Apa sajakah gejala sifilis yang menyertai pengidap? Gejala dari penyakit sifilis terbagi atas beberapa tahap, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing dari tahapan tersebut mempunyai dampak yang berbeda.

Treponema pallidum merupakan bakteri yang memicu sifilis dan dapat menimbulkan berbagai indikasi pada penderitanya. Penyakit menular seksual yang satu ini tergolong berbahaya, apalagi jenis tersier yang dapat mengancam nyawa pengidapnya.

Oleh karena itu, demi mengantisipasi adanya penyakit ini, mari ketahui bermacam gejala sifilis serta informasi yang berkaitan lainnya. Berikut pembahasannya.

Gejala Sifilis Berdasarkan Tingkatannya

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang menjangkit manusia melalui hubungan seksual oral, genital, maupun anus. Infeksi ini termasuk yang tidak pandang bulu karena pria dan wanita dari segala usia bisa tertular bakterinya.

Terlebih, penyakit yang disebut sebagai raja singa ini akan lebih mudah menginfeksi para pelaku seksual yang sering berganti-ganti pasangan, tidak setia dengan satu pasangan, dan berprofesi sebagai pekerja seks.

Selain itu, wanita hamil yang terinfeksi penyakit tersebut juga dapat menularkan infeksi kepada bayinya selama belum melaksanakan penanganan. 

Bila itu terjadi, gejala sifilis akan muncul. Akan tetapi, gejala sifilis yang menyertai pengidap akan berbeda, tergantung tingkatan atau tahapnya. Berikut ini adalah indikasi sifilis primer, sekunder, laten, dan tersier.

Sifilis Primer

Tahapan awal atau primer merupakan tingkatan sifilis pertama yang menimbulkan luka atau lesi. Biasanya, pengidap akan memiliki satu lesi yang muncul di organ genital. Selain itu, luka pun dapat muncul di area mulut.

Setelah 10 hingga 90 hari terkena pemicu sifilis, pengidapnya akan mengalami luka yang tidak menimbulkan nyeri. Benjolan di area inguinal akibat pembengkakan kelenjar getah bening, mungkin akan muncul. 

Gejala infeksi mungkin akan hilang dalam 3 hingga 6 minggu. Namun, bukan berarti sembuh. Apabila tidak melakukan penanganan, kondisi ini akan berkembang ke tingkat sekunder.

Sifilis Sekunder

Tahap ini muncul akibat penderita primer yang tidak menyelesaikan, bahkan tidak menerapkan pengobatan. Sifilis ini mengakibatkan ruam yang berwarna merah dan timbul di bagian tubuh tertentu (telapak kaki dan tangan).

Radang tenggorokan, demam, nafsu makan menurun, dan munculnya kutil kemaluan akan menyertai pengidap, selain ruam yang timbul di telapak tangan dan kaki. Meskipun dapat hilang tanpa pengobatan,  gejala sifilis golongan ini bisa muncul berulang.

Sifilis Laten

Lesi akibat infeksi dapat hilang dan tidak meninggalkan bekas, padahal situasi ini merupakan tanda bahwa penyakit raja singa telah masuk ke tahap laten. 

Penderitanya seolah sembuh dan tidak merasakan gejala. Namun, infeksi bakteri akan tetap ada dalam tubuh manusia. Selain itu, penularan kepada orang lain masih bisa terjadi. Kondisi akan semakin berbahaya jika pengidap tidak mengobati kondisi tersebut.

Sifilis Tersier

Tahapan paling berbahaya sekaligus mengancam nyawa, sifilis tersier, mampu memberikan dampak bagi organ tubuh lain, di antaranya kelumpuhan, mata tidak dapat melihat, demensia, pendengaran terganggu, hingga kematian.

Atasi Gejala Sifilis di Klinik Apollo

klinik kelamin jakarta

Img: klinikapollojakarta.com

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis dengan standar internasional serta memiliki perlengkapan terbaru dan modern.

Anda bisa mengatasi berbagai indikasi negatif akibat sifilis di Klinik Apollo. Penanganannya begitu cepat, tepat, dan profesional.

Dokter dan staf medis akan menangani secara langsung. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat dengan gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin. 

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment