Klinik Apollo, Jakarta – Apa pengertian erosi serviks? Erosi serviks adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dapat memengaruhi wanita, terutama yang telah memasuki usia reproduksi.

Kondisi ini melibatkan pengelupasan atau luka pada lapisan luar serviks (leher rahim) yang berhubungan langsung dengan vagina.

Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang parah, erosi serviks bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian wanita. Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisi ini secara mendalam.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Erosi Serviks

Penyebab pasti erosi serviks belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor berikut diduga memainkan peran dalam terjadinya kondisi ini:

  • Hormonal

Perubahan hormon, terutama pada masa pubertas, kehamilan dan menopause dapat menyebabkan perubahan pada jaringan serviks dan memicu terjadinya erosi serviks.

  • Trauma atau cedera

Beberapa tindakan medis seperti pemasangan alat kontrasepsi, penggunaan tampon atau hubungan seksual yang kasar dapat menyebabkan iritasi dan luka pada serviks.

  • Infeksi

Infeksi menular seksual (IMS) seperti human papilloma virus (HPV) dan herpes simplex virus (HSV) dapat berkontribusi pada perkembangan erosi serviks.

  • Penggunaan pil KB

Meskipun tidak semua kasus, beberapa wanita melaporkan adanya korelasi antara penggunaan pil kontrasepsi oral (pil KB) dan risiko erosi serviks.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gejala Erosi Serviks

Erosi serviks seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga beberapa wanita mungkin tidak menyadari adanya kondisi ini. Namun, beberapa tanda dan gejala berikut dapat muncul:

  • Pendarahan

Pendarahan ringan atau bercak di luar siklus menstruasi, terutama setelah hubungan seksual atau pemasangan alat kontrasepsi adalah salah satu gejala yang umum.

  • Keputihan

Perubahan pola keputihan, terutama keputihan yang berlebihan atau berwarna kekuningan, bisa menjadi tanda erosi serviks.

  • Nyeri panggul

Beberapa wanita dapat mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di bagian panggul.

  • Nyeri saat berhubungan seksual

Hubungan seksual yang menyakitkan atau terasa tidak nyaman dapat menjadi indikasi adanya erosi serviks.

Baca juga : Penyebab, gejala erosi serviks dan pengobatannya

Pengobatan Erosi Serviks

Meskipun erosi serviks tidak selalu memerlukan pengobatan khusus, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah kemungkinan komplikasi:

  • Pemeriksaan rutin

Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter ahli sangat penting untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini dan mencegah perkembangannya.

  • Obat-obatan

Dokter ahli dapat meresepkan krim atau obat-obatan topikal untuk meredakan gejala seperti peradangan atau nyeri.

  • Kauterisasi

Dalam kasus yang lebih parah, prosedur kauterisasi menggunakan energi listrik atau laser dapat digunakan untuk membakar dan menghancurkan jaringan yang mengalami perubahan.

  • Penghindaran iritasi

Hindari penggunaan tampon, produk pembersih vagina beraroma atau bahan kimia yang berpotensi menyebabkan iritasi pada serviks.

  • Vaksinasi HPV

Jika adanya kaitan dengan infeksi HPV, vaksinasi HPV dapat direkomendasikan untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Penting untuk dicatat bahwa pilihan pengobatan tergantung pada kondisi seseorang dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang tepat.

Selain itu, menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan dengan mengikuti gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin akan membantu dalam pencegahan dan pengelolaan erosi serviks.

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment