Klinik Apollo, Jakarta – Ereksi yang hilang tiba-tiba saat berhubungan perlu mendapatkan perhatian medis karena dapat menjadi peringatan akan kondisi yang serius, seperti gangguan prostat, kencing manis, dan penyakit jantung.

Penis yang tidak bisa menegang dan mengeras ini disebut juga sebagai disfungsi ereksi (DE) atau impotensi. DE memang tidak berbahaya, tetapi banyak penderita yang mengalami ketidakpuasan secara seksual.

Periksakan diri Anda untuk mendeteksi penyebab ereksi yang hilang secara tiba-tiba dan mengobati kondisi tersebut. Dengan mengatasi masalah ini, pengidap tercegah dari stres, kemandulan, dll.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Penyebab Ereksi yang Hilang Tiba-Tiba?

Penyebab ereksi yang hilang tiba-tiba terbagi menjadi tiga jenis, yaitu organik, psikogenik, dan gabungan antar-keduanya.

Penyebab organik dari disfungsi ereksi adalah gangguan yang terjadi di saraf dan pembuluh darah. Psikogenik yang berarti ketidakmampuan ereksi akibat faktor psikologis. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Penyebab Organik

Penyebab organik dari ereksi yang menghilang secara tiba-tiba adalah sebagai berikut:

  • Penyakit jantung: masalah jantung, seperti pengerasan arteri (aterosklerosis) dapat menghambat aliran darah ke alat kelamin laki-laki yang diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.
  • Tekanan darah tinggi: tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak dapat dikontrol bisa merusak pembuluh darah. Akibatnya, pengidap tidak mampu mempertahankan ereksi.
  • Penyakit kencing manis: kencing manis (diabetes) dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang dapat mengganggu respons seksual.
  • Gangguan hormonal: hormon yang tidak memiliki keseimbangan, terlebih kadar testosteron yang rendah, dapat memengaruhi fungsi ereksi.
  • Obesitas: obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi karena aliran darah dan hormon terpengaruh oleh kondisi tersebut.
  • Penyakit neurologis: kondisi-kondisi medis, seperti parkinson, sclerosis multipel, dan cedera tulang belakang dapat merusak sistem saraf yang mengendalikan ereksi.
  • Efek samping obat-obatan: obat antidepresan, obat tekanan darah, dan obat-obatan tertentu, dapat mengakibatkan DE sebagai efek samping.
  • Umur: kemampuan ereksi dapat berkurang seiring pertambahan umur seseorang.
  • Arteri yang tersumbat: masalah pembuluh darah seperti penyumbatan arteri (aterosklerosis) dapat menghambat aliran darah ke organ intim pria.
  • Cedera dan operasi: cedera penis atau panggul, serta beberapa jenis operasi panggul, dapat memengaruhi fungsi ereksi.
  • Radioterapi: radioterapi untuk kanker (panggul atau prostat) dapat merusak jaringan penis dan mengakibatkan DE.
  • Pemakai obat-obatan dan alkohol: alkohol atau obat-obatan bisa memengaruhi fungsi seksual.
  • Penyakit ginjal: ginjal yang terkena penyakit dapat menyebabkan perubahan hormon dan gangguan ereksi.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

2. Penyebab Psikogenik

Berikut merupakan sejumlah penyebab psikogenik dari ereksi yang hilang secara mendadak:

  • Tegang saat berhubungan seksual: kecemasan mengenai kapabilitas seksual atau keberhasilan di ranjang bisa mengganggu kapasitas untuk mencapai dan menjaga ereksi.
  • Emotif: masalah pekerjaan, keuangan, hubungan, atau situasi dalam kehidupan dapat merupakan aspek-aspek yang bersifat emotif. Hal ini bisa menimbulkan stres, kemudian mengganggu fungsi seksual dan kehilangan kemampuan ereksi.
  • Depresi: depresi bisa menghasilkan penurunan dorongan seksual dan mempengaruhi respons seksual.
  • Rasa cemas yang berlebihan: kecemasan umum atau kecemasan sosial dapat memengaruhi performa seksual dan menyebabkan disfungsi ereksi.
  • Kurang percaya diri: rasa kurang percaya diri atau persepsi negatif terhadap penampilan tubuh berpengaruh terhadap kesejahteraan emosional dan fungsi yang berkaitan dengan seksualitas.
  • Kesulitan dalam hubungan: masalah dalam hubungan, ketegangan, atau ketidakharmonisan dengan pasangan dapat memengaruhi ereksi.
  • Ketergantungan pada pornografi: tidak bisa lepas dari materi pornografi atau konsumsi yang berlebihan bisa memengaruhi respons seksual dan berakhir pada sulitnya ereksi.

3. Penyebab Gabungan

Kondisi klinis pada pria ini juga dapat terjadi karena gabungan dari faktor organik dan psikogenik.

Tidak menutup kemungkinan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu masalah disfungsi ereksi.

Pengobatan Ereksi yang Hilang Tiba-Tiba

Disfungsi ereksi yang terjadi secara tiba-tiba dapat diobati dengan berbagai metode penanganan. Mulai dari memperbaiki pola hidup, obat-obatan, hingga dilakukan terapi.

Berikut pengobatan ereksi hilang tiba-tiba yang bisa dilakukan ahli medis:

  • Meresepkan obat: Anda bisa mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter. Konsultasi dan periksa kesehatan untuk mendapatkannya.
  • Terapi: terapi psikologis dapat diperuntukkan untuk pengidap DE yang disebabkan kecemasan, stres, atau emosional lainnya. Terapi ini meliputi terapi kognitif, perilaku kognitif, atau pasangan.
  • Pemberian hormon: menyuntikkan hormon testosteron kepada orang yang mengalami gangguan ereksi. Biasanya, perawatan ini untuk orang yang mengalami andropause.

Apabila Anda mengalami kehilangan dan kesulitan ereksi secara tiba-tiba, lakukan penanganan segera. Kunjungi dokter yang terpercaya. Ini juga berlaku untuk Anda yang kekurangan ereksi pada pagi hari.

Baca Juga: Disfungsi Ereksi Sembuh Sendiri, Apakah Benar? Ketahui Faktanya

Konsultasi Masalah Ereksi yang Hilang Tiba-Tiba di Klinik Apollo

Ereksi yang normal memiliki waktu sekitar 5,4 menit, sedangkan orang yang kehilangan kemampuan ini tentu durasinya kurang dari masa tersebut.

Jika Anda tidak dapat mengalami ereksi atau mempertahankannya, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan. Itu sangat penting agar Anda tidak mengalami keretakan hubungan dan stres.

Apollo yang merupakan Klinik Kelamin Jakarta memiliki dokter berpengalaman dalam mengatasi masalah kelamin dan penyakit menular seksual.

Konsultasikan dengan Dokter Klinik Apollo mengenai ereksi yang hilang tiba-tiba. Pelayanan diskusi medis kami tidak dipungut biaya dan berlangsung 24 jam secara online. Konsultasi segera!

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment