Klinik Apollo, Jakarta – Orang yang mengalami fimosis tentu bertanya, apakah fimosis bisa sembuh sendiri? Sebenarnya, itu termasuk pertanyaan umum yang sah-sah saja karena penderita belum mengetahuinya.

Kondisi ini ditandai dengan sejumlah ciri. Adapun beberapa tanda fimosis pada orang dewasa, yakni kulup melekat kencang di kepala penis dan disertai gatal. Kondisi ini bisa terjadi pada mereka yang belum melakukan sunat.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Benarkah Fimosis Bisa Sembuh Sendiri?

Fimosis pada orang dewasa biasanya tidak bisa sembuh sendiri. Artinya, penderita harus melakukan pengobatan.

Para pria dewasa yang mengalami fimosis cenderung persisten dan memerlukan perawatan apabila menimbulkan infeksi.

Pada kasus infeksi yang parah, ciri-cirinya dapat cukup mengganggu, seperti memerahnya kulit penis, pembengkakan, hingga nyeri.

Apabila penderita membiarkan dan tidak berusaha mengobati fimosis, keluhan ini juga dapat menimbulkan inflamasi pada kulup, pembusukan jaringan glans penis, autoamputasi kepala penis karena pembusukan jaringan, dan masalah dalam berhubungan seksual.

Adapun gangguan seks yang disebabkan oleh fimosis adalah rasa sakit, kulit penis pecah-pecah, atau kurang merasakan sensasi saat berhubungan intim.

Pengobatan Fimosis

Fimosis masih dianggap wajar ketika terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, berbeda dengan individu dewasa.

Fimosis dapat menjadi berbahaya untuk kesehatan karena mengacaukan proses buang air kecil atau kesehatan yang lainnya.

Karena fimosis pada orang-orang dewasa tidak bisa pulih tanpa perawatan, orang yang mengalaminya harus melakukan beberapa tindakan.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Adapun penyembuhan fimosis pada pria yang berusia dewasa adalah sebagai berikut:

  • Kortikosteroid topikal: dokter mungkin meresepkan krim topikal yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melonggarkan kulup. Pemakaian krim ini biasanya memerlukan pengawasan medis.
  • Sunat: apabila perawatan krim tidak berhasil atau fimosis masuk ke kategori parah, sirkumsisi dapat menjadi pilihan. Ini adalah pembedahan kulup secara sebagian atau sepenuhnya.

Setelah memahami beberapa faktor yang dapat memicu fimosis, penting juga untuk mengetahui tindakan pencegahan yang dapat diambil.

Berikut beberapa cara yang dapat mencegah fimosis:

  • Rutin membersihkan penis dengan air hangat saat mandi, bahkan bagi pria yang telah berkhitan. Ini membantu menjaga kebersihan organ tersebut.
  • Gunakan sabun lembut yang bebas dari parfum, dan hindari penggunaan produk seperti talk atau deodoran pada penis, untuk mengurangi risiko iritasi pada area tersebut.
  • Saat membersihkan kulup penis, tarik kulup dengan lembut untuk membersihkan kulit di bawahnya

Ketika proses membersihkan kulup berlangsung, penting untuk melakukannya dengan lembut dan hindari menarik kulup secara kasar–dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau cedera.

Baca Juga: Fimosis Setelah Sunat, Apakah Berbahaya?

Tanya Jawab Gratis Terkait Fimosis dengan Dokter Klinik Apollo

Apakah Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang fimosis? Para Dokter Klinik Apollo Jakarta yang andal dan profesional siap membantu Anda!

Kami mengerti, fimosis bisa menjadi masalah yang membuat risau. Fimosis memang tidak bisa sembuh sendiri. Oleh karena itu, Anda bisa mempercayakan pengobatan kepada kami.

Selain pengobatan yang dilakukan dengan metode modern, kami juga menyediakan sesi “Konsultasi Online Gratis” yang akan memungkinkan Anda berbicara langsung dengan dokter spesialis untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan.

Anda hanya perlu mengakses tautan atau link konsultasi yang tercantum. Kami hadir selama 24 jam untuk Anda!

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment