Klinik Apollo, Jakarta – Tahukah Anda bahwa sifilis masih menjadi masalah yang pelik hingga saat ini. Berbagai jenis sifilis yang dianggap sebagai permasalahan, pada kenyataannya memang memiliki dampak yang bervariasi.

Efek dari penyakit sifilis ini harus dihentikan agar penderita tidak menderita komplikasi hingga menyebarkan bakteri kepada pasangan, keluarga, hingga lingkungan sekitar.

Artikel ini akan membahas empat jenis sifilis yang harus Anda pahami. Dengan mengetahui informasi ini, kesadaran akan pentingnya wawasan mengenai sifilis akan tumbuh. Penasaran dengan informasinya? Simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Penyakit Sifilis

Sifilis atau sebutan mudahnya, yakni penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual yang paling sering terjadi pada pria dan wanita. Salah satu infeksi seksual ini memiliki potensi untuk menularkan infeksinya kepada orang lain.

Bakteri penyebab sifilis, Treponema pallidum, berpeluang tinggi dalam menyebarkan infeksi kepada orang-orang yang senang berhubungan intim dengan banyak pasangan, tidak mengenakan kondom saat berseksual, bercinta sesama jenis, dan pengidap HIV.

Prognosis terwujud apabila penderita mendeteksi dan mengobati sifilis sejak infeksi pertama. Sebaliknya, kerusakan otak, jantung, hati, dan lain sebagainya akan terjadi kalau penderita tidak mendapatkan penanganan yang baik.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Apa Sajakah Jenis Penyakit Sifilis yang Berbahaya?

Sifilis terdiri atas beberapa jenis, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Keempatnya akan muncul secara bertahap apabila tidak mengobati atau mendapatkan terapi yang tepat. Bukan hanya istilahnya yang berbeda, tetapi juga gejala yang ditimbulkannya.

Berikut adalah pengertian serta gejala dari empat jenis sifilis yang berbahaya.

1. Sifilis Primer

Sifilis primer adalah tahap pertama dari infeksi raja singa yang muncul sekitar 2-3 minggu setelah terinfeksi. Terkadang, kemunculan gejala memakan waktu hingga 3 bulan. Beberapa gejala sifilis primer yang lazim adalah sebagai berikut:

  • Munculnya chancre di tempat seseorang melakukan hubungan intim, seperti di bibir vagina, mulut, atau dubur.
  • Seiring kemunculan chancre, kelenjar getah bening dapat membesar dan terasa keras atau sakit saat pengidap menyentuhnya.
  • Penderita mengalami penurunan nafsu makan.

2. Sifilis Sekunder

Sifilis sekunder adalah tahap kedua yang terjadi apabila penderita tidak mengobati infeksi setelah tahap primer.

Biasanya, golongan sekunder terjadi beberapa pekan hingga bulan setelah infeksi awal. Gejala sifilis sekunder melibatkan penyebaran Treponema pallidum ke seluruh tubuh. Beberapa gejala dan tanda tahapan ini meliputi:

  • Terdapat ruam berwarna merah di bagian tubuh, biasanya muncul di telapak tangan dan kaki, serta tanpa rasa gatal.
  • Luka basah dan lecet di mulut, alat kelamin, atau rektum. Luka ini dapat menular jika terjadi kontak langsung.
  • Kelenjar getah bening di seluruh tubuh dapat berubah menjadi ukuran yang besar.
  • Beberapa pengidap akan kehilangan nafsu makan, demam, dan/atau kelelahan.
  • Skepala, nyeri otot dan sendi, sakit tenggorokan, dan penurunan berat badan.

Gejala tahap sekunder dapat muncul dan hilang dalam beberapa bulan atau bertahan selama beberapa tahun. Jadi, segera obati agar tidak berkembang ke tahap-tahap selanjutnya.

3. Sifilis Laten

Sifilis laten merupakan tahap ketiga infeksi sifilis yang terjadi setelah tahap primer dan sekunder. Pada tahap laten, bakteri masih bersemayam dalam tubuh, tetapi gejala yang tampak secara jelas, mungkin tidak muncul atau terlihat sangat minim.

Tahap laten dapat dibagi menjadi dua kategori: laten dini dan laten lanjut. Pada tahap laten dini, sifilis terjadi dalam dua tahun setelah infeksi awal. Orang yang berada pada tahap ini mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan dapat menularkan penyakit kepada orang lain.

Sementara itu, tahap laten lanjut ialah tahap yang berlangsung setelah dua tahun atau lebih dari infeksi pertama.

Pada tahap ini, gejala sifilis mungkin tidak muncul selama beberapa tahun. Namun, jika tidak diobati, sifilis dapat berkembang menjadi tahap sifilis tersier yang menyebabkan kerusakan jangka panjang.

4. Sifilis Tersier

Sifilis tersier termasuk dalam kategori penyakit menular seksual (raja singa) yang sangat berbahaya. Tahapan keempat ini terjadi ketika tidak ditangani selama mungkin. SIfilis jenis ini biasanya terjadi setelah beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade.

Patogen yang menyebabkan sifilis telah menyebar ke berbagai bagian tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan serius di organ-organ internal pada tahap ini. Beberapa gejala yang mungkin timbul adalah sebagai berikut:

  • Bulatan (gumma) yang muncul di kulit, tulang, atau jaringan lunak lainnya. Gumma tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
  • Pembuluh darah dan jantung dapat mengalami masalah, menyebabkan aneurisma (pelebaran abnormal pembuluh darah), penyakit katup jantung, atau gangguan pada sistem peredaran darah.
  • Infeksi yang terjadi di sistem saraf, bisa menyebabkan perubahan perilaku, gangguan koordinasi, masalah penglihatan, gangguan pendengaran,, Sulit berbicara, kelumpuhan, atau masalah kognitif.
  • Kerusakan tulang dan sendi bisa saja terjadi. Rusaknya tulang dan sendi akan menyebabkan rasa sakit, kelemahan, dan bahkan kelumpuhan.

Informasi yang membahas empat jenis sifilis telah Anda dapatkan. Penting untuk diingat bahwa penanganan sangat penting ketika Anda mengalami penyakit sifilis. Sebelum itu, lakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang baik dan benar.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berlokasi strategis, berstandar internasional, serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau.

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment