Klinik Apollo, Jakarta – Mengetahui bahaya komplikasi klamidia dengan pemeriksaan yang tepat. Infeksi ini dapat terjadi pada pria maupun wanita dan sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Namun, jika tidak mendapat pengobatan, klamidia dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan seksual dan reproduksi seseorang.

Dalam artikel ini, kami akan mengetahui bahaya komplikasi klamidia, gejalanya serta langkah-langkah pencegahannya.

Inilah Komplikasi Klamidia

Ketahui bahaya komplikasi klamidia tidak memandang bulu ketika sudah muncul. Baik pria maupun wanita, keduanya memiliki potensi yang sama terhadap penyakit menular seksual ini.

Berikut adalah beberapa dampak yang timbul pada wanita dan pria jika klamidia tidak diobati.

Baca Juga: Cara Mengobati Penyakit Klamidia Dengan Benar!

  1. Komplikasi pada wanita

  • Infeksi rahim dan saluran tuba

Tanpa pengobatan yang optimal, klamidia dapat naik ke saluran reproduksi wanita dan menyebabkan infeksi pada rahim dan saluran tuba.

Hal ini dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID) yang dapat merusak organ reproduksi menyebabkan nyeri panggul kronis dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar rahim) serta kemandulan (infertilitas).

  • Keguguran dan kehamilan ektopik

Wanita yang terinfeksi klamidia memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran atau kehamilan ektopik.

Infeksi klamidia pada ibu hamil juga dapat ditularkan pada bayi saat melahirkan pervaginam menyebabkan konjungtivitis neonatorum (infeksi mata) dan pneumonia pada bayi baru lahir.

  1. Komplikasi pada pria

  • Epididimitis

Klamidia dapat menyebabkan epididimitis yaitu peradangan pada epididimis yaitu saluran area penyimpanan dan pengangkutan sperma.

Pria yang mengalami epididimitis dapat mengalami nyeri testis dan pembengkakan, serta berisiko mengalami kemandulan (infertilitas) jika tidak segera mendapat pengobatan.

  • Prostatitis dan infeksi uretra

Infeksi klamidia pada pria dapat menyebabkan prostatitis (peradangan pada prostat) dan uretritis (peradangan pada uretra). Gejalanya meliputi nyeri panggul, nyeri saat kencing dan gangguan ejakulasi.

Pencegahan dan pengobatan

  • Penggunaan kondom (pengaman)

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat membantu mencegah penularan klamidia.

  • Pemeriksaan rutin

Mengikuti pemeriksaan kesehatan rutin dan tes klamidia secara teratur sangat penting, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual atau memiliki pasangan seksual baru.

  • Pengobatan

Jika Anda terdiagnosis dengan klamidia, penting untuk mengikuti pengobatan yang tenaga medis berikan dan memastikan pasangan seksual Anda juga menjalani pengobatan untuk mencegah penularan kembali.

  • Penghindaran seks bebas risiko

Mengurangi risiko berhubungan seksual dengan banyak pasangan seksual dan memilih pasangan seksual yang memiliki riwayat seksual yang aman juga dapat membantu mencegah infeksi klamidia.

Klamidia merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang serius dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang merugikan bagi Anda.

Penting untuk mengetahui gejala klamidia, menjalani pemeriksaan secara teratur serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang klamidia atau infeksi menular seksual lainnya, segeralah berkonsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

> KONSULTASI ONLINE GRATIS DISINI <

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment