Klinik Apollo, Jakarta – Kencing nanah atau istilah medisnya disebut sebagai gonore merupakan infeksi menular seksual yang bisa menyerang kelamin dan saluran kemih. Pengidap kencing nanah perlu diagnosis yang akurat untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengobatinya dengan tepat.

Ada berbagai pendekatan untuk mendeteksi kencing nanah dan dalam artikel ini akan dibahas mengenai metode diagnosis untuk infeksi seksual tersebut. Oleh karena itu, silakan simak pembahasan di bawah ini hingga tuntas.

Berbagai Metode Diagnosis untuk Penyakit Kencing Nanah

Kencing nanah dapat menyebabkan berbagai komplikasi gonore yang serius jika orang yang terinfeksi tidak mengobatinya. 

Serangkaian kondisi karena Neisseria gonorrhoeae, bakteri kencing nanah yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan, di antaranya infertilitas, kerusakan organ reproduktif, dan penyebaran gonore ke sistem saraf yang menyebabkan meningitis. 

Oleh karena itu, diagnosis sejak dini sangat penting untuk menghindari penyebaran infeksi dan mengobatinya dengan tepat. 

Berikut ini adalah beberapa metode diagnosis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kencing nanah:

  • Tes urinologi: Ini merupakan penerapan yang paling umum untuk mendiagnosis kencing nanah. Selain itu, dokter dapat menggunakan tes ini untuk mendeteksi infeksi di bagian tubuh lainnya yang terkena dampak kencing nanah. Misalnya, kerongkongan dan rektum.
  • Tes pencitraan: umumnya, dokter menggunakan metode diagnosis ini untuk mendeteksi infeksi kencing nanah yang telah menyebar ke organ-organ tubuh yang lebih dalam. Jenis tesnya meliputi CT scan dan MRI. Penerapan tes ini biasanya berjalan ketika infeksi telah menyebar ke organ-organ di luar sistem genital.
  • Analisis DNA: dengan analisis DNA, dokter akan lebih mudah dalam DNA bakteri yang terkandung di sampel darah atau urine pasien.
  • Pemeriksaan swab: ahli penyakit kelamin akan menggunakan swab untuk mengambil sampel cairan dari uretra, leher rahim, atau bagian tubuh lain yang terinfeksi. Kemudian, dokter mengkaji hasil swab ini lebih dalam di laboratorium agar keberadaan bakteri kencing nanah terdeteksi.
  • Tes darah: dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri kencing nanah dalam darah–bisa membantu mengidentifikasi riwayat penyakit menular seksual pasien, termasuk gonore.

Setelah pemeriksaan dengan diagnosis, mungkin dokter akan memberikan obat gonore berjenis antibiotik kepada pasien.

Perlu diketahui bahwa penyakit kencing nanah ini bisa sembuh dalam waktu 10 sampai dengan 14 hari dengan obat dokter. Akan tetapi, Anda perlu melaksanakan pengujian medis ulang untuk memastikan kesembuhan. Jangan lupakan juga untuk berkonsultasi secara rutin dengan dokter agar terhindar dari infeksi berulang.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment