Klinik Apollo, Jakarta – Radang panggul adalah penyakit kewanitaan yang menginfeksi serviks, uterus, tuba falopi, dan ovarium. 

Radang panggul terjadi saat bakteri masuk ke saluran reproduksi wanita dan menyebabkan infeksi pada organ-organ tersebut. Secara umum, infeksi tersebut disebabkan oleh infeksi menular seksual serta bakteri pemicu infeksi saluran kemih.

Faktor Risiko Penyakit Radang Panggul

Penyebab penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi menular seksual dan bakteri. Infeksi menular seksual yang berkaitan dengan penyakit tersebut umumnya, yaitu gonore dan klamidia, sedangkan E. coli yang juga menjadi masalah infeksi saluran kemih juga merupakan bakteri pemicu kondisi tersebut.

Wanita yang berusia 15 hingga 24 tahun serta aktif secara seksual sangatlah rentan mengalami PID. Selain itu, inilah beberapa faktor risiko lain dari radang panggul:

  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual (PMS)

Penyakit seksual dapat menyebabkan infeksi di berbagai saluran pengembangbiakan, termasuk serviks, rahim, dan saluran tuba. Bakteri yang menimbulkan infeksi berpotensi menyebar ke dalam organ reproduksi yang lebih dalam ketika penyakit tidak diobati.

Penyakit klamidia dan gonore yang terkait secara khusus dengan risiko radang panggul. Klamidia dan gonore merupakan dua infeksi seksual yang sering tidak menimbulkan gejala awal dan dokter sukar mendeteksinya tanpa tes laboratorium. 

Tanpa pengobatan yang tepat, kedua penyakit tersebut ini menyebarkan infeksi secara intens dan menyebabkan radang panggul.

  • Menjalani operasi pada organ panggul

Perempuan yang menjalani operasi di bagian ovarium atau rahim, maka penyakit radang panggul dapat terjadi. Hal tersebut karena prosedur operasi tersebut dapat membawa bakteri ke dalam rongga panggul dan menyebabkan infeksi.

Selain itu, pelaksanaan bedah pun dapat menyebabkan peradangan dan luka di jaringan sekitar organ panggul. Terkadang, operasi juga dapat menyebabkan pengurangan aliran darah ke organ panggul atau kerusakan pada saluran tuba.

  • Sistem imun melemah

Imunitas berperan sangat penting dalam melindungi tubuh dari infeksi yang ditimbulkan oleh berbagai mikroorganisme jahat. Pada saat sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh lebih sensitif terhadap infeksi bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.

Sewaktu genitalia mengalami infeksi, imun di dalam tubuh akan bereaksi dan melepaskan sel-sel darah putih untuk melawan infeksi tersebut. Namun, respons dari sistem imun yang melemah bisa saja tidak cukup kuat untuk melawan infeksi secara optimal sehingga terjadilah peradangan di area panggul.

Selain mengalami peradangan di pangkal paha, pengidap juga merasakan nyeri saat kencing, perdarahan yang tidak teratur, dan terjadi perubahan warna saat mengalami keputihan.

Pemeriksaan Radang Panggul

Ketahuilah bahwa pengidap yang mengalami infeksi akibat peradangan panggul harus mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi yang serius. Dengan melakukan pemeriksaan ke tempat pengobatan, dokter akan mendiagnosis Anda dengan segera.

Diagnosis yang dokter berikan untuk pengidap radang panggul biasanya didasarkan pada gejala, pemeriksaan fisik, dan hasil tes diagnostik. Tes diagnostik meliputi tes darah dan tes kultur bakteri. 

Berikut adalah beberapa tahapan dalam pemeriksaan dan pengobatan radang panggul:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa rahim, ovarium, dan saluran tuba untuk memastikan rasa nyeri atau peradangan organ panggul yang pengidap rasakan. 
  • Tes darah. Uji darah di laboratorium dapat membantu mengidentifikasi infeksi atau peradangan dalam tubuh.
  • Tes kultur bakteri. Metode tersebut dapat  membantu mengidentifikasi jenis bakteri yang mengakibatkan infeksi. Selain itu, dokter akan sangat terbantu ketika memilih antibiotik yang tepat untuk pengobatan.
  • USG. Metode USG akan dikerahkan pada bagian panggul yang dapat membantu dokter melihat gambar organ tersebut dan melihat tanda-tanda infeksi.

Pasca menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jenis tertentu untuk membunuh bakteri. 

Komplikasi

Komplikasi penyakit radang panggul dapat muncul apabila tidak ada pengobatan, dan di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Kehamilan ektopik
  • Masalah kesuburan
  • Abses panggul
  • Adhesi panggul
  • Hasrat seksual berkurang
  • Sepsis

Jika Anda mengalami gejala radang panggul yang terlalu parah atau mikroba tidak mati dengan antibiotik pasca terapi, Anda mungkin memerlukan pembedahan. Sebelum itu, pastikan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Yusuf Shabran
Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment