Klinik Apollo – Pentingnya mengenali faktor risiko klamidia pria dengan benar.

Klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang paling umum, tetapi sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, terutama pada pria.

Jika tidak segera tertangani, klamidia bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas (kemandulan). Oleh karena itu, sangat penting bagi pria untuk mengenali faktor risiko klamidia sejak dini.

Artikel ini akan membahas apa itu klamidia, faktor risiko yang harus Anda waspadai, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Itu Klamidia?

Klamidia adalah infeksi bakteri yang penyebabnya oleh Chlamydia trachomatis, yang dapat menyerang alat kelamin, rektum, dan tenggorokan.

Pada pria, infeksi ini sering kali terjadi pada uretra (saluran kencing) dan dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri atau rasa terbakar saat kencing.
  • Keluar cairan yang tidak biasa dari penis.
  • Nyeri atau pembengkakan pada testis.

Namun, banyak pria yang terinfeksi klamidia tidak mengalami gejala sama sekali, sehingga mereka tidak sadar jika sedang membawa infeksi dan bisa menularkannya pada pasangan seksual.

Faktor Risiko Klamidia pada Pria

Mengenali faktor risiko adalah langkah pertama untuk mencegah infeksi klamidia.

Berikut beberapa faktor risiko utama yang perlu Anda waspadai:

1. Aktivitas Seksual Tanpa Pengaman (Kondom atau Pelindung)

Salah satu faktor terbesar yang meningkatkan risiko tertular klamidia adalah melakukan hubungan seksual tanpa kondom (pengaman atau pelindun), terutama dengan pasangan seksual yang memiliki banyak pasangan seksual.

Kondom (pengaman atau pelindung) adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan klamidia dan PMS (penyakit menular seksual) lainnya, karena mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung.

2. Berganti Pasangan Seksual

Pria yang memiliki banyak pasangan seksual atau yang berganti pasangan seksual secara rutin lebih berisiko tertular klamidia.

Risiko ini semakin tinggi jika pasangan seksual Anda juga memiliki banyak pasangan seksual atau tidak melakukan tes PMS (penyakit menular seksual) secara rutin.

Keterlibatan dalam hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki infeksi yang tidak terdeteksi bisa sangat berbahaya.

3. Tidak Menjalani Pemeriksaan PMS (Penyakit Menular Seksual) Rutin

Pemeriksaan PMS (penyakit menular seksual) secara rutin sangat penting, terutama bagi pria yang aktif secara seksual.

Banyak pria yang terinfeksi klamidia tidak mengalami gejala, sehingga tidak menyadari bahwa mereka membawa infeksi.

Dengan melakukan pemeriksaan secara teratur, Anda bisa mendeteksi infeksi sejak dini dan mencegah penyebarannya lebih lanjut.

4. Usia Muda

Pria yang berusia antara 15 hingga 24 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi klamidia.

Hal ini berkaitan dengan gaya hidup yang mungkin lebih banyak terlibat dalam aktivitas seksual yang berisiko.

Usia muda juga berkaitan dengan kurangnya kesadaran tentang pentingnya perlindungan selama berhubungan seksual.

5. Menggunakan Alkohol Berlebih atau Obat-obatan Terlarang

Penggunaan alkohol berlebih dan obat-obatan terlarang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk dalam memilih pasangan seksual atau menggunakan perlindungan saat berhubungan seksual.

Kondisi ini meningkatkan kemungkinan terjadinya hubungan seksual tanpa pengaman (kondom atau pelindung), yang tentunya meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), termasuk klamidia.

Bagaimana Cara Mencegah Klamidia?

Mengetahui faktor risiko klamidia adalah langkah pertama dalam mencegah infeksi ini.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri:

  • Gunakan kondom (pengaman atau pelindung) secara rutin, gunakan kondom (pengaman atau pelindung) saat melakukan hubungan seksual vaginal, anal, atau oral, untuk mencegah penularan klamidia dan PMS (penyakit menular seksual) lainnya.
  • Periksa kesehatan seksual secara rutin, lakukan tes PMS (penyakit menular seksual) secara berkala, terutama jika Anda aktif secara seksual atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual. Tes klamidia dapat Anda lakukan dengan mudah melalui sampel urine atau swab dari uretra.
  • Kurangi jumlah pasangan seksual, mengurangi jumlah pasangan seksual atau memiliki 1 pasangan seksual yang setia dapat mengurangi risiko terinfeksi klamidia.
  • Hindari penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol yang berlebihan, jaga pengambilan keputusan Anda tetap rasional dan bertanggung jawab dalam kehidupan seksual Anda.
  • Edukasi pasangan seksual Anda, bicarakan pentingnya menggunakan perlindungan dan melakukan tes PMS (penyakit menular seksual) dengan pasangan seksual Anda. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk melindungi satu sama lain.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pentingnya Pemeriksaan Dini

Karena klamidia sering kali tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan rutin adalah langkah penting yang harus dilakukan pria, terutama jika mereka terlibat dalam hubungan seksual berisiko.

Dengan mendeteksi klamidia sejak dini, pengobatan bisa segera Anda lakukan, yang akan mencegah infeksi menyebar dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti:

  • Infertilitas (kemandulan).
  • Penyakit radang panggul (PID) pada wanita.
  • Infeksi pada prostat atau epididimis pada pria.

Jika Anda merasa berisiko atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter ahli atau klinik kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

 

Klamidia adalah penyakit menular seksual (PMS) yang dapat Anda cegah dan obati. Mengetahui faktor risiko klamidia pada pria dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan Anda.

Gunakan kondom (pengaman atau pelindung), lakukan tes PMS (pengaman atau pelindung) secara rutin, dan pastikan pasangan seksual Anda juga menjaga kesehatan seksual mereka.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda merasa terinfeksi atau berisiko tinggi.

Ingat, pencegahan adalah kunci untuk hidup sehat dan bebas dari penyakit menular seksual!

Baca juga: Jangan Keliru! Perbedaan Gonore dan Klamidia, Gejala Komplikasi

Solusi Tepat Atasi Klamidia Pria di Klinik Apollo

Klamidia adalah penyakit menular seksual (PMS) yang sering tidak menunjukkan gejala pada pria, namun bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak tertangani dengan tepat.

Jika Anda sering berganti pasangan seksual, tidak menggunakan kondom (pengaman atau pelindung), atau berisiko lainnya, Anda mungkin rentan terinfeksi. Klinik Apollo Jakarta hadir untuk memberikan solusi terbaik bagi kesehatan seksual Anda.

Dengan tenaga medis berpengalaman, tes cepat, dan pengobatan yang aman, kami siap membantu Anda mendeteksi dan mengobati klamidia sejak dini. Jangan tunggu sampai terlambat, lindungi kesehatan Anda sekarang juga.

Hubungi kami di Klinik Apollo Jakarta dan jadwalkan pemeriksaan segera! Kepercayaan Anda adalah prioritas kami! Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.