Klinik Apollo, Jakarta – Apa penyebab vulva gatal? Sensasi di area kulit vagina dapat menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak wanita.

Ada kemungkinan bahwa bagian luar vagina yang terasa gatal terjadi apabila kaum Hawa tidak menjaga kebersihan organ intimnya.

Memang, setiap orang yang mengalami masalah pada alat kelaminnya membutuhkan sebuah solusi untuk mengatasinya, seperti vulva yang terasa gatal.

Anda tidak perlu khawatir karena kami akan membahas dengan lengkap mengenai penyebab dari gatal di vulva serta solusi pengobatan yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Mengenal Infeksi Vulva

Vulva merupakan bagian luar yang mengelilingi uretra dan vagina. Bagian tersebut tentu tidak bisa lepas dari segala kondisi medis, salah satunya adalah infeksi.

Vulva dapat mengalami infeksi yang disebut dengan vulvitis. Orang yang mengalami infeksi pada vulva dapat merasakan gatal, kemerahan, pembengkakan, dan perasaan terbakar.

Selain itu, pengidap vulvitis juga dapat mengalami rasa tidak nyaman (sensasi terbakar) saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, dan keluar cairan yang tidak normal.

Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala-gejala dari kondisi ini.

Baca Juga: Atasi Vagina Gatal pada Wanita dan Penangangannya

Apa yang Menjadi Penyebab Vulva Gatal?

Banyak penyebab yang dapat mengiritasi vulva. Ketika vulva meradang, segala macam gejala, termasuk gatal terasa pada penderitanya.

Adapun penyebab vulva gatal adalah sebagai berikut.

1. Infeksi

Bakteri, jamur, dan virus dapat mengakibatkan infeksi di vulva. Namun, kondisi infeksi juga bisa berasal dari vagina itu sendiri.

Misalnya, infeksi yang timbul dari, kutil kelamin, kudis, herpes genital, kutu pubis, serta infeksi jamur Candida.

2. Iritasi

Selain infeksi, adanya iritasi akibat hal-hal tertentu dapat menimbulkan radang di bagian luar vagina.

Beberapa produk yang diterapkan pada daerah genital, seperti tisu toilet, sabun dengan parfum, pembalut, spermisida, dan semprotan untuk organ intim bisa menimbulkan peradangan dan iritasi pada vulva.

Iritasi juga dapat muncul akibat pemakaian celana dalam yang tidak terbuat dari katun, berenang di kolam renang umum dengan kandungan klorin, bersepeda, atau bekuda.

3. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus adalah peradangan yang terjadi di kulit manusia. Diketahui, lichen sclerosus dapat menyerang vulva meskipun jarang.

Penyakit tersebut dapat kulit menjadi tipis, gatal, dan berubah menjadi putih. Jangan menggaruk bagian yang terkena.

Apabila penderita menggaruknya, kulit dapat rusak atau pecah-pecah, terbentuk luka, kemudian menimbulkan nyeri dan kadang-kadang berdarah.

4. Vulva yang Tidak Bersih

Perempuan yang tidak membersihkan vulva secara teratur dan benar dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan kelembapan.

Penumpukan kotoran dan kelembapan ini berpotensi menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri atau jamur.

Akan tetapi, membersihkan vulva terlalu sering atau dengan bahan kimia yang keras juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami dan menyebabkan iritasi.

Yang terpenting, perhatikan dengan saksama kondisi organ kewanitaan agar tidak mengalami gangguan klinis yang merepotkan.

Pengobatan Vulva Gatal

Dokter akan memberikan obat antibiotik atau antijamur apabila rasa gatal di vulva disebabkan oleh jamur atau bakteri.

Sementara pada vulva yang mengalami gatal, tetapi tidak dipicu oleh infeksi, dokter akan meresepkan salep tertentu meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal.

Ahli medis bisa menyarankan pemakaian krim atau tablet vaginal yang mengandung hormon estrogen kalau vulvitis disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang rendah.

Jangan sampai Anda tidak mengobati peradangan tersebut jika mengalaminya. Apabila tidak mencari atau menjalankan pengobatan yang tepat, penyakit tersebut bisa lebih mengganggu.

Masalah ini terdiri atas susah tidur akibat rasa gatal di vulva, mengalami kecemasan yang berlebihan, dan sakit saat berhubungan intim.

Ingatlah selalu untuk senantiasa mewaspadai penyebab vulva gatal. Apabila area kulit di organ intim mengalami radang, segera hubungi dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment