Klinik Apollo, Jakarta – Interstisial cystitis atau IC (sistitis interstisial) juga terkenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi kandung kemih dan menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri di area panggul.
Ini adalah kelainan kompleks yang seringkali memerlukan penanganan hati-hati dan penyesuaian gaya hidup. Pada artikel ini, kita akan membahas gejala, penyebab, diagnosis dan pilihan pengobatan untuk interstisial cystitis.
Interstisial cystitis tandanya dengan peradangan kronis pada dinding kandung kemih yang menyebabkan gejala seperti nyeri panggul, urgensi kencing dan frekuensi kencing.
Penyebab pasti interstisial cystitis tidak sepenuhnya paham dan dapat menyerang orang-orang dari segala usia, jenis kelamin dan latar belakang.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
4 Gejala Interstisial Cystitis dan Cara Mengobatinya
Inilah 4 gejala interstisial cystitis dan cara mengobatinya, gejalanya dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, namun gejala umum meliputi:
-
Nyeri panggul
Mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri parah di kandung kemih dan area panggul.
-
Urgensi dan frekuensi kencing
Seseorang dengan interstisial cystitis mungkin merasa perlu sering kencing dan urgensi ini dapat beserta dengan hanya sedikit urine yang di keluarkan.
-
Hubungan yang menyakitkan
Banyak pasien interstisial cystitis mengalami nyeri saat berhubungan seksual.
-
Nokturia
Bangun beberapa kali di malam hari untuk kencing.
Penyebab, Pemicu dan Diagnosis
Penyebab pasti interstisial cystitis masih dalam penyelidikan, namun beberapa faktor mungkin berkontribusi:
-
Cacat lapisan kandung kemih
Lapisan pelindung kandung kemih mungkin terganggu pada seseorang dengan interstisial cystitis.
-
Reaksi autoimun
Beberapa ahli percaya interstisial cystitis penyebabnya oleh respons autoimun.
-
Kerusakan saraf
Sinyal saraf antara kandung kemih dan otak mungkin terganggu.
Mendiagnosis interstisial cystitis dapat menjadi tantangan karena gejalanya tumpang tindih dengan kondisi lain.
Seorang dokter ahli biasanya akan mengambil riwayat kesehatan yang komprehensif, melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan tes tambahan seperti analisis urine, sistoskopi (memvisualisasikan kandung kemih dengan kamera) dan distensi kandung kemih (memperluas kandung kemih untuk memeriksa pereda nyeri).
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Mengobati Interstisial Cystitis
Meskipun tidak ada obat-obatan untuk interstisial cystitis, beberapa perawatan dapat membantu mengatasi gejalanya.
-
Perubahan gaya hidup
Contohnya menghindari makanan dan minuman tertentu seperti kafein, alkohol berelbihan dan makanan asam dapat membantu.
-
Pelatihan kandung kemih
Mempelajari teknik untuk secara bertahap menambah waktu antara kunjungan ke kamar mandi.
-
Obat-obatan
Obat-obatan pereda nyeri dan obat-obatan yang masuk langsung ke kandung kemih dapat meredakan nyeri.
-
Terapi fisik
Terutamanya terapi dasar panggul dapat membantu meredakan ketegangan otot dan nyeri.
-
Stimulasi saraf
Contohnya stimulasi saraf listrik dapat membantu mengendalikan gejala.
-
Pembedahan
Dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan mungkin harus Anda pertimbangkan jika pengobatan lain tidak berhasil.
Baca juga : Cystitis adalah peradangan kandung kemih yang bisa diobati
Hidup dengan Interstisial Cystitis
Mengelola interstisial cystitis seringkali memerlukan pendekatan holistik, menggabungkan perawatan medis dengan perubahan gaya hidup.
Menemukan jaringan dukungan, bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dan menjaga kondisi emosi yang sehat sangat penting untuk mengatasi tantangan kondisi ini.
Interstisial cystitis adalah suatu kondisi kandung kemih kronis yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri terus-menerus.
Meskipun tidak ada solusi yang universal untuk menangani interstisial cystitis.
Kombinasi perawatan, penyesuaian gaya hidup dan dukungan emosional dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup seseorang yang hidup dengan kondisi ini.
Dengan pemikiran ini, jika Anda menduga Anda menderita interstisial cystitis, konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan mengembangkan rencana penanganan yang tepat.