Klinik Apollo, Jakarta – Perawatan diri untuk orang yang mengalami disfungsi ereksi (DE) sangat diperlukan agar hubungan yang semula renggang menjadi harmonis kembali.
Perawatan diri untuk disfungsi ereksi alias impotensi memiliki metode yang beragam. Bisa melalui pendekatan medis maupun alami.
Ini sangat penting, terutama untuk beberapa individu yang berpotensi mengalami disfungsi ereksi, seperti pria lansia, memiliki tekanan darah tinggi, mengidap penyakit diabetes, dan mengalami depresi.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apakah Disfungsi Ereksi Permanen?
Pada saat pria dan wanita melakukan hubungan intim, sementara pasangan pria ingin ereksi, tetapi tidak mampu mendapatkan atau mempertahankannya, istilah ini bernama disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi terbagi menjadi dua, yaitu organik dan psikogenik. Lemah syahwat yang bertipe organik terpicu oleh penyakit yang berkaitan dengan saraf dan hormonal.
Mengenai efeknya, disfungsi ereksi organik terjadi secara perlahan, lama-kelamaan dapat membuat rusak jaringan erektil di penis.
Berbeda dengan disfungsi ereksi psikogenik, yang mana terjadi akibat faktor fisik dan psikologis.
Disfungsi ereksi jenis ini tidak bersifat permanen dan jaringan erektil tetap sehat, hanya muncul pada waktu tertentu. Contohnya, saat stres dan kurang percaya diri.
Dengan kata lain, kondisi ini bisa disembuhkan dan penderita perlu mendapatkan perawatan diri untuk disfungsi ereksi sesuai dengan penyebabnya.
Bagi yang tidak mengalami lemah syahwat, teruslah melakukan pola hidup sehat, seperti mencegah disfungsi ereksi dengan olahraga dan batasi pemakaian produk-produk yang berpotensi memicunya.
Baca Juga: Disfungsi Ereksi Sembuh Sendiri, Apakah Benar? Ketahui Faktanya
Perawatan Diri untuk Pria yang Mengalami Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi bisa disembuhkan , maka penderita membutuhkan cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
Deteksi dini dan pengobatan terhadap gangguan seksual ini juga membantu Anda untuk kembali merasakan hubungan seks yang memuaskan.
Ada dua jenis penanganan impotensi, yakni medis dan alami. Masing-masing aspek memiliki manfaat untuk organ reproduksi pria.
Berikut adalah beberapa perawatan diri untuk disfungsi ereksi yang dialami pria.
Perawatan secara Medis
Sebelum menjalani penyembuhan, dokter mungkin akan mendiagnosis penderita dengan beberapa teknik medis, yaitu tes darah, tes urine, USG, uji ereksi semalam, dan tes psikologis.
Setelah menemukan penyebabnya, dokter mungkin langsung memberikan penanganan medis sebagai upaya menghilangkan problem medis tersebut. Ini begitu bervariasi.
Adapun cara yang bisa dilakukan dokter untuk mengobati disfungsi ereksi secara medis adalah sebagai berikut.
-
Meresepkan obat minum
Dokter bisa meresepkan obat-obatan tertentu. Obat minum ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke alat kelamin.
Akan tetapi, obat ini memiliki efek, mungkin akan membuat penderitanya mengalami ereksi secara otomatis.
-
Dengan alat vakum
Ahli medis mungkin bisa mengobati dengan menggunakan alat tabung vakum penis secara khusus apabila terapi obat tidak berhasil.
Cara ini penderita lakukan dengan menempatkan organ intim ke dalam tabung yang terhubung ke pompa, membantu mengalirkan darah, membuat penis lebih besar, dan kencang.
-
Metode suntik
Jika masih tidak ada perubahan, dokter akan menganjurkan pasien untuk menggunakan metode suntik. Perawatan ini menggunakan obat yang diinjeksikan.
Dokter menyuntikkan obat ke sisi badan penis dengan jarum yang sangat halus untuk membantu melebarkan pembuluh darah dari bagian tersebut.
Semua terapi suntik dapat menimbulkan efek samping. Beberapa di antaranya, hematoma, fibrosis penis, dan penis yang ereksi secara terus-menerus.
-
Terapi LI-ESWT
Terapi low-intensity extracorporeal shock wave (LI-ESWT) dapat memulihkan mekanisme ereksi.
Pengobatan ini tidak membutuhkan suntik, anestesi, atau pembedahan. Umumnya, prosedur ini tidak berlangsung lama. Namun, efeknya bisa bertahan hingga kurang lebih dua tahun.
Selain empat terapi di atas, ada terapi lain, yakni terapi hormon testosteron dan pembedahan.
Terapi testosteron berlaku untuk pasien yang memiliki kadar hormon rendah. Prosedur medis ini bisa membantu meningkatkan gairah seksual dan emosi yang baik.
Di samping itu, perawatan bedah merupakan sebuah prosedur operasi dengan menggunakan implan penis, alat yang bisa dipasang di dalam penis.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Perawatan secara Alami
Sebagai pendorong penyembuhan, pengidap disfungsi ereksi membutuhkan perawatan alami yang bisa dilakukan secara mandiri.
Berikut adalah panduan untuk mengatasi disfungsi ereksi secara alami.
-
Tidur yang seimbang
Penuhi kebutuhan tidur sekitar 7 hingga 8 jam per hari jika ingin cepat sembuh dari impotensi.
Tidur dengan waktu yang seimbang setiap hari dapat meningkatkan kadar testosteron.
Dengan hormon testosteron yang meningkat melalui tidur, penderita bisa mendapatkan performa seksual yang maksimal.
-
Menurunkan berat badan
Obesitas merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan disfungsi ereksi. Pada penderita obesitas, masalah tersebut lebih sering terjadi.
Jika Anda kesulitan ereksi, cobalah untuk menurunkan berat badan, di samping mengobatinya dengan obat-obatan.
-
Mengonsumsi buah-buahan
Memakan makanan bergizi dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Ketika gangguan ereksi terjadi, cobalah untuk memakan buah.
Adapun buah-buahan yang bisa dimakan, antara lain semangka dan alpukat. Sebagai contoh dari buah yang bermanfaat, semangka misalnya.
Semangka memiliki kandungan citrulline atau asam amino yang mampu meningkatkan aliran darah ke penis.
Baca Juga: Kumpul Kebo Mendatangkan Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis!
-
Tidak Merokok
Merokok dapat menyebabkan impotensi. Setidaknya itulah yang benar-benar terjadi. Jika Anda masih memiliki kebiasaan merokok saat mengalami kondisi medis ini, disarankan untuk menghentikannya.
Rokok sendiri berbahaya bagi kesehatan karena mencederai pembuluh darah serta membuat aliran darah ke penis menjadi tidak lancar.
Tidak hanya itu, kebiasaan ini juga dapat mengurangi ketersediaan oksida nitrat dalam tubuh, yang pria perlukan untuk memicu relaksasi otot dan peningkatan sistem peredaran darah yang berperan dalam ereksi.
Jadi, itulah informasi tentang perawatan diri untuk disfungsi ereksi. Jika ada keluhan seputar gangguan seksual, seperti masalah di pembahasan ini, Anda tidak perlu ragu, berkonsultasilah dengan kami.