Dampak atau Efek Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Serius

Klinik Apollo, Jakarta – Apa efek sifilis yang tidak terobati? Ketahui informasi lebih lanjut dengan melakukan konsultasi dokter ahli.

Karena sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang penyebabnya oleh bakteri Treponema pallidum.

Infeksi ini dapat memengaruhi berbagai organ tubuh dan memiliki dampak serius jika tidak terobati.

Mari kita eksplorasi efek sifilis pada tubuh dan pentingnya penanganan dini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Tahapan pada Sifilis

img: klinikapollojakarta.com

Kenali beberapa tahapan dari sifilis dan dari tahapan ini terdapat gejala yang perlu Anda perhatikan.

Dengan Anda mengetahui tahapan dan gejalanya dapat memudahkan proses pengobatan selanjutnya.

Untuk itu, inilah tahapan beserta gejalanya yang perlu Anda waspadai:

1.Tahap awal atau gejala primer dan sekunder

• Gejala primer: sifilis pada tahap awal tandanya dengan chancre, yaitu luka terbuka di lokasi infeksi awal. Chancre biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat muncul di alat kelamin, anus, atau mulut.
• Gejala sekunder: jika tidak terobati, sifilis dapat berkembang menjadi tahap sekunder, dengan gejala seperti ruam kulit, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini dapat muncul beberapa minggu setelah chancre

2.Tahap laten atau tanpa gejala tertentu

Sifilis yang tidak terobati dapat memasuki tahap laten, di mana bakteri tetap dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala yang jelas.

Meskipun tanpa gejala, bakteri masih aktif dan dapat merusak organ internal.

3.Tahap tersier atau dampak serius pada organ dan jaringan

Jika sifilis terus berkembang tanpa pengobatan, dapat memasuki tahap tersier yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ dan jaringan.

Dampak tersier sifilis melibatkan organ vital seperti jantung, otak, mata, tulang, dan sistem saraf.

4.Dampak pada kehamilan dan janin

Sifilis dapat menular dari ibu ke janin selama kehamilan, menyebabkan komplikasi serius pada janin, seperti keguguran, kelahiran mati, atau kelahiran prematur.

Bayi yang terinfeksi sifilis dapat mengalami masalah kesehatan sepanjang hidupnya.

5.Efek psikologis dan emosional

Sifilis dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada seseorang.

Stigma terkait dengan penyakit menular seksual (PMS), bersama dengan gejala fisik, dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan.

Baca juga: Waspada Ciri Ciri Wanita Terkena Sipilis dan Bertindak Cepat

Pentingnya Pengobatan Dini dan Pencegahan di Klinik Apollo

Pengobatan sifilis pada tahap awal dengan pengobatan antibiotik, dapat menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah kerusakan jangka panjang.

Penting untuk mengobati pasangan seksual juga untuk mencegah penularan kembali (kekambuhan).

Selain itu kenali beberapa efek sifilis pada organ tertentu, seperti kerusakan pada:

• Jantung, sifilis dapat menyebabkan aneurisma aorta, yang dapat mengancam jiwa.
• Otak, meningitis, stroke, dan masalah neurologis lainnya dapat muncul pada tahap tersier.
• Mata, sifilis dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terobati.
• Tulang, sifilis dapat merusak tulang dan menyebabkan masalah seperti osteitis atau periostitis.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Praktik seksual yang aman, seperti penggunaan kondom (pengaman atau pelindung), dapat membantu mencegah penularan sifilis dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Pemeriksaan rutin dan tes sifilis pada ibu hamil juga merupakan langkah penting dalam pencegahan penularan ke bayi.

Sifilis dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai gejala, tahapan, dan pentingnya pengobatan dini sangat penting untuk mengelola sifilis dengan efektif dan mencegah komplikasi yang lebih parah.

Selalu lakukan konsultasi dengan dokter ahli di Klinik Apollo di nomor 081212306882.