Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis primer adalah salah satu tahap awal dari penyakit raja singa yang perlu diwaspadai.

Semua orang dari segala usia harus berhati-hati dengan penyakit kelamin ini, terutama individu yang aktif berhubungan seksual karena tanda yang muncul benar-benar memiliki ciri khas.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang sifilis primer. Dengan membaca artikel ini, Anda akan mendapatkan wawasan baru yang bermanfaat. Berikut pembahasannya.

Apa yang Menyebabkan Sifilis?

Treponema pallidum adalah penyebab dari penyakit sifilis yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui hubungan seksual vagina, lubang anus, dan mulut.

Mengenai penularan sifilis, penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis primer, sekunder, atau tersier pada penderita.

Tidak hanya demikian sifilis juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya selama kehamilan atau persalinan (sifilis kongenital).

Individu yang terlibat dalam hubungan intim yang tidak sehat dapat meningkatkan potensi bakteri untuk menginfeksinya.

Selain itu, penggunaan narkoba yang melibatkan penggunaan jarum dan alat suntik yang tidak steril dapat meningkatkan risiko infeksi sifilis jika jarum tersebut sudah terkontaminasi.

Baca Juga: Disebabkan oleh Bakteri, Inilah Serba-serbi Penyakit Sifilis

Gejala Penyakit Sifilis Tahap Primer

Penyakit sifilis primer dapat dikenali melalui gejala berupa timbulnya ulkus pada organ reproduksi, anus, bibir, dan mulut.

Munculnya luka ini terjadi dalam rentang waktu 10 hingga 90 hari setelah bakteri Treponema pallidum memasuki tubuh.

Gejala sipilis ringan yang muncul di tempat yang terinfeksi, umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Selain luka, terkadang juga dapat terlihat pembengkakan kelenjar getah bening.

Pembengkakan kelenjar getah bening ini dapat menyerang area selangkangan. Hal ini menandakan adanya respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi sifilis.

Tanda-Tanda pada Tahap Lain

Selain primer, penyakit raja singa juga memiliki tahap lain, yakni sekunder, laten, dan tersier. Ketiga tahapan tersebut dapat mendominasi penderita dengan gejala yang beraneka ragam.

Pada sifilis laten, mungkin pengidap tidak merasakan gejala. Meskipun tidak menunjukkan gejala, bakteri Treponema pallidum tetap bertahan dalam tubuh dan dapat menular kepada orang lain.

Dengan muncul secara bertahap yang dimulai dari primer, sekunder, laten, dan kemudian tersier, pengidap harus mengobatinya dengan cepat.

Jika tidak, gejala-gejala sifilis tahap lanjut berikut ini akan membuat penderita tidak nyaman:

  • Muncul ruam kulit yang umumnya tidak terasa gatal.
  • Demam, kelelahan, penurunan berat badan, nyeri otot dan sendi.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Pembentukan benjolan keras (gumma).
  • Kelainan sistem saraf.
  • Gangguan jantung yang parah.
  • Masalah mata dan telinga yang mengganggu penglihatan dan pendengaran.

Apakah Sifilis Primer Bisa Sembuh Sendiri?

Durasi penyembuhan sifilis primer, biasanya berkisar antara 3 hingga 6 pekan. Jika tidak diobati sejak awal, luka yang hilang akan menunjukkan bahwa infeksi telah berkembang ke tahap selanjutnya.

Oleh karena itu, penderita harus segera mengunjungi dokter pada tahap ini karena masih teratasi dengan penggunaan obat tertentu.

Pengobatan sangat berguna untuk mencegah perkembangan sifilis ke tahap yang lebih parah, tentunya dengan penawar medis yang efisien.

Pengobatan untuk Pengidap Sifilis Primer

Terapkan pengobatan ketika mengalami sifilis sejak infeksi pertama karena dapat meningkatkan potensi untuk pulih dari penyakit menular seksual ini.

Dokter mendiagnosis penderita dengan tes darah atau tes cairan tubuh yang berasal dari luka. Setelahnya, dokter memberikan terapi antibiotik.

Antibiotik tidak hanya untuk sifilis primer saja, tetapi juga tahap lainnya. Namun, untuk metode suntik pun, umumnya dilakukan pada pengidap tahap sekunder.

Di samping meresepkan obat antibiotik, dokter juga akan memberikan saran dan pengetahuan mengenai tindakan pencegahan.

Upaya pencegahan ini, seperti kesadaran akan pentingnya berhubungan seks yang aman dan menjalani pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi sifilis secara dini.

>>> KONSULTASI ONLINE GRATIS DI SINI <<<

Suka dengan artikel ini?

About the Author: Yusuf Shabran

Pemuda yang masih belajar menulis dan akan terus belajar hingga tinta menipis. Saat ini tengah mendalami konten-konten dan penulisan seputar kesehatan sebagai Content Writer Klinik Apollo.

Leave A Comment