Klinik Apollo, Jakarta – Disfungsi ereksi adalah permasalahan yang terjadi di organ reproduksi laki-laki. Masalah tersebut biasanya terjadi saat pria mendapatkan rangsangan seksual.
Peluang terkena disfungsi ereksi cenderung meningkat dan sejalan dengan pertambahan usia sekalipun faktor usia sendiri bukanlah pemicu utama terjadinya kondisi ini.
Sebaliknya, faktor yang lebih mendasar menjadi penyebabnya. Beberapa kondisi medis tertentu seperti cedera dan dampak lingkungan luar juga bisa ikut berperan dalam memicu hal ini.
Dalam artikel ini, kami membahas tentang disfungsi ereksi yang meliputi pengertian, penyebab, dan obatnya. Bagaimana informasi selengkapnya? Mari, simak di sini.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa Pengertian dari Disfungsi Ereksi?
Disfungsi ereksi adalah keadaan yang membuat para pria tidak mendapatkan atau mempertahankan penegangan dalam waktu yang lama.
Ketahuilah bahwa permasalahan medis ini bukan hanya disebabkan oleh faktor psikologis saja, melainkan beberapa kebiasaan lain.
Beberapa rutinitas itu, seperti merokok, minum-minuman beralkohol, mengonsumsi narkotika, pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko dari kondisi tersebut.
Permasalahan yang laki-laki alami ini juga disebut sebagai impotensi, lemah syahwat, atau lemah zakar.
Meskipun umum, keluhan yang satu ini merupakan kasus yang serius. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengabaikan lemah zakar. Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalaminya.
Baca Juga: Mengatasi Disfungsi Ereksi di Dokter Spesialis Andrologi Jakarta
Pahami Penyebab Disfungsi Ereksi
Apa penyebab disfungsi ereksi? Berikut adalah berbagai faktor dari segi penyakit, selain psikologis dan juga kebiasaan yang telah disebutkan:
- Memiliki tekanan darah yang tinggi;
- Mengalami penyempitan arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah;
- Kelainan fungsi ginjal atau gagal ginjal;
- Menderita penyakit jantung;
- Kegemukan atau kelebihan berat badan (obesitas);
- Terkena sirosis hati, organ hati yang dipenuhi jaringan parut;
- Hemokromatosis atau kondisi penumpukan zat besi berlebihan dalam tubuh;
- Gangguan autoimun yang memengaruhi kulit dan organ dalam;
- Mengalami penyakit paru obstruktif kronis;
- Memiliki gangguan tidur atau kurang beristirahat saat malam;
- Terkena sindrom metabolik, yakni gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan;
- Menderita penyakit kencing manis;
- Memiliki hormon, bisa banyak atau sedikit (ketidak seimbangan hormon); dan
- Selangkangan atau otot-otot yang cedera.
Sementara itu, faktor psikologis yang dapat menyebabkan adanya disfungsi ereksi, yakni depresi, stres, kehilangan istri (widower syndrome), atau merasakan trauma psikologis yang berkaitan dengan aktivitas seks.
Apa saja yang Pria Rasakan saat Lemah Zakar?
Seorang penderita lemah zakar, selain ketidakmampuan untuk mempertahankan alat kelamin yang menegang, ia mungkin dapat mengalami ereksi. Namun, terjadi ketika ia tidak menginginkannya.
Karena tidak dapat memuaskan pasangan, penderita dapat mengalami depresi atau merasa rendah diri. Emosional tersebut dapat membuat problem kesehatan ini menjadi lebih buruk.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Bagaimana Cara Mendiagnosis Kasus Ini?
Diagnosis didasarkan pada manifestasi atau tanda-tandanya. Evaluasi fisik dilaksanakan untuk mengidentifikasi perubahan dalam ciri-ciri seksual pria.
Identifikasi yang dilakukan pada tanda-tanda seksual lelaki ini, antara lain perubahan estis, dimensi penis, modifikasi pada rambut, nada suara, serta kondisi kulit.
Untuk memisahkan antara asal fisik dan psikologis, dapat mengacu pada ereksi tidur yang umumnya terjadi pada waktu pagi.
Apabila penis masih bereaksi ketika pagi, ini mengindikasikan adanya isu psikologis dalam impotensi.
Akar penyebab lemah zakar lebih berkaitan dengan masalah fisik jika morning erection tidak terjadi.
Untuk mengevaluasi kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan, dokter dapat mengukur tekanan darah pada ekstremitas bawah.
Adapun pemeriksaan untuk mendiagnosis disfungsi ereksi, yaitu tes darah lengkap, pengajuan glukosa darah untuk penyakit kencing manis, pengukuran kadar, pengukuran kadar Thyroid Stimulating Hormone, dan USG.
Baca juga : Konsultasi dengan dokter ahli mengenai biaya operasi labiaplasty di Jakarta
Apa Obat yang Dapat Menyembuhkan Penderita Disfungsi Ereksi?
Setelah dokter mengatasi penyebabnya, biasanya gejala akan mereda. Jika memungkinkan, dokter akan memberikan panduan mengenai pengobatan yang sesuai bagi pasien.
Dokter dapat memberikan obat disfungsi ereksi. Obat-obatan tertentu yang dokter berikan untuk menangani pasien. Kalau tidak dapat menggunakan obat oral, dokter dapat merekomendasikan perawatan alternatif.
Beberapa alternatif termasuk alat bantu mekanis, seperti pompa penis atau implan penis. Dokter akan memberikan penjelasan mengenai penggunaan perangkat-perangkat ini.
Jika sudah sembuh dari gangguan yang dapat melemahkan hasrat seks ini, sebaiknya ubah kebiasaan lama menjadi kultur yang baik. Misalnya, berhenti merokok dan menjaga berat badan.
Nah, itulah pembahasan mengenai disfungsi ereksi yang mencakup pengertian, penyebab, dan obatnya. Jika membutuhkan bantuan medis untuk masalah ini, Anda bisa mengatasinya di Klinik Apollo.