Klinik ApolloApakah sifilis bisa merusak tubuh? Pertanyaan tersebut menjadi hal yang wajar ketika terlontar dari pengidapnya.

Sebab, siapa yang tidak khawatir dengan segala penyakit kelamin yang diderita, termasuk sifilis? Oleh karenanya, diperlukan jawaban atas pertanyaan di atas.

Dengan memahami potensi kerusakan akibat sifilis, Anda dapat meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan praktik seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Benarkah Penyakit Sifilis Dapat Merusak Tubuh?

Benarkah Penyakit Sifilis Dapat Merusak Tubuh?

Ilustrasi Penyakit Sifilis Dapat Merusak Tubuh (Sumber: klinikapollojakarta.com)

Sifilis dapat merusak tubuh kalau bakterinya tidak ditangani dengan tepat.

Pasalnya, bakteri Treponema pallidum bisa masuk ke dalam tubuh melalui hubungan intim dengan seseorang yang sudah terkontaminasi.

Selain berhubungan seksual, ada golongan orang-orang yang rentan terkena sifilis, antara lain mempunyai banyak pasangan seksual, berbagi jarum suntik, dan mengonsumsi obat terlarang.

Berikut adalah beberapa cara penyakit sifilis dalam membuat kerusakan pada tubuh penderita.

Infeksi Primer

Ketika seseorang terinfeksi, ia akan mengalami infeksi primer. Gejala awal sifilis pada pria atau wanita, mungkin tidak terlalu mencolok.

Namun, ada luka atau chancre yang biasanya muncul di lokasi yang terkena Treponema pallidum (anus, kelamin, atau mulut).

Walau tanpa menggunakan obat, luka ini akan sembuh sendiri dalam beberapa pekan. Namun, organisme tersebut tetap akan aktif dan menular kepada orang lain.

Infeksi Sekunder

Jika sifilis fase pertama tidak dihilangkan, bakteri dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Pada tahap ini, seseorang yang mengalami infeksi sekunder, maka ruam kulit muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk telapak tangan dan kaki.

Selain itu, gejala-gejala lain, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat muncul.

Apabila Anda mengalaminya, segera atasi kondisi ini dengan tepat agar infeksi tidak berlanjut ke fase yang berikutnya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Infeksi Tersier

Setelah beberapa tahun tanpa perawatan klinis, bakteri dapat mengakibatkan kerusakan serius pada organ-organ tubuh, seperti jantung, otak, mata, dan tulang.

Contohnya adalah peradangan pada lapisan pelindung otak (meningitis sifilitik), infeksi pada sistem saraf (neurosifilis), atau pembuluh darah yang dapat merusak jantung dan aneurisma.

Sifilis Laten

Selain ketiga fase di atas, penyakit ini juga mempunyai tahap laten. Laten tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa merusak kesehatan dalam jangka yang panjang.

Merusaknya pun secara perlahan-lahan. Di samping itu, sifilis laten dapat berlangsung selama bertahun-tahun sebelum memasuki tahap lanjut yang lebih serius.

Dalam fase ini, sifilis tetap dapat menular kepada pasangan seksual sehingga penting untuk mendeteksi dan mengatasinya sejak dini.

Tes reguler untuk penyakit menular seksual dianjurkan bagi mereka yang berisiko tinggi atau memiliki pasangan seksual baru.

Dengan upaya pencegahan tersebut, komplikasi yang lebih para pada kemudian hari berpotensi tercegah.

Baca Juga: Obat Terkena Raja Singa, Pilihan Terkini untuk Kesembuhan Cepat

Konsultasi mengenai Sifilis yang Merusak Tubuh di Klinik Apollo

Sadar akan bahaya sifilis yang merusak tubuh, Klinik Apollo menawarkan konsultasi gratis secara mendalam untuk menjelaskan segala hal tentang kondisi ini.

Dengan pemahaman yang terperinci, Anda akan mengetahui betapa seriusnya penyakit ini terhadap kesehatan.

Kami yakin bahwa setelah memahami risiko yang ada, Anda akan mengerti pentingnya langkah preventif dan pengobatan yang tepat.

Jadilah proaktif dalam menjaga kesehatan organ reproduksi. Segera ambil langkah dengan melakukan konsultasi di Klinik Apollo untuk perlindungan yang komprehensif terhadap sifilis.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.