Klinik Apollo, Jakarta – Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, trikomoniasis pada pria juga dapat terjadi.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang trikomoniasis pada pria, termasuk penyebab, gejala yang mungkin muncul, cara mendiagnosis dan pengobatan yang efektif.

Trikomoniasis menyebar melalui hubungan seksual dengan pasangan seksual yang terinfeksi. Parasit Trichomonas vaginalis biasanya menyerang saluran kemih dan saluran reproduksi pria.

Selama hubungan seksual, parasit dapat pindah dari satu pasangan seksual ke pasangan seksual lainnya, termasuk dari wanita ke pria atau dari pria ke wanita.

Baca juga : Halau penularan, begini pencegahan trikomoniasis yang efektif

Gejala Trikomoniasis pada Pria

Trikomoniasis pada pria bisa tanpa gejala, sehingga beberapa pria mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Namun, jika gejala muncul, berikut beberapa yang mungkin Anda alami:

  • Lendir berwarna putih pada penis

Pria dengan trikomoniasis dapat mengalami adanya lendir dari penis yang berwarna putih atau abu-abu dengan bau yang tidak sedap.

  • Rasa terbakar atau gatal

Beberapa pria dapat merasakan rasa terbakar atau gatal di sekitar saluran kemih atau kepala penis.

  • Nyeri atau ketidaknyamanan

Infeksi trikomoniasis dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan saat kencing atau ejakulasi.

  • Pembengkakan pada penis

Meskipun jarang, pada beberapa kasus trikomoniasis dapat menyebabkan pembengkakan pada penis.

Perlu Anda ingat bahwa beberapa gejala ini juga penyebabnya oleh penyakit menular seksual (PMS) lainnya atau masalah kesehatan lainnya, oleh karena itu, diagnosis yang tepat dari tenaga medis berpengalaman sangat penting.

Diagnosa dan Pengobatan Trikomoniasis

Penting untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala atau kecurigaan terkena trikomoniasis.

Dokter ahli akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memeriksa sampel keputihan dari penis untuk mendeteksi adanya parasit Trichomonas vaginalis.

Tes lain yang dapat Anda gunakan termasuk tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau tes kultur.

Trikomoniasis dapat sembuh dengan obat-obatan antimikroba yang dokter ahli resepkan. Biasanya, obat-obatan antiprotozoa diberikan dalam bentuk pil yang dikonsumsi selama beberapa hari.

Penting untuk mengikuti seluruh jadwal pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter ahli, bahkan jika gejala sudah mereda.

Selain itu, penting untuk memberitahukan pasangan seksual Anda tentang infeksi ini sehingga mereka juga dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan jika perlu, untuk mencegah penularan kembali atau menjadi sumber infeksi pada orang lain.

Pencegahan Trikomoniasis

Trikomoniasis dapat Anda cegah dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Gunakan kondom (pengaman)

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko terkena trikomoniasis dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

  • Setia pada satu pasangan seksual

Menjaga hubungan seksual yang monogami dengan pasangan seksual yang terbukti bebas infeksi dapat membantu mencegah penularan.

  • Tes rutin

Jika Anda aktif secara seksual, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan tes penyakit menular seksual (PMS) dapat membantu mendeteksi infeksi sejak dini dan menghindari komplikasi.

Pria yang terinfeksi mungkin mengalami keputihan, rasa terbakar atau gatal, nyeri atau pembengkakan pada penis.

Jika Anda mengalami gejala atau kecurigaan terkena trikomoniasis segera konsultasikan dengan dokter ahli untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif.

Selalu jaga kebersihan seksual dan hindari berhubungan seksual tanpa kondom (pengaman) dengan pasangan seksual yang tidak Anda ketahui status kesehatannya.

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari infeksi dan memastikan kesehatan seksual yang baik.

>>>KONSULTASI ONLINE GRATIS DISINI<<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.

Leave A Comment