Klinik Apollo, Jakarta – Iritasi pada penis, penyebab, gejala, pengobatan dan pencegahan. Iritasi pada penis adalah masalah umum yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan pria.

Contohnya kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan dalam artikel ini, kita akan membahas 5 penyebab dan 5 gejala iritasi pada penis pria beserta pengobatan dan langkah-langkah pencegahan yang dapat membantu mengatasinya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Iritasi pada Penis

Inilah penyebabnya:

  • Reaksi alergi

Dengan pemikiran ini, salah satu penyebab paling umum iritasi pada penis adalah reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu, seperti sabun, deterjen, kondom (pengaman), pelumas atau produk perawatan pribadi.

  • Infeksi jamur

Contohnya infeksi jamur seperti kandidiasis dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi pada penis. Biasanya disertai dengan bercak berwarna merah dan keputihan.

  • Infeksi bakteri

Terutamanya infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau gonore (kencing nanah) juga bisa menyebabkan iritasi pada penis.

  • Gesekan berlebihan

Terdahulu gesekan yang berlebihan saat berhubungan seksual atau penggunaan pakaian dalam yang kasar dapat mengakibatkan iritasi pada kulit penis.

  • Kondisi kulit

Seperti yang sudah dijelaskan, beberapa kondisi kulit seperti dermatitis atau psoriasis dapat memengaruhi area genital dan menyebabkan iritasi.

Gejala Iritasi pada Penis

Gejala iritasi pada penis dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi gejala umumnya meliputi:

  • Gatal-gatal

Rasa gatal yang intens pada penis.

  • Kemerahan

Kulit penis mungkin tampak berwarna merah dan iritasi.

  • Pembengkakan

Bengkak atau pembengkakan pada area yang terkena.

  • Nyeri

Nyeri atau rasa tidak nyaman pada penis.

  • Lecet atau ruam

Terkadang, muncul lecet, bercak berwarna merah atau ruam pada kulit penis.

Pengobatan Iritasi pada Penis

Pengobatan iritasi pada penis akan bergantung pada penyebabnya:

  • Reaksi alergi

Hindari bahan yang menyebabkan alergi dan gunakan produk yang lembut dan hypoallergenic. Dokter ahli juga dapat meresepkan krim atau salep steroid ringan untuk mengurangi peradangan.

  • Infeksi jamur atau bakteri

Pengobatan umumnya melibatkan penggunaan pengobatan antijamur atau antibiotik yang diresepkan oleh dokter ahli. Penting untuk menjalani perawatan sampai selesai, meskipun gejalanya sudah mereda.

  • Kondisi kulit

Seperti yang sudah dijelaskan, jika kondisi kulit seperti dermatitis menjadi penyebabnya, dokter ahli dapat meresepkan krim khusus atau memberikan saran perawatan yang sesuai.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pencegahan Iritasi pada Penis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah iritasi pada penis meliputi:

  • Gunakan produk yang tepat

Dengan pemikiran ini pilih produk perawatan pribadi, sabun dan pelumas yang lembut dan hypoallergenic.

  • Kebersihan

Terutamanya jaga kebersihan penis dengan mencucinya secara lembut menggunakan air hangat dan sabun ringan. Hindari penggunaan sabun yang keras atau parfum.

  • Hindari gesekan berlebihan

Pada waktu berhubungan seksual, pastikan bahwa aktivitas tidak menyebabkan gesekan berlebihan yang dapat menyebabkan iritasi.

Baca juga : Simak cara menangani iritasi pada penis

  • Kondom (pengaman)

Gunakan kondom (pengaman) untuk melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS).

Iritasi pada penis bisa menjadi masalah yang mengganggu, tetapi dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang bijaksana, Anda dapat menghindarinya.

Jika iritasi berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter ahli untuk mengetahui 5 penyebab dan 5 gejala iritasi pada penis pria dan diagnosis yang tepat serta pengobatan yang sesuai.

Kesehatan alat kelamin adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, jadi jangan abaikan tanda-tanda iritasi pada penis.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment