Penting untuk memahami gejala servisitis agar Anda bisa menanganinya andai mengalami radang serviks. Pasalnya, apabila penyakit tersebut menginfeksi dan Anda tidak menerapkan pengobatan, infeksi bisa menyebar ke rongga perut. 

Akibatnya, kondisi kesuburan pengidap terganggu, sedangkan masalah janin terjadi pada ibu hamil yang menderita servisitis di rongga perut. Servisitis dapat terjadi secara mendadak (akut) atau berkembang perlahan dalam waktu tertentu (kronis) sehingga menimbulkan indikasi terhadap penderitanya. 

Berikut merupakan pembahasan mengenai gejala servisitis yang perlu Anda ketahui agar penanganan terlaksana dengan segera saat mengalaminya. Hal itu diterapkan demi menghindari serangkaian komplikasi yang berbahaya.

Serangkaian Gejala Servisitis

Servisitis adalah peradangan pada serviks, organ yang terletak paling bawah dari rahim yang terhubung dengan vagina. Selayaknya jaringan lain, serviks juga dapat mengalami radang akibat infeksi, alergi atau iritasi.

Wanita yang mengalami peradangan serviks karena infeksi yang menggerogoti bagian itu, maka infeksi menular seksual mungkin menjadi pemicu terjadinya radang serviks. Kondisi ini dapat memberikan gejala servisitis kepada wanita berusia berapa pun. Namun, lebih sering terjadi pada perempuan berusia 25 tahun.

Para wanita harus menjaga kebiasaan seksual yang sehat agar tidak terkena servisitis. Sebab, berbagai virus atau bakteri umumnya menularkan infeksi melalui hubungan intim. Infeksi yang menyebar lewat kontak seksual, yaitu gonore, klamidia, herpes kelamin, mycoplasma genitalium, dan trikomoniasis.

Pengidap hanya bisa mengetahui gejala servisitis yang berupa:

  • Adanya kotoran kuning atau hijau akibat keputihan;
  • Mengalami perdarahan ringan, kotoran organ intim berwarna merah muda atau kecoklatan; 
  • Terasa sakit di area vagina; dan
  • Merasakan perih atau nyeri ketika berhubungan seksual dengan pasangan.

Penderita bisa merasakan sakit di panggul ketika servisitis menimbulkan gonore atau klamidia, kemudian menyebar ke tuba falopi. Sementara itu, bakteri penyebab herpes genital hanya mengakibatkan peradangan di kulit luar bagian intim wanita tanpa memicu infeksi kelenjar serviks.

Komplikasi  

Masalah kesehatan lain atau komplikasi dipicu oleh gejala servisitis yang tidak diobati. Adapun komplikasi yang muncul adalah sebagai berikut:

  • Mengalami radang panggul;
  • Infeksi melebar ke rahim dan saluran indung telur;
  • Mengalami gangguan kesuburan; dan
  • Peningkatan risiko penularan.

Pengidap harus segera melakukan upaya untuk menangani penyakit tersebut . Jadi, hubungi pihak pelayanan kesehatan, melakukan konsultasi, dan pengobatan. Dokter mungkin akan memberikan beberapa obat, antara lain antibiotik, antijamur, dan antivirus. 

Resep obat akan dibuat dan diberikan untuk dikonsumsi pasien agar gejala atau penyakit servisitis hilang dengan segera, tetapi jenisnya tergantung dari penyebab timbulnya radang serviks. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi obat tanpa pengawasan dokter.

Lakukan Pemeriksaan Bertahap di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis dengan standar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Gejala servisitis dapat ditinjau di Klinik Apollo. Kami akan menangani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat dengan gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment