Klinik Apollo – Apa penyebab fimosis pada anak? Fimosis artinya adalah ketidakmampuan untuk menarik kembali kulit khatan (kulup atau preputium) yang menutupi kepala penis.
Fimosis dapat muncul sebagai cincin yang ketat di sekitar ujung penis, mencegah retraksi penuh.
Untuk lebih jelasnya, Klinik Apollo akan menjelaskannya pada artikel di bawah ini.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Faktor Penyebab Fimosis Pada Anak
Fimosis yang terjadi pada anak bisa disebabkan oleh adhesi alami, infeksi, atau peradangan. Untuk jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu fisiologis dan patologis.
Adapun penjelasan dari fimosis fisiologis dan patologis adalah sebagai berikut.
-
Fimosis Fisiologis
Fimosis fisologis mengacu pada pelepasan kulit yang belum sempurna. Seiring umur yang bertambah, kulit akan terbuka.
Fimosis yang muncul secara fisik ini terjadi pada bayi atau pada anak yang tidak melakukan sunat.
Biasanya, akan sembuh saat mereka menginjak usia sekitar usia 5 hingga usia 7 tahun atau lebih.
-
Fimosis Patologis
Fimosis patologis terjadi karena jaringan parut, infeksi, atau peradangan.
Retraksi kulup yang kuat dapat menyebabkan perdarahan, jaringan parut, dan trauma psikologis bagi anak dan orang tua.
Jika ada pembengkakan kulup saat buang air kecil, kesulitan buang air kecil atau infeksi, segera langsungkan pengobatan.
Cara Mengatasi Fimosis Pada Anak
Pengobatan untuk fimosis bervariasi tergantung pada anak dan tingkat keparahan fimosis.
Dokter dapat merekomendasikan pengobatan steroid topikal untuk anak-anak dengan fimosis. Ini adalah pengobatan yang terbukti.
Pengobatan ini berguna untuk melembutkan kulup yang kencang di sekitar penis sehingga kulup dapat ditarik kembali dengan mudah.
Sementara itu, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter merekomendasikan sunat karena pengobatan steroid yang gagal, fimosis patologis, paraphimosis, ISK berulang, atau balanoposthitis parah dan berulang.
Perawatan Untuk Pria yang Tidak Sunat
Tidak ada perawatan khusus untuk kulup pada masa bayi. Kulit tidak boleh asal tarik secara paksa. Jadi, pencabutan harus dilakukan dengan lemah lembut.
Dalam beberapa tahun pertama, retraksi lembut dengan pembersihan di bawah kulup sudah cukup selama penggantian popok atau mandi.
Hal tersebut menghasilkan retraksi progresif dari waktu ke waktu. Pasca-retraksi, kulup harus ditarik ke belakang melewati kepala penis dan kembali ke posisi normal.
Setelah anak tumbuh besar, ia dapat menarik kulup sepenuhnya, mengeringkan, dan membersihkan bagian tersebut sebagai bentuk menjaga kebersihan kelamin.
Komplikasi Fimosis
Fimosis yang dialami anak-anak dapat menimbulkan komplikasi. Berikut berbagai komplikasinya.
- Pembengkakan pada kepala penis (balanitis).
- Kulup yang tidak tertarik ke belakang.
- Retensi urine yang mengganggu.
- Sulit buang air kecil.
- Masalah seksual.
- Terganggu saat tidur.
- Tidak nyaman saat makan.
- Kesulitan dalam berinteraksi sosial.
Baca Juga: Fimosis Setelah Sunat, Apakah Berbahaya?
Alami Fimosis? Konsultasi Dulu di Klinik Apollo, Gratis
Klinik Apollo adalah klinik yang sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya. Kami selalu memprioritaskan pasien dalam pelayanan kami.
Kalau Anda mengalami fimosis dengan tanda berupa kulit yang tidak tertarik, jangan diam saja. Kunjungi Apollo agar mempetoleh pemeriksaan.
Kami akan memberikan penawaran istimewa berupa pengobatan yang bisa didapat dengan biaya terjangkau. Masih kurang? Konsultasi online saja dulu dengan kami, gratis!
Tunggu apa lagi? Hubungi 081212306882 (WhatsApp) atau kunjungi kontak kami untuk informasi lebih lanjut.