabnya? Yuk, simak!

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kondisi Apa Saja yang Bisa Menjadi Penyebab Penis Merah?

Keluhan alat kemaluan pria yang berubah warna menjadi kemerahan, yang mungkin disertai gatal atau iritasi, jangan diabaikan begitu saja. Bisa jadi, Anda mengalami penyakit tertentu, tetapi tidak menyadarinya.

Berikut adalah enam penyebab penis merah sebelum yang perlu diketahui sebelum berkonsultasi dengan dokter.

1. Sipilis

Sipilis termasuk nama penyakit yang bisa menular melalui aktivitas seks yang berisiko. Treponema pallidum, bakteri tersebut dapat membuat pria mengalami penyakit raja singa.

Pada penyebaran infeksi tahap awal, gejala pertama yang dapat muncul di penis, yakni luka melingkar, merah, dan tidak sakit.

Jika tidak diobati, infeksi sipilis bisa berkembang, dan pengidap bisa mengalami bermacam gejala, seperti ruam, demam, bengkak, sakit kepala, dan kelumpuhan.

Ingatlah bahwa semakin cepat sipilis diatasi, semakin lekas pengidap sembuh. Dengan menyembuhkan sipilis sejak awal, pengidap berkemungkinan bebas dari komplikasinya.

2. Balanitis

Balanitis adalah peradangan kepala penis. Peradangan ini dapat membuat kulit kelamin laki-laki menjadi merah. Sebagian kasus balanitis, pengidapnya ialah pria yang belum bersunat.

Risiko meningkat pada laki-laki yang belum sunat karena bagian kepala penis masih tertutupi lipatan kulit (kulup). Penyakit ini biasa terjadi akibat infeksi atau masalah kulit yang parah.

Ketahuilah, bakteri atau jamur bisa tumbuh subur di kulup penis. Banyak hal yang dapat menyuburkan mikroba. Contohnya, tidak menjaga kesehatan penis.

3. Infeksi Jamur

Infeksi jamur atau ragi pada penis dapat menghasilkan penampilan kulit merah dan munculnya ruam. Keadaan ini dikenal sebagai kandidiasis karena disebabkan jamur Candida albicans.

Gejala kandidiasis pada pria meliputi rasa gatal dan perih di ujung penis, aroma tidak sedap, bahkan ketidaknyamanan saat buang urine.

Ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan penis dengan baik merupakan faktor utama yang berkontribusi pada infeksi jamur.

Bagi pria yang tidak menjalani prosedur sunat, membersihkan area kulup yang menutupi kepala penis bisa menjadi tugas yang sulit sehingga meningkatkan risiko infeksi jamur.

Selain itu, penyakit ini juga dapat menular dari pasangan yang sedang mengalami infeksi jamur pada vagina melalui aktivitas seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

4. Tinea Cruris

Tinea cruris juga merupakan salah satu masalah jamur yang dapat timbul akibat penggunaan pakaian yang lembap atau basah karena berkeringat.

Biasanya, tinea cruris ini sering dialami oleh orang yang melakukan aktivitas fisik berat sepanjang hari, seperti atlet. Namun, masalah ini dapat mempengaruhi siapa pun yang sering mengenakan pakaian lembab.

Tinea cruris memiliki dampak. Dampak dari infeksi jamur ini tidak hanya terbatas pada kemerahan saja.

Kulit area penis dapat mengalami pengelupasan, munculnya ruam, serta sensasi terbakar. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyerang kulit di sekitar paha dan bagian bawah perut.

Untuk meredakan gejala, penyakit ini bisa hilang dengan obat antijamur. Sekalipun begitu, hindari mengonsumsi obat tanpa resep dokter.

5. Dermatitis

Dermatitis adalah keluhan atau penyakit kulit yang menyebabkan ruam dan gatal. Kondisi ini memiliki empat jenis, dermatitis kontak salah satunya.

Dermatitis kontak adalah suatu keadaan yang dapat menyebabkan kulit menjadi merah dan meradang setelah terpapar langsung dengan alergen atau iritan dari lingkungan sekitar.

Keadaan ini dapat membaik secara alami dengan menghindari zat pemicunya. Gejala umum dari dermatitis kontak di sekitar organ kemaluan pria adalah penis yang memerah dan gatal.

Iritasi ini sering kali timbul setelah penggunaan sabun atau produk perawatan kulit. Selain itu, Penggunaan kondom karena mengandung bahan kimia tertentu dalam alat kontrasepsi dapat mengakibatkan kondisi ini.

6. Herpes

Herpes genital menjadi salah satu dari herpes simpleks yang dapat menyebabkan luka, lepuh, dan kemerahan di alat genital.

Gejala herpes yang menyerang kelamin dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa gejala umum, antara lain luka lepuh, pembengkakan, kemerahan di sekitar luka, dan nyeri saat kencing.

Jika Anda mengalami gejala seperti ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis.

Perlu diingat bahwa herpes adalah infeksi virus yang tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan waktu kekambuhan.

Jadi, demikian artikel yang membahas enam penyebab penis merah. Tingkatkan kewaspadaan Anda. Terapkan pola hidup dan seksual yang sehat agar meminimalisir masalah di penis yang bisa terjadi kapan saja.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment